Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Info Gempa

Info Gempa Senin 24 Juli 2023: Gempa Landa Sumatera Barat, Disusul Aceh Tengah, Kedalaman 14 Km

Gempa ini berlokasi pada lintang 0.91 LS dan bujur 99.26 BT, dengan kedalaman mencapai 10 kilometer.

|
Editor: Ansar
Kompas.com
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyampaikan terjadinya dua kali gempa bumi, Senin (24/7/2023). 

TRIBUN-TIMUR.COM - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyampaikan terjadinya dua kali gempa bumi, Senin (24/7/2023).

Gempa pertama terjadi pada pukul 01:00:56 WIB dengan magnitudo 3.2.

Gempa ini berlokasi pada lintang 0.91 LS dan bujur 99.26 BT, dengan kedalaman mencapai 10 kilometer.

Episenter gempa berada sekitar 102 kilometer di Barat Daya Pariaman, Sumatera Barat.

Setelah itu, pada pukul 01:08:17 WIB, terjadi gempa kedua dengan magnitudo 2.7.

Lokasi gempa di lintang 4.42 LU dan bujur 96.60 BT, dengan kedalaman mencapai 14 kilometer.

Episenter gempa kedua ini berada sekitar 35 km di Barat Daya Takengon, Aceh Tengah.

Hingga saat ini, belum ada laporan resmi mengenai kerusakan atau dampak lebih lanjut akibat dari dua gempa ini.

Tim penilaian dari pihak berwenang sedang melakukan evaluasi lebih lanjut terkait situasi di wilayah yang terdampak.

Masyarakat yang berada di daerah yang terkena dampak gempa diminta untuk tetap tenang dan waspada terhadap kemungkinan adanya gempa susulan.

Selain itu, disarankan untuk selalu mengikuti petunjuk dan informasi resmi yang dikeluarkan oleh BMKG serta pihak berwenang setempat.

Gempa bumi dengan magnitudo 3 dan kedalaman 10 km termasuk dalam kategori gempa kecil hingga lemah.

Kedalaman 10 km menandakan bahwa episenter gempa berada di lapisan bumi yang relatif dangkal, meskipun masih di bawah permukaan tanah.

Gempa dengan magnitudo 3 sering disebut sebagai gempa mikro dan umumnya jarang menyebabkan kerusakan yang signifikan.

Tingkat dampak dari gempa magnitudo 3 dengan kedalaman 10 km dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti jarak dari pusat gempa ke pemukiman, ketahanan bangunan, dan struktur geologi di daerah yang terkena dampak.

Sekadar diketahui skala gempa bumi yang paling umum digunakan untuk mengukur kekuatan gempa adalah Skala Magnitudo Moment (Moment Magnitude Scale atau disingkat Mw).

Skala ini mengukur energi yang dilepaskan oleh gempa bumi berdasarkan ukuran area retakan dan pergeseran batuan.

Skala Magnitudo Moment adalah skala logaritmik, yang berarti setiap peningkatan satu angka dalam skala tersebut mencerminkan 10 kali peningkatan energi gempa.

Misalnya, gempa bumi dengan magnitudo 6 memiliki energi sekitar 10 kali lebih besar dari gempa bumi dengan magnitudo 5.

Berikut adalah klasifikasi skala Magnitudo Moment:

Magnitudo kurang dari 2,9: Gempa mikro, biasanya tidak dirasakan oleh manusia.

Magnitudo 3,0 - 3,9: Gempa kecil, biasanya tidak menyebabkan kerusakan, tetapi dapat dirasakan oleh beberapa orang.

Magnitudo 4,0 - 4,9: Gempa kecil hingga sedang, dapat menyebabkan kerusakan kecil pada bangunan yang lemah.

Magnitudo 5,0 - 5,9: Gempa sedang, dapat menyebabkan kerusakan signifikan pada bangunan biasa, tetapi kerusakan serius jarang terjadi.

Magnitudo 6,0 - 6,9: Gempa kuat, dapat menyebabkan kerusakan yang parah pada bangunan di daerah yang luas.

Magnitudo 7,0 - 7,9: Gempa besar, dapat menyebabkan kerusakan serius pada bangunan dalam radius yang luas.

Magnitudo 8,0 atau lebih: Gempa besar hingga besar sekali, dapat menyebabkan kerusakan yang sangat parah pada daerah yang luas dan mungkin mempengaruhi wilayah yang luas juga.

Harap diingat bahwa tingkat kerusakan akibat gempa bumi tidak hanya bergantung pada magnitudonya, tetapi juga pada kedalaman, jarak dari pusat gempa, kepadatan penduduk, dan struktur geologis daerah yang terdampak. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved