Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir Jadi Penguji Ujian Doktor Luhur Prianto

Akademisi Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar Andi Luhur Prianto selangkah lagi meraih gelar doktor Politik Islam-Ilmu Politik

Editor: Ari Maryadi
dok Luhur Prianto
Akademisi Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar Andi Luhur Prianto bersama Ketua Umum PP Muhammadiyah Prof Haedar Nashir. 

TRIBUN-TIMUR.COM, YOGYAKARTA -- Akademisi Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar Andi Luhur Prianto selangkah lagi meraih gelar doktor.

Saat ini Luhur sedang menempuh pendidikan Program Doktor Politik Islam-Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

Luhur telah melalui sidang ujian pendahuluan (ujian tertutup) di Study Hall Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Selasa (15/8/2023) pagi.

Ia menulis disertasi berjudul "Seleksi Kandidat Kepala Daerah di Partai Politik". Kajian Rational Choice Institutionalism pada pemilihan kepala daerah di Sulsel 2020.

Objek penelitiannya yakni aspek representasi ideologis serta partai baru mewakili aspek perkembangan terbaru dalam seleksi kandidat.

Dalam kesempatan itu, Ketua Umum PP Muhammadiyah Prof Haedar Nashir hadir sebagai penguji IV.

Ketua sidang Dr Titah Huriah, promotor Prof Achmad Nurmandi, copromotor Prof Sunyoto, copromotor Dr Zuli Qodir, penguji V DR Hasse, Penguji VI Prof Ulung Pribadi.

Luhur memaparkan, dalam sistem politik demokratis, partai politik memediasi hubungan negara dan warga negara: terbuka dan akomodatif.

"Mengutip penelitian Winters 2013, keputusan strategis partai dikendalikan oleh elit pimpinan partai politik, yang kemudian membangun tahta oligarkinya masing-masing," kata Luhur.

Luhur melihat fenoma saat ini partai politik semakin tidak demokratis dan sentralistik dalam pengambilan keputusan.

Hasil penelitian Luhur mengungkapkan, partai nasionalis seperti PDIP menampilkan kata kunci kader dan ideologi partai.

Sementara Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang merupakan partai baru menghadirkan kata kunci DNA partai dan anti-korupsi.

"Adapun Partai Demokrat muncul dengan kata kunci prestasi dan modal politik," kata Luhur.

Ia melanjutkan, Partai nasionalis religius seperti PAN menghadirkan kata kunci amanah dan visioner.

PKB melahirkan kata kunci ; kemanusiaan dan moderat.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved