Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Bupati Lutra Bahas Sungai Rongkong di Sidang TKPSDA Wilayah Sungai Pompengan Larona

Sidang ini bertujuan untuk menjaga kelangsungan fungsi dan manfaat sumber daya air. Serta menghindari konflik yang mungkin akan terjadi.

DOK TRIBUN TIMUR
Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani menjadi pembicara pada sidang tim koordinasi pengelolaan sumber daya air (TKPSDA) wilayah Sungai Pompengan Larona, di Hotel Elegant Masamba, Selasa (22/8/2023). 

TRIBUN-TIMUR.COM - Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani menjadi pembicara pada sidang tim koordinasi pengelolaan sumber daya air (TKPSDA) wilayah Sungai Pompengan Larona, di Hotel Elegant Masamba, Selasa (22/8/2023).

Sidang ini sendiri tujuannya untuk menjaga kelangsungan fungsi dan manfaat sumber daya air. Serta menghindari konflik yang mungkin akan terjadi antara pengguna sumber daya air. 

"Diperlukan keterpaduan pengelolaan sumber daya air, hal inilah sangat diperlukan sesuai dengan tugas dan fungsi kita sebagai anggota TKPSDA wilayah sungai Pompengan Larona," kata perwakilan Bappelitbangda Sulawesi Selatan, Setiawan Aswad.

Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani memberikan gambaran awal terkait kondisi Sungai Rongkong Kabupaten Luwu Utara.

Sungai Rongkong salah satu faktor terjadinya banjir di sejumlah wilayah kecamatan di Luwu Utara, saat meluap karena saat hujan.

Indah menyampaikan harapan yang besar kepada semua pihak untuk bekerja bersama-sama, dan saling mendukung dalam menuntaskan persoalan-persoalan alam yang sekiranya telah dan akan terjadi. 

"Memang tidak mudah dalam penanganan ini, tapi bukan berarti kita tidak pernah menangangi itu,"

"Saya tahu itu karena yang hadir di tempat ini, ada masyarakat, pemerintah desa, kita pernah bersama-sama melakukannya," kata Indah. 

Indah juga mengatakan bahwa mitigasi non struktural perlu dimasifkan. Kabupaten Luwu Utara telah membentuk Desa Tangguh Bencana, dan Forum Pengurangan Risiko Bencana.

Ini dimaksudkan bahwa kalaupun terjadi suatu bencana diharapkan  tidak ada korban jiwa dan kerugian material bisa diminimalkan. 

"Kita jangan melawan alam, tapi kita harus bersahabat dengan alam dengan cara menjaga lingkungan, mitigasi non struktural juga perlu kita masifkan,"

"Misalnya edukasi untuk memperkuat kapasitas masyarakat dan kapasitas pemerintah setempat," pinta bupati perempuan pertama di Sulsel ini.

Yang tidak kalah penting, lanjut Indah, dalam penyelesaian persoalan bencana maupun pasca bencana adalah persoalan sosial. 

"Persoalan sosial juga kadang tak bisa dihindari. Untuk itu perlu menyamakan persepsi dengan masyarakat kita. 

Salah satu cara yang kita lakukan ialah dengan melakukan pendekatan-pendekatan persuasif kepada masyarakt di titik-titik krusial aliran sungai." jelasnya.(adv\reskyamaliah)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA
    KOMENTAR

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved