Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Jasad Diangkut Bentor

Viral Jenazah Naik Bentor Bikin Netizen Geram, Ternyata Bukan Kelalaian Rumah Sakit

Viral di sosial media rekaman video memperlihatkan jenazah dibawa menggunakan becak motor (bentor).

|
TANGKAPAN LAYAR VIDEO VIRAL
Tangkapan video viral memperlihatkan jenazah diangkut dengan bentor dari Makassar ke Jeneponto viral di sosial media, Selasa (1/8/2023).  

JENEPONTO, TRIBUN-TIMUR.COM - Viral di sosial media rekaman video memperlihatkan jenazah dibawa menggunakan becak motor (bentor).

Diketahui, jenazah yang dibawa dengan bentor tersebut bernama Nur Alfira (13).

Ia warga Dusun Mallasoro I, Desa Mallasoro, Kecamatan Bangkala, Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan (Sulsel).

Video itu menyebar di berbagai media sosial seperti WhatsApp, Instagram, Facebook, Selasa (1/8/2023). 

Netizen pun geram melihat video jenazah dibawa naik bentor. 

Berbagai komentar netizen terhadap video viral tersebut.

Netizen mengira, jenazah tersebut ditelantarkan pihak rumah sakit dengan tidak meminjamkan ambulans.

Baca juga: Viral Jasad Wanita Jeneponto Diangkut Pakai Becak Motor atau Bentor, Disebut dari Makassar

Seperti komentar netizen di akun Instagram @info.kejadian_makassar 

"Kenapa cuman di tahun pemilu banyak ambulance gratis," tulis @yusufdw23

"Mana semua ambulance dari caleg, partai dan pemerintah, coba liatki itu wargata," tulis @nasrulakram

"Lucunya negriku..selama ini saya kira ambulan itu gratis ternyata bayar," tulis @junaedi0303

"Ambulacnce yg pakai stiker yang dekat pemilu pi yg gratis," tulis @noldyblob. 

Baca juga: Kematian Janggal NAM Mahasiswi Umpar Asal Pinrang di Kamar Kos

Lantas benarkah jenazah itu ditelantarkan pihak rumah sakit?

Berikut fakta sebenarnya:

Informasi dihimpun Tribun Timur, jenazah Nur Alfira meninggal dunia saat perjalanan dari Makassar menuju Jeneponto.

Jenazah Nur Alfira rencananya akan dibawa ke kampung halaman Ibunya, Saribunga (31) di Desa Mallasoro untuk berobat.

"Dia (almarhumah) mau dibawa ke Kampung Mallasoro untuk berobat kampung, tapi pas di Gowa meninggalmi," ujar Kepala Desa Mallasoro, Ruri Karaeng Gatta, melalu via telepon, Selasa (1/8/2023). 

Ia menjelaskan, Nur Alfira telah lama tinggal di Makassar bersama kedua orang tuanya. Ayahnya bernama Zainuddin (33) dan Ibunya Saribunga (31). 

Baca juga: BREAKING NEWS: AR Ditemukan Tewas Tergantung dengan Kaki Bersimpuh di Labolong Pinrang

Diketahui, Alfira juga diketahui telah lama sakit dan sempat dirawat di salah satu Rumah Sakit di Makassar.

"Lamami sakit itu kasihan, sudah tiga tahun sempatmi juga berobat di Rumah Sakit," tambahnya.

Ruri menegaskan, meninggalnya Alfira bukan kelalaian pihak rumah sakit.

Ia membantah narasi video yang beredar berdurasi 30 detik tersebut.

"Bukan dari rumah sakit berangkat, tapi di Rumahnya ji di Makassar baru meninggal di jalan," bebernya.

"Sudah dimakamkan tadi setelah salat ashar," tutupnya.

Sebelumnya, video yang menampilkan jasad seorang warga yang diangkut menggunakan bentor (becak motor)  viral di media sosial.

Berdasarlan informasi yang beredar, jasad tersebut adalah Fira, seorang warga Desa Mallasoro, Kecamatan Bangkala, Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan.

Jasad Fira diangkut dari Kota Makassar.

Video berdurasi 30 detik tersebut beredar di Facebook hingga grup WhatsApp sejak Selasa (1/8/2023) sore.

Dalam video terlihat jasad almarhumah yang ditutupi sarung dan diangkut dengan menggunakan bentor.

Dua kerabat almarhumah tampak memangku jasd di atas bentor.

Kedatangan jasad Fira di kampung halamannya disambut dengan isak tangis oleh sanak keluarga dan warga.

Jasad kemudian digotong masuk ke dalam rumah yang diduga menjadi kediaman almarhumah.

Akun Facebook Hantu Laut menyampaikan, almarhumah meninggal dalam perjalanan pulang ke kampung halamannya, bukan di Makassar seperti yang disebutkan sebelumnya.

Hantu Laut menyampaikan klarifikasi ini berdasarkan informasi langsung dari pihak keluarga almarhumah.

Rekaman video saat jasad almarhumah diangkut dengan bentor turut disertakan sebagai bukti klarifikasi.

Postingan tersebut tetap mendapatkan berbagai komentar netizen.

Netizen menegur supaya tidak asal posting dan menyatakan sangat penting untuk mencari kebenaran informasi sebelum mengunggahnya.

Komentar lain menyebut, almarhumah seharusnya tidak diangkut pakai bentor, tapi menggunakan ambulans yang disediakan gratis.

Hingga berita ini ditulis, belum ada konfirmasi resmi dari keluarga almarhumah maupun dari pihak pemerintah setempat atau instansi terkait lainnya. (*)

Laporan Kontributor Tribun-Timur.com, Muh Agung Putra Pratama

 

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved