Respon Ketua IDI Makassar Soal Kasus Viral Aniaya Balita Jerat Dokter Makmur

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Makassar dokter Abdul Azis Angkat Bicara Ihwal Ditetapkannya dokter Makmur sebagai tersangka kekerasan terhadap anak di bawah umur oleh Polrestabes Makassar.

Dokter Makmur adalah Eks Wakil Direktur Pelayanan RSU Bahagia yang viral usai menjitak anak umur tiga tahun di warkop Nonna, Jl. Anggrek Raya, Kecamatan Panakkukang, Makassar, Kamis pekan lalu.

Setelah video kekerasan itu viral, Polrestabes Makassar pun menetapkan tersangka dokter Makmur usai orang tua sang bocah, Agung melaporkan ke polisi.

Menurut dr. Abdul Aziz, apa yang dilakukan dr. Makmur tidak ada kaitannya dengan profesi dokter.

Baik dari sisi kode etik ataupun kedisiplinan dokter.

"Tidak (ada) hubungannya dengan etik dan disiplin selaku profesional dokter," kata dr. Abdul Aziz dikonfirmasi tribun, Kamis (3/8/2023) siang.

Untuk itu kata dia, tidak ada sanksi yang bisa dijatuhkan IDI ke Dokter Makmur. "Iya (tidak ada sanksi)," sebutnya.

Respon Makmur Dipecat sebagai Wadir RSU Bahagia

Dokter Makmur tidak mempermasalahkan dirinya dipecat dari jabatan Wakil Direktur Pelayanan RSU Bahagia.

Pemecatan itu, Buntut video viral dirinya menjitak kepala anak tiga tahun hingga tersungkur di Warkop Jl Anggrek Raya, Kecamatan Panakkukang, Makassar, Kamis lalu.

Menurutnya, jabatan hanyalah titipan amanah yang kapan saja bisa diambil kembali.

"Itu kewenangan mereka, jangankan jabatan, nyawa saja hilang tidak ada masalah," kata dokter Makmur dihampiri seusai pemeriksaan sebagai tersangka di Mapolrestabes Makassar, Jl Ahmad Yani, Senin (31/7/2023) siang.

"Mengenai jabatan itu, kan memang pinjaman, bukan milik seumur hidup," sambungnya lagi.

Dirinya mengaku, sudah beberapa kali mengalami pencopotan saat merintis karier.

Namun, setelah dicopot, dirinya juga diangkat lagi dengan jabatan baru.