Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Rumah Tertimbun Longsor

Kisah Selamat Lansia dari Tanah Longsor di Gantarang Sinjai

Nasia bersama anaknya sudah mengetahui ada tanda-tanda tanah longsor di sekitar rumahnya.

Penulis: Samsul Bahri | Editor: Ari Maryadi
Samsul Bahri/Tribun-Timur.com
Husna anak korban tanah longsor menceritakan peristiwa yang dialami orang tuanya, Nasia (70) di Mattirowalie, Desa Gantarang, Kecamatan Sinjai Tengah, Sabtu (22/7/2023)/SAMBA 

Kini kesehatan Nasia sudah tidak sehat seperti semula. 

Ia juga sudah tak mampu berjalan maksimal, termasuk pendengaran tidak normal. 

Selama sepekan terakhir ini intensitas hujan cukup tinggi mengguyur daerah itu.

Warga penduduk di wilayah pegunungan itu begadang setiap malam.

Mereka mengamati dampak hujan hingga larut malam.

"Kami rata-rata begadang hingga tengah malam pak, kalau hujan deras begini," kata Husna.

Mereka begadang untuk mengantisipasi jika terjadi tanah longsor

Sebagian besar wilayah Desa Gantarang rawan tanah longsor.

Di desa tersebut pada banjir tahun 2006 lalu ada 52 orang jiwa meninggal dunia tertimbun tanah longsor.

Atas peristiwa tersebut masyarakat setempat sudah miliki pengalaman soal tanah longsor.

Mereka memiliki kesadaran jika hujan lebat tiba maka sudah siap mengungsi.

Husna memperkirakan jumlah kerugian yang dialami oleh orang tuanya Nasia sekitar Rp 60 juta rupiah.

Sebagian perabot dan seluruh rumah hancur tak dapat diselamatkan.

Kini Nasia dibawa ke rumah keluarganya untuk mengungsi. (*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved