Gempa Bumi Terkini Magnitudo 4.4 Guncang Papua, Potensi Dampak dan Update Data BMKG

TRIBUN-TIMUR.COM - Gempa bumi dengan magnitudo 4.4 mengguncang wilayah Papua pada Selasa, 15 Agustus 2023, pukul 19:12:15 WIB.

Pusat gempa tercatat berada pada koordinat 4.02 LS dan 135.25 BT, dengan kedalaman 22 kilometer.

Lokasinya berada sekitar 78 kilometer di Barat Daya DOGIYAI-PAPUA.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memberikan disclaimer bahwa informasi yang diberikan bersifat sementara dan mengutamakan kecepatan dalam memberikan informasi kepada publik.

Hasil pengolahan data bisa berubah seiring kelengkapan data dan analisis lebih lanjut.

Sementara dampak dari gempa ini masih dalam tahap penilaian, BMKG terus memantau perkembangan situasi.

Warga di sekitar wilayah yang terkena dampak gempa diimbau untuk tetap tenang dan mengikuti arahan dari otoritas setempat.

Gempa bumi merupakan peristiwa alam yang tidak dapat diprediksi dengan tepat.

Oleh karena itu, informasi yang akurat dan terbaru sangatlah penting bagi masyarakat agar dapat mengambil langkah-langkah pencegahan dan mitigasi yang tepat dalam menghadapi potensi dampak dari gempa tersebut.

BMKG akan terus memberikan pembaruan informasi seiring dengan perkembangan situasi dan analisis lebih lanjut.

Wilayah Indonesia Sering Gempa Bumi

Wilayah-wilayah di Indonesia yang sering mengalami gempa bumi meliputi:

- Sumatera: Bagian barat Sumatera adalah salah satu daerah paling aktif dalam hal gempa bumi. Wilayah ini terletak di dekat pertemuan lempeng tektonik Eurasia dan Indo-Australia. Gempa besar sering terjadi di daerah ini, seperti gempa Aceh tahun 2004.

Baca juga: Gempa Bumi Baru Saja Terjadi Sabtu 15 Agustus 2023, Info BMKG: Magnitudo 3.3 di Kedalaman 10 Km

- Jawa: Pulau Jawa juga sering mengalami gempa bumi, terutama di sepanjang jalur pegunungan yang mengikuti batas antara Lempeng Eurasia dan Lempeng Indo-Australia.

- Nusa Tenggara: Wilayah ini meliputi pulau-pulau seperti Bali, Lombok, Sumbawa, dan Flores. Aktivitas gempa bumi di daerah ini disebabkan oleh interaksi antara Lempeng Indo-Australia dan Lempeng Pasifik.