Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Kabar Terbaru Andika Perkasa Setelah 'Batal' Jadi Menteri, Eks Panglima Jadi Incaran, Erick Disebut

Sebelum pensiun dan digantikan Laksamana TNI Yudo Margono sebagai Panglimam Andika Perkasa disebut-sebut sebagai calon menteri.

|
Editor: Ansar
Kolase Tribun-timur.com
Kabar terbaru Andika Perkasa setelah 'batal' jadi Menteri, eks Panglima jadi incaran, nama Erick Thohir disebut- sebut. 

TRIBUN-TIMUR.COM - Sosok Jenderal Andika Perkasa sudah jarang tersorot setelah pensiun jadi Panglima TNI.

Sebelum pensiun dan digantikan Laksamana TNI Yudo Margono sebagai Panglimam Andika Perkasa disebut-sebut sebagai calon menteri.

Namun setelah pensiun, Andika Perkasa ternyata tak kunjung ditunjuk jadi menteri hasil reshuffle.

Saat Andika sudah jarang eksis, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI Perjuangan) memberikan kabar terbaru.

Ternyata Andika Perkasa menjadi salah satu kandidat yang dipersiapkan jadi calon Wakil Presiden Ganjar Pranowo.

Kini PDIP masih dalam tahap pertimbangan mengenai sosok yang akan mendampingi Ganjar dalam Pemilihan Presiden 2024.

Andika Perkasa harus bersaing dengan empat orang rivalnya.

Andika dan empat calon lain berhasil diidentifikasi oleh partai sebagai kandidat yang berpotensi.

Ada lima tokoh yang tengah dipertimbangkan untuk mengisi posisi calon wakil presiden (cawapres) yang akan berpasangan dengan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.

Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI Perjuangan, Puan Maharani, masih mempertimbangkan kelima nama calon wakil presiden (cawapres) yang akan mendampingi bakal calon presiden dari PDIP, Ganjar Pranowo.

"Kami sedang mempertimbangkan lima nama tersebut," kata Puan usai menghadiri acara Lomba Masak Nasi Goreng Lhas Mbak Ita di Lapangan Pancasila Simpang Lima Semarang, Sabtu (26/8/2023) pagi.

Selain kelima nama yang telah diumumkan, kemungkinan masih terbuka untuk menambah calon wakil presiden lain yang akan dipilih oleh partai ini.

"Kita akan memantau perkembangan dan melihat pada saatnya, apakah dari kelima nama yang telah ada akan terpilih atau ada penambahan nama lain yang akan ditambahkan dalam daftar PDI Perjuangan," ungkap Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) tersebut.

Sebelumnya, Puan mengungkapkan kelima nama potensial sebagai calon wakil presiden yang sedang dipertimbangkan oleh PDI-P.

Di antara kelima tokoh tersebut adalah Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar atau yang akrab disapa Cak Imin, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, serta mantan Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) Andika Perkasa.

Dalam pertanyaan mengenai apakah ada kandidat yang telah menjadi prioritas, Puan mengakui bahwa mereka masih dalam tahap pertimbangan.

"Kami masih mempertimbangkan kelima nama tersebut untuk memilih yang terbaik ke depan," tambahnya.

Meskipun pada awalnya, Puan sama sekali tidak membahas mengenai calon wakil presiden dalam upacara siaga pemenangan Pemilihan Legislatif (Pileg) dan Pemilihan Presiden 2024 PDIP, namun partai yakin bahwa Jawa Tengah memiliki potensi besar untuk meraih dukungan terbesar dalam pemilihan presiden mendatang.

Anies-Ganjar bersatu?

Bacapres Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP), Anies Baswedan belum lama ini menemui Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh.

Diduga, Anies Baswedan dan Surya Paloh bertemu untuk membahas sosok calon wakil presiden (cawapres).

Pertemuan itu dilakukan di tengah beredarnya isu bersatunya Anies Baswedan dan bacapres yang diusung PDIP, Ganjar Pranowo.

Kedua tokoh ini dianggap akan menjadi pasangan yang kuat jika bersatu di Pilpres 2024 mendatang.

Terkait hal itu, Ketua DPP Partai NasDem, Effendy Choirie pun buka suara.

Ia menyambut baik langkah Anies Baswedan untuk menemui Surya Paloh.

"Yang dilakukan itu bagus, dan memang komunikasi harus intensif," ucap Effendy Choirie, dikutip dari kanal YouTube tvOneNews, Sabtu (26/8/2023).

Effendy Choirie menyebut banyak godaan yang menimpa Anies jelang Pilpres 2024.

Karena itu, ia menyinggung 'iman' politik yang naik turun.

"Seseorang yang punya iman, sering imannya naik turun, kadang tambah kadang turun," ujar Effendy Choirie.

"Di dunia politik mungkin juga begitu, pertemuan itu untuk terus menerus menstabilkan keimanan dalam kerja sama ini."

Di tengah beredarnya isu bersatu dengan Ganjar, kata Effendy, langkah Anies menemui Surya Paloh adalah hal yang benar.

Terlebih, Anies juga turut mendatangi kediaman Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (ABY) di Cikeas, Bogor, pada Jumat (25/8/2023).

Seperti diberitakan, Partai Demokrat turut menjadi bagian KPP dan mendukung Anies di Pilpres 2024.

"Saya kira manusiawi, hati kan terus ada yang menggerakkan, memutar-mutar," ungkap Effendy.

"Sehingga mengenal lebih dekat, komunikasi lebih mendalam melalui pertemuan itu menjadi sesuatu yang harus dilakukan."

"Yang dilakukan Mas Anies saya kira sesuatu dan logis dan seharusnya begitu," tandasnya.

Anies Baswedan Tegaskan KPP Solid

Anies Baswedan menegaskan saat ini koalisinya tetap solid jelang Pilpres 2024. 

Hal itu disampaikan Anies usai mengunjungi Ketua Majelis Syura PKS Salim Segaf Al-Jufri di kawasan Pejaten, Jakarta Selatan, Sabtu (25/8/2023) pagi.

Menurut Anies isu solid tak perlu dibahas karena KPP memang sejatinya sudah solid.

"Solid atau tidak itu sudah lewat. Sudah tidak lagi kita bicara tentang solid, sudah solid memang."

"Kan yang membicarakan solid atau tidaknya itu kan persepsi dari luar, kita yang di dalam ya solid, justru karena solid itu kita tidak usah perlu banyak bicara," kata Anies, Sabtu (26/8/2023) dikutip dari YouTube Kompas TV. 

Anies mengatakan, koalisinya tak perlu banyak bicara untuk membuktikan kinerja maupun rasa solidnya. 

Ia bahkan mengaku telah melakukan banyak pertemuan yang tak digemborkan ke media. 

"Tapi kami terus melakukan komunikasi, karena pertemuan ini (pertemuan dengan Salim Segaf) terumumkan, maka jadi ketahuan kita ada pertemuan."

"Tapi jauh lebih banyak pertemuan-pertemuan yang tak terumumkan, tapi bukan berarti tak ada pertemuan. Justru kami bekerja sangat solid dan ini dalam arti yang sesungguhnya, " kata Anies.

Lebih lanjut Anies pun menyampaikan bahwa koalisinya saat ini siap menyongsong fase berikutnya untuk menuju Pemilu 2024. 

"Jadi KPP ini InsyaAllah siap untuk menyongsong ke fase berikutnya menuju kampanye," pungkasnya. 

Anies mengatakan, koalisinya saat ini juga sudah mulai menemukan strategi untuk kontestasi Pemilu 2024 mendatang. 

Dalam pertemuannya dengan Salim Segaf, Anies mengaku mendapat energi baru hingga kesepakatan soal arah dan strategi untuk Pemilu 2024. 

"Kita merasa mendapat energi baru pagi ini," kata Anies, Sabtu (26/8) dikutip dari Breaking News KompasTv.

"Pertemuan ini tadi memperkaya bekal bekal yang bisa kami bawa ke depan karena kita menyamakan langkah dan strategi menjalani hari-hari ke depan,” lanjutnya. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved