Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Jalan di Camba Poros Maros - Bone Tak Macet Lagi, Batu Sebesar Rumah Sudah Dievakuasi

Arus lalu lintas di Camba dan Ale Kappang, Jalan Poros Maros - Bone, kembali lancar pada Ahad atau Minggu (23/7/2023), setelah macet total

Editor: Edi Sumardi
DOK ANDI PAMIL
Arus lalu lintas di Ale Kappang, Jalan Poros Maros - Bone, kembali lancar pada Ahad atau Minggu (23/7/2023), setelah macet total, subuh tadi. Kemacetan dipicu adanya batu gamping raksasa jatuh ke jalan. 

TRIBUN-TIMUR.COM - Arus lalu lintas di Camba dan Ale Kappang, Jalan Poros Maros - Bone, kembali lancar pada Ahad atau Minggu (23/7/2023), setelah macet total, subuh tadi.

Kemacetan dipicu akibat adanya batu gamping ukuran raksasa jatuh ke jalan dan menutupi badan jalan.

Batu tersebut jatuh akibat pengikisan tebing untuk proyek pelebaran jalan nasional Trans Sulawesi.

"Situasi arus lalu lintas di Poros Camba Maros termasuk longsoran batu di Pangia, Desa Samangki secara keseluruhan terevakuasi. Selanjutnya arus lalu lintas aman dan lancar," demikian keterangan dari Polsek Camba.

Sebelumnya diberitakan, macet total terjadi di Ale Kappang akibat adanya batu besar jatuh ke jalan dan menutupi badan jalan.

Salah seorang warga sekitar, Asty Utami mengatakan batu tersebut, merupakan hasil pemotongan untuk keperluan pelebaran jalan.

Baca juga: Batu Sebesar Rumah Jatuh di Ale Kappang Camba Maros, Macet Total dan Pengendara Harus Bayar

Ukurannya, kata dia, sebesar rumah.

"Batu dipotong, tapi belum selesai, sudah jatuh, ukurannya sebesar rumah, menutupi seluruh badan jalan, " ujarnya.

Ia menyebutkan, kejadian jatuhnya batu tersebut terjadi sekitar pukul 03.00 Wita.

Akibat keberadaan batu tersebut, kendaraan dari arah Maros maupun Bone tak bisa melintas.

"Kemacetannya sudah 3 KM, saya dari arah Bone, mau ke Maros tidak bisa lewat," ujarnya.

Salah satu pengendara, Zahrul mengatakan terpaksa membayar Rp 50 ribu untuk menyebrangkan motornya melewati batu tersebut.

Ia rela merogoh kocek, pasalnya hari ini dirinya harus mengikuti ujian di ibu kota Kabupaten Maros.

"Ya mau tidak mau harus bayar, daripada tidak ikut ujian, lebih parah itu," ujarnya.

Makanya ia pun berharap, pihak terkait bisa segera melakukan evakuasi terhadap batu tersebut.

"Apalagi jalan ini dilalui bukan cuma warga sekitar saja tapi juga oleh warga dari kabupaten lain," tutupnya.(*)

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved