Pemkot Makassar
Apa Itu Pajama Lampu, Mallopi, dan Si Kuning? 3 Inovasi Dilaunching Dishub Makassar
Dinas Perhubungan Kota Makassar baru saja melaunching tiga inovasi untuk meningkatkan layanan kepada masyarakat.
Penulis: Siti Aminah | Editor: Sukmawati Ibrahim
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Dinas Perhubungan Kota Makassar baru saja melaunching tiga inovasi untuk meningkatkan layanan kepada masyarakat.
Ketiga inovasi tersebut, yaitu Pajama Lampu, Mallopi, dan Si Kuning.
Launching ketiga inovasi ini berlangsung di Anjungan Pantai Losari, Jl Penghibur, Jumat (28/7/2023).
Kepala Dinas Perhubungan, Aulia Arsyad mengatakan, Pajama Lampu merupakan lampu yang ditempatkan di pinggir pulau-pulau.
Inovasi ini untuk memberi penanda ke nelayan bahwa di sana ada daratan.
Baca juga: Catat! Tarif Angkutan Penyeberangan Kelas Ekonomi Lintas Provinsi dan Negara Naik, Cek Rinciannya
Pajama Lampu ini difungsikan menggunakan tenaga angin.
Pajama lampu diestimasi membutuhkan anggaran Rp20 juta per unit.
Rencananya, pengadaan inovasi ini akan diusulkan dalam APBD perubahan.
Sementara target pemasangan dimasukan pada APBD pokok 2024.
"Tetapi target awal kita satu pulau dulu. Untuk pulaunya akan dilihat dari segi pemanfaatannya," bebernya.
Inovasi kedua, ialah Mallopi yang artinya naik perahu.
Nelayan akan diberikan perahu, dimana perahu tersebut merupakan bantuan dari Kementerian Perhubungan beberapa tahun lalu.
"Sekarang kita digunakan mengangkut penumpang ke pulau-pulau wisata dengan gratis, dilengkapi dengan QR Code untuk data penumpang dan kita sudah kerjasama Jasa Raharja untuk asuransinya," ucapnya.
Baca juga: Aset Pemkot Makassar Dikuasai Mantan Lurah Karunrung, Dirikan Bangunan Semi Permanen Halangi Jalan
"Mallopi gratis, caranya bisa hubungi Dishub. Semua pakai jadwal, hari apa dan tujuan pulau tujuan. Kami akan buatkan jadwal," tambahnya.
Sementara inovasi Si Kuning, mantan Kepala Dinas Sosial ini memaparkan, Si Kuning adalah bus sekolah.
Diberi nama Si Kuning karena seluruh dunia dominan angkutan sekolahnya warna kuning, jadi sebagai simbol.
Si Kuning sudah lama, tetapi ditingkatkan dengan menggunakan QR Code, dari sini siswa memasukan datanya untuk di mana rumahnya, orang tuanya siapa, dan sekolahnya di mana.
"Ini agar bisa mendeteksi dan menjaga anak sekolah tersebut," bebernya.
Sekretaris Daerah Kota Makassar, Muh Ansar menyampaikan bahwa inovasi itu tidak selalu baru.
Bisa saja sudah ada, tetapi ditingkatkan.
"Ini juga begitu, tetapi jadi alternatif untuk menjawab kebutuhan di pulau. Juga lebih efektif dari solar Cell. Kalau di pulau banyak pohon, kalau solar Cell butuh 12 jam terpapar matahari," katanya.
"Di pulau banyak angin, jadi inovasi ini lebih baik," tambahnya.
Muh Ansar juga apresiasi inovasi Mallopi. Katanya itu gratis dan lebih fokus ke transportasi wisata.
"Lalu mobil, Si Kuning khusus anak sekolah gratis dan semua Naim QR Kode jadi semua terdata secara digital. Ini bisa menjadi data, ini anak datang. Bisa nyambung ke orang tua, jadi orang tua tahu anak ini sampai betul ke sekolah atau tdk," tuturnya. (*)
Resmikan DOBRAK Literasi, Aliyah Mustika Ilham: Literasi Pondasi Penting Bentuk Generasi Masa Depan |
![]() |
---|
Dukung Program Pusat, Pemkot Makassar Anggarkan Pembebasan 7 Hektar Lahan untuk Sekolah Rakyat |
![]() |
---|
Senyum Merekah Pedagang Bunga di TPU Dadi Dapat Gerobak dari Pemkot Makassar-Bank Sulselbar |
![]() |
---|
Buka KISAK dan PKBN, Melinda Aksa Ajak Kader Perkuat Administrasi dan Bela Negara |
![]() |
---|
Cegah Stunting hingga Kekerasan, PKK Makassar Galang Gerakan Cegah Perkawinan Anak |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.