Tribun VIP
Kekhawatiran Terbesar Danny Pomanto Jika Tak Lagi Menjabat Wali Kota Makassar
2 periode memimpin Kota Makassar, yang menjadi pertanyaan ialah apa legacy atau warisan akan diturunkan Danny Pomanto sebelum mengakhiri masa jabatan.
Penulis: Siti Aminah | Editor: Sukmawati Ibrahim
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto atau Danny Pomanto, pemegang kendali pemerintahan di Kota Makassar selama dua periode berbekal kepercayaan masyarakat.
Lelaki berusia 59 tahun ini punya mimpi untuk menjadikan Makassar sebagai kota dunia.
Perjalanan arsitek jebolan Universitas Hasanuddin Makassar ini membawa Makassar untuk dikenali dunia cukup menggembirakan.
Danny sudah sangat sering diundang berbagai negara untuk memperkenalkan Makassar dengan budayanya yang khas, ia menggaungkan pemerintahan yang 'sombere and smart city'.
Usahanya membawa Makassar keliling dunia kini membuahkan hasil, 'Kota Daeng' (julukan Makassar) kian dilirik.
Tahun ini Makassar menjadi langganan tuan rumah dalam event berskala nasional hingga internasional.
Mulai dari tuan rumah Hari Otonomi Daerah ke XXVI, Indonesia GPR Award, tuan rumah Rapat Kerja Nasional (rakernas) Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi) XVI, Multilateral Naval Exercise Komodo (MNEK), teranyar pertemuan para arsitek se ASEAN juga berlangsung di Makassar.
Dua periode memimpin Kota Makassar, yang menjadi pertanyaan ialah apa legacy atau warisan akan diturunkan Danny Pomanto sebelum mengakhiri masa jabatannya.
Apalagi, ia digadang-gadang sebagai salah satu figur bakal calon gubernur Sulsel.
Danny Pomanto menjawab pertanyaan tersebut lewat program Tribun VIP: Legacy Danny Pomanto di Kota Anging Mammiri, Minggu (30/7/2023).
Podcast ini berlangsung di atas kapal Pinisi dan dipandu langsung oleh Direktur Pemberitaan Tribun Network, Febby Mahendra Putra.
Berikut wawancaranya:
Dua periode memimpin Makassar, Danny menilai ada perubahan dan semangat dari masyarakat.
Ketika seseorang masuk di lorong, begitu ditanya tentang lorongnya, semua ujung dari ujung tahu terkait apa saja yang ada di lorong tersebut.
Mereka juga tak berkecil hati saat memperkenalkan dirinya sebagai anak lorong.
"Dulu saya sebagai anak lorong saat ditanya tinggal dimana, maka anak lorong akan menundukkan kepala, minder sambil mengatakan saya tinggal di lorong," ucap Danny Pomanto
"Sekarang mereka sangat confidence apalagi lorongnya diberi nama kota dunia, seperti Sydney, washington dan lain-lain. Itu memberi tanda bahwa mereka melihat kedepan, dari lokal ke global," sambungnya.
Baca juga: Blak-blakan Wali Kota Makassar Danny Pomanto Sebut Punya 21 Persen Haters: Kita Nikmati Saja
Baca juga: Ada Cerita Menarik di Balik Danny Pomanto Pasangkan Passapu ke Prabowo, Merah Warna Adat
Menurutnya, legacy yang paling terasa adalah orang bangga sebagai orang Makassar.
Sekarang masyarakat sadar bahwa orang Makassar sangat confidence dengan makanannya, kotanya, dan pemerintahnya.
"Karena kita berhasil jadi host dari berbagi macam event, karena disitulah cerminan maju tidaknya sebuah kota di acara yang sifatnya multievent sepeti kemarin," tuturnya.
Kendati demikian Danny Pomanto khawatir terkait keberlanjutan program-program yang sudah dijalankan.
Apalagi baginya, racun yang paling besar adalah politik, keputusan-keputusan politik yang tidak bijak sangat berbahaya.
"Contoh apa yang saya buat saat periode pertama setelah dua tahun saya nganggur menunggu Pilkada, saat menjabat periode kedua semua mulai dar nol karena dimatikan. Sehingga memang kita harus siapkan pemimpin yang punya visi dan lebih terbuka, tidak ada sentimen," katanya.
"Saya sendiri melanjutkan apa yang dibikin pendahulu, dulu ini (Losari) dibangun jamannya Ilham Arief Sirajuddin (IAS) saya memanfaatkan dengan baik, saya desain ini, kebetulan semua water front semua desain saya, jadi kalau ada komplain komplain ke saya, sehingga keberlanjutan adalah yang paling meresahkan, bagaimana ini dilanjutkan, jangan sampai kembali dari nol," sambungnya. (*)
Tribun VIP : Hak Publik Atas Informasi di Era Digital |
![]() |
---|
Blak-blakan Wali Kota Makassar Danny Pomanto Sebut Punya 21 Persen Haters: Kita Nikmati Saja |
![]() |
---|
Ada Cerita Menarik di Balik Danny Pomanto Pasangkan 'Passapu' ke Prabowo, Merah Warna Adat |
![]() |
---|
Adu Gagasan di Rakernas Apeksi, Begini Sosok Anies, Ganjar dan Prabowo di Mata Danny Pomanto |
![]() |
---|
Spesialnya Rakernas Apeksi di Makassar, Jadi Ajang Farewell Para Wali Kota se-Indonesia |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.