Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Bayi Tertukar di RS

Alasan Dian Ibu Bayi Tertukar di Bogor Berat Lepas Anaknya, Beda Siti, Kini 2 Bayi Punya 3 Orangtua

Kini, ketika kedua bayi itu dalam proses pengembalian, tentua ada perasaan berat dari kedua belah pihak. Termasuk, Ibu Dian.

Editor: Ansar
Surya
Dian sempat berat hati harus mengembalikan bayi tertukar. Ingat perjuangan saat melahirkan. (Kolase Surya.co.id) 

TRIBUN-TIMUR.COM - Perjuangan Siti untuk merawat bayinya yang tertukar di Rumah Sakit Sentosa, Kecamatan Kemang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat membuahkan hasil.

Firasat Siti soal bayinya tertukar benar. Namun Dian yang merawat bayi Siti, menolak mengabulkan permintaan Siti.

Namun pada akhirnya, Siti dan Dian sepakat untuk merawat bayi masing-masing setelah hasil tes DNA keluar.

Ternyata Dian memiliki alasan mengapa pertahankan bayi Siti untuk dirawat.

Untuk diketahui, hasil tes DNA kedua bayi menghasilkan kecocok nyaris sempurna, yang menandakan keduanya memang tertukar.

Kini, ketika kedua bayi itu dalam proses pengembalian, tentua ada perasaan berat dari kedua belah pihak. Termasuk, Ibu Dian.

Rupanya, ada cerita tersendiri mengapa ibu Dian merasa sangat berat melepaskan bayi yang sudah dia rawat satu tahun ini.

Melansir Tribun Bogor, Dian sempat pingsan ketika hasil tes DNA itu keluar.

Hal itu karena Dian ingat betul momen ketika dia melahirkan satu tahun lalu.

Saat melahirkan putranya, Dian tak didampingi sang suami.

Sebab, dihari itu ayah mertuanya meninggal dunia.

Suami ibu Dian yakni Hartono sempat datang terlambat ke lokasi persalinan istrinya di RS Sentosa Bogor.

Sebab, ayah mertua Dian meninggal dunia di Jawa.

"Menurut keterangan suami yang mengazankan, saat itu ada kemalangan juga dari keluarga, jadi suami agak telat datangnya, telat berapa jam.

Waktu dilihat pertama yang diazankan ya itu (bayinya)," ujar Binsar Aritonang, kuasa hukum keluarga Dian saat dihubungi TribunnewsBogor.com via telepon, Senin (28/8/2023).

Ia melanjutkan, Dian mengaku dirinya lebih lama di ruang rawat bersama sang bayi

Sehingga, ia meyakini jika bayi yang diadzankan oleh sang suami merupakan anak kandungnya.

"Kalau menurut ibu D dan suami bayinya yang itu. Habis proses bersalin, agak lama ibu D dipindahkan ke ruang rawat kurang lebih dua tiga jam, baru itu (bayinya) dibawa," katanya.

Bayi Tertukar Bakal Tinggal Serumah

Belakangan diketahui jika bayi tertukar di Bogor ini bakal tinggal bersama selama satu bulan ke depan.

Polisi memfasilitasi rumah bersama bagi kedua ibu bayi tertukar itu saat proses tahapan pengembalian ke orangtua biologis atau kandung.

Kapolres Bogor AKBP Rio Wahyu Anggoro mengatakan, proses pengembalian dua bayi tertukar kepada ibu kandungnya masing-masing akan dilakukan bertahap. 

Bayi laki-laki berinisial GL dan GB itu akan diserahkan atau dikembalikan dalam satu bulan ke depan.

Oleh karena itu, rumah bersama dibuat guna mempererat ikatan atau bonding antara bayi dengan ibu kandungnya.

"Proses satu bulan lebih ini, nanti adalah kita akan membuat rumah bersama. Sudah diputuskan di rapat mediasi bahwa rumah bersama itu ada di Polres Bogor," ungkapnya.

Rumah bersama itu akan menjadi tempat penyesuaian lingkungan baru bagi kedua bayi untuk kemudian didekatkan dengan ibu kandung masing-masing.

Rio menyampaikan, tahapan penyelesaian dari kasus ini harus dimulai dari sisi pemenuhan hak anak dan perlindungan khusus anak.

Setelah itu, pengembalian anak dari Ibu Situ Mauliah ke Dian demikian juga sebaliknya baru bisa tercapai.

"Sudah dibuat kesepakatan tentang jadwal per jadwal, tanggal per tanggal seperti time line agar proses bonding antara orangtua dengan si anak terjalin satu sama lain," kata Rio.

"Alhamdulillah hari ini bertambah satu anak, dan bertambah satu ayah serta bertambah satu ibu," lanjutnya.

Punya 3 Orang Tua

Saat ini, dua bayi tertukar itu mempunyai tiga orangtua sekaligus.

Selain dua dua orangtuanya juga Polres Bogor yang kini menjadi orangtua angkat kedua bayi tersebut.

Kapolres Bogor AKBP Rio Wahyu Anggoro menjelaskan, selain orangtua kandungnya, Polres Bogor akan ikut bertanggung jawab terhadap tumbuh kembang kedua anak yang tertukar ini.

"Dua anak tersebut atas izin Bapak Kapolda, kami angkat menjadi anak angkat Polres Bogor," kata AKBP Rio Wahyu Anggoro.

Segala tanggung jawab terhadap kedua anak ini, kata Rio, adalah tanggung jawab ketiga orang tuanya, yaitu masing-masing ayah biologisnya dan Polres Bogor.

(*/ Tribun-medan.com)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved