Opini
Hierarki Perempuan dan Laki-Laki dalam Dualitas Ketuhanan
Satu sudut pandang melihat Tuhan dengan sifat-sifat maskulin, sementara dari kaca mata lain Tuhan bersifat feminin.
Laki-laki biasanya berada pada tingkatan atas (superior) semetara perempuan berada di bawah (inferior).
Hal ini diakibatkan karena bahasa agama yang cenderung lebih memuja Tuhan Maskulin dibandingkan Tuhan Feminin.
Budaya patriarki yang memuliakan laki-laki dibanding perempuan turut andil dalam pengkategorian tersebut.
Konstruksi budaya yang menomorduakan perempuan ini telah hadir sejak masa lampau, ditempa begitu lama hingga zaman modern dan dianggap sebagai konsep final.
Pemisahan Dunia Maskulin dan Feminin
Dalam masyarakat, kita tentu tidak asing dengan istilah “publik” dan “domestik”.
Laki-laki dipandang memiliki peran, tanggung jawab dan fungsi di dunia publik (masyarakat), sementara perempuan dunianya adalah domestik yang berkutat dengan urusan rumah.
Terbatasnya hak-hak perempuan dalam bidang sosial didasari oleh pandangan yang melihat mereka tak sekuat dan secerdas laki-laki.
Akhirnya laki-laki berada di garda terdepan dalam menentukan kebijakan masyarakat.
Mereka diberikan otoritas untuk memiliki akses dan sukses dalam sistem sosial, misalnya hak memperoleh pendidikan, kepemilikan properti, menjadi pemimpin dan sebagainya.
Di dunia maskulin laki-laki secara ideal harus memenuhi kriteria seperti; kuat, aktif rasional, bertanggung jawab, memimpin, perkasa, tidak boleh menangis dan sebagainya.
Ada pun perempuan seyogyanya bersifat feminin seperti: lemah, pasif, lembut, indah, pemalu, senantiasa selalu dilindungi dan lainnya.
Jika laki-laki misalnya tidak memenuhi ekspektasi masyarakat di atas, maka akan dianggap bukan laki-laki sejati (banci).
Mereka juga akan dicap negatif jika melakukan tugas-tugas domestik atau pekerjaan rumah ‘kecil’ seperti menyapu, memasak, mencuci, begitu pula sebaliknya.
Pembagian wilayah ini menimbulkan beban bagi kedua belah pihak, tetapi yang paling dirugikan adalah perempuan.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.