Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Makassar Makin Mendunia, Danny Pomanto Jamu Menteri Basuki, Zulkifli Hasan, dan Arsitek se-Asean

Danny Pomanto mengatakan terselenggaranya event-event berskala nasional hingga internasional menjadi bukti Makassar semakin mendunia

Penulis: Siti Aminah | Editor: Ari Maryadi
Siti Aminah Tribun Timur
Wali Kota Makassar Danny Pomanto berbincang dengan Menteri Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono di Makassar Kamis (28/7/2023). 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Kota Makassar lagi-lagi menjadi tuan rumah dalam event berskala internasional.

Kali ini para arsitek se-Asean datang ke Makassar dalam rangka Kongres Arsitek se-ASEAN ke-4 di Hotel Gammara, Kamis, (27/072023).

Acara ini dihadiri langsung oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono dan Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan.

Dari 11 negara Asean, hanya dua diantaranya yang tidak mengirim perwakilan, ialah Vietnam dan Myanmar.

Para arsitek tersebut disambut dengan parade bendera negara-negara Asean yang dibawakan oleh Paskibraka Kota Makassar.

Wali Kota Makassar Danny Pomanto mengatakan, terselenggaranya event-event berskala nasional hingga internasional menjadi bukti bahwa Makassar semakin mendunia.


"Kota dunia itu adalah kita dipercaya oleh dunia, kemarin kita selenggarakan MNEK, 36 negara hadir, Makassar diprcaya oleh negara sebagai tuan rumah tempat berdiplomasi dan bersilaturahmi para negara," sebut Danny.


Untuk itu, lewat pertemuan seluruh arsitek se-ASEAN ini, Danny mengajak bersinergi dalam membangun kota dan menyelesaikan isu-isu penting perihal arsitektur.


"Saya berharap melalui forum ini, kita dapat berbagi pengetahuan, mengidentifikasi isu-isu umum di negara-negara ASEAN, dan menemukan jawaban atau penyelesaian atas isu-isu dunia arsitek," katanya.


Danny memaparkan, Makassar memiliki catatan pertumbuhan ekonomi, perbaikan infrastruktur, dan peningkatan angka investasi yang baik.


Namun masih ada persoalan tentang profesi arsitek di Makassar


Isunya, adalah tentang bagaimana seharusnya orang menghargai karya arsitek, kualitas desainnya, nilai signifikan dari seni kerja dan mendorong arsitek untuk memenuhi desain yang baik atau standar. 


Masalah lainnya adalah ketentuan hukum dan peraturan untuk mendukung dan melindungi pekerjaan atau desain arsitek. 


Pun lingkungan kebijakan pekerjaan yang perlu ditingkatkan. 


Hal itu berbeda di luar negeri, terutama di negara maju yang mana profesi arsitek sangat diapresiasi dan termasuk dalam industri bernilai tinggi. 


Sementara di Indonesia, hal itu merupakan pekerjaan besar untuk meningkatkan nilai dan pasar karya arsitek. 


Dia menyebut banyak hal yang bisa diskusikan, misalnya perihal tarif, dan joint venture antar arsitek. 


Dan dapat berbicara tentang legalitas, kualitas karya arsitek dengan cara yang dapat memuaskan klien. 


"Saya berharap melalui forum ini, kita dapat mengembangkan dan memperkuat networking, kolaborasi, dan sinergi antar arsitek ASEAN," harapnya. 


Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan menyampaikan, pertemuan ini menjadi momentum untuk meningkatkan kualitas SDM arsitektur Indonesia.


"Mudah-mudahan Kongres Arsitek ASEAN ini menjadi ajang komunikasi, karena kata kuncinya adalah kerja sama. Kita banyak SDM arsitek," kata Mendag Zulkifli Hasan.


Dengan kualitas yang dimiliki, Mendag Zulkifli Hasan meyakini arsitek Indonesia mampu bersaing dengan arsitek dunia. Tidak hanya di negara ASEAN, tapi juga negara-negara lain.


"Arsitek-arsitek kita bisa ke negara ASEAN, bahkan dunia. Jadi pasarnya luas, tapi itu bergantung dari kemampuan arsitek kita, tinggal adu kemampuan saja," ujarnya.


Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Perdagangan telah melakukan perjanjian kerja sama di bidang perdagangan jasa dengan negara-negara lain.


Salah satunya melalui ASEAN Framework Agreement on Services (AFAS) yaitu bentuk kerja sama guna untuk mencapai integrasi ekonomi ASEAN di bidang jasa.


"Kami di Kementrian Perdagangan sudah menyelesaikan perjanjian perdagangan jasa baik di ASEAN maupun negara lain. Kita sudah punya AFAS, jadi hambatan dan halangan itu sudah tidak ada lagi," tutupnya. 


Sementara itu, Menteri  Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengaku kontribusi para arsitek sangat penting dan dibutuhkan.


"Jadi membangun jembatan, terowongan, gedung, bendungan, jalan tol, saya pasti menunjuk arsitek. Bukan orang sipil untuk mendesain-desain," ujarnya. (*)

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved