Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pemuda Sinjai Nikahi Gadis Polandia

WNA Polandia Ternyata Doyan Kue Cangkuli dan Cucuru Sinjai, Randi Guntur: Istri dan keluarga Senang

Warga Negara Asing (WNA) Polandia ternyata doyan kue tradisional khas bugis Sinjai, Sulawesi Selatan.

Penulis: Samsul Bahri | Editor: Sukmawati Ibrahim
DOK PRIBADI
Kala kerabat Weronika Kuras WNA Polandia disajikan kue tradisional bugis Sinjai, salah satunya Cangkuli. Pesta pernikahan antar benua itu berlangsung meriah dan sakral di Dusun Laiya, Desa Tompobulu, Kecamatan Bulupoddo, Kabupaten Sinjai, Kamis (20/7/2023).   

TRIBUNSINJAI.COM, BULUPODDO - Warga Negara Asing (WNA) Polandia ternyata doyan kue tradisional khas bugis Sinjai, Sulawesi Selatan.

Hal itu terlihat saat WNA Polandia dengan lahap makan kue Cucuru dan Cangkuli di pesta pernikahan Weronika Kuras dan Randi Guntur, Kamis (20/7/2023).

Kedua jenis kue tradisional itu selalu disajikan saat ada acara resmi di Sinjai

Pesta pernikahan antar benua itu berlangsung meriah dan sakral di Dusun Laiya, Desa Tompobulu, Kecamatan Bulupoddo, Kabupaten Sinjai.

"Istri saya dan keluarganya cukup senang dengan kue-kue tradisional kita di Sinjai," kata Randi Guntur.

Ada 26 orang keluarga dekat Weronika Kuras berkunjung ke kediaman Randi Guntur di Desa Tompobulu.

Mereka juga tampak mencicipi daging sapi kari khas Sulawesi Selatan.

Beberapa tamu asing ini juga tampak senang meneguk kopi hitam, termasuk Weronika.

Mereka mengaku senang melihat adat istiadat budaya Bugis Sinjai.

Baca juga: Sebelum Viral Dinikahi Randi Guntur, Bule Polandia Weronika Kuras Jadi Mualaf di Masjid Al Markaz

Termasuk saat menyaksikan tarian padduppa dan penyambutan masyarakat adat di kampung tersebut.

Pemerintah Desa Tompobulu juga tampak memasang spanduk yang tulisannya 'Selamat Datang Rombongan Keluarga  Besar Weronika Kuras di Desa Tompobulu'.

Randi Guntur adalah warga Tompobulu, Bulupoddo yang menjadi pengusaha travel di Bali.

Pagi tadi melangsungkan pesta perkawinannya dengan gadis asal negara Polandia, Eropa di kampung halamannya.

Pernikahannya menjadi viral di Kabupaten Sinjai karena menikah dengan lain suku bangsa.

Randi Guntur berasal dari pelosok Sinjai yang sukses menjadi pengusaha travel di Bali.

Lalu mempersunting dengan menikahi gadis keturanan Eropa.

Pernikahan Bugis Sinjai dengan keturunan Eropa merupakan kali pertamanya.

Pernikahan Randi Guntur juga mendapat sambutan hangat dari masyarakat Sinjai karena dinilai sukses menjadi pengusaha wisata dan menikahi orang barat.

Sebelum Viral Dinikahi Randi Guntur, Bule Polandia Weronika Kuras Jadi Mualaf di Masjid Al Markaz

Sebelum Weronika Kuras (38) gadis asal Polandia dinikahi pria bugis Randi Guntur, ia jadi mualaf dulu.

Ia masuk islam mengikuti agama sang suami Randi Guntur.

Weronika resmi menjadi mualaf di Masjid Al Markaz Al Islami Jenderal M Yusuf di Kota Makassar pada Juli 2022 lalu. 

"Sebelum saya nikahi, Weronika masuk memeluk agama Islam. Pengislamannya di Masjid Al Markaz tahun lalu," kata Randi Guntur kepada TribunSinjai.Com, Kamis (20/7/2023).

Sikap Weronika Kuras tersebut kemudian diterima oleh keluarga besar Randi.

Usai masuk Islam, Randi kemudian memutuskan pergi melamar ke negara Weronika di negara Polandia, Eropa.

Ia diterima oleh keluarga besar istrinya di negara tersebut.

Randi Guntur dan Weronika Kuras kemudian melangsungkan akad nikah di Kota Makassar 15 Juli tahun 2022 lalu.

Nikahi Gadis Polandia, Pria Bugis Sinjai Ini Akui Tak Pakai Mahar dan Panaik

Viral pengakuan Pemuda asal Kecamatan Bulupoddo, Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan bernama Randi Guntur (39) soal mahar.

Rupanya, ia tak membawa mahar dan panaik saat menikahi gadis pujaannya asal  Polandia, Eropa.

Hal itu tentu berbeda jika Randi menikah dengan gadis Bugis ataunMakassar.

Harus ada mahar juga panaik diberikan mempelai laki-laki ke perempuan.

Ia hanya memberi cincin emas untuk istrinya Weronika Kuras (38)

"Saya tak beri mahar karena memang budaya istri saya di sana (Polandia) tak mengenal pemberian mahar atau uang panaik," ungkap Randi Guntur kepada TribunSinjai.com di tengah-tengah pesta pernikahan, Kamis (20/7/2023).

Sebagai syaratnya menikahi gadis Polandia itu, ia hanya menyiapkan sepasang cincin emas.

Serta komitmen untuk hidup berumah tangga yang diawali melangsungkan pernikahan.

4 Tahun Menjaling Kasih

Jalinan kisah asmara Randi Guntur dengan Weronika Kuras telah berjalan empat tahun.

Bertemu pertama kali di Bali pada tahun 2019,

Usai berkenalan di daerah wisata itu, mereka menjalin asmara.

Pada Juli 2022 lalu, mereka sepakat untuk mengakhiri masa lajang.

Keduanya melangsungkan akad nikah di Kota Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan.

Karena saat itu, Weronika Kuras tak mendapat cuti dari perusahannya, mereka sepakat melangsungkan pesta pernikahan Juli 2023 ini.

Hari ini Randi Guntur melangsungkan pernikahannya di Dusun Laiya, Desa Tompobulu, Kecamatan Bulupoddo.

Pestanya disaksikan langsung oleh tokoh adat dan perwakilan pemerintah di Kabupaten Sinjai.

Masyarakat di Desa Tompobulu bersuka cita menyaksikan pesta pernikahan tersebut.

Randi Guntur merupakan pengusaha pemandu wisata di Bali.

Sedang Weronika Kuras bekerja di Ekonomis Finance di Polandia.

Pesta pernikahan Randi Guntur dan Weronika Kuras ini juga disaksikan 26 keluarga sang istri yang datang dari Polandia.

Para keluarga Weronika tampak senang berbaur dengan masyarakat pedesaan Tompobulu, Sinjai.

Mereka juga tampak bahagia menyaksikan budaya masyarakat pesta adat yang dilangsungkan Randi Guntur.

Cinta Bersemi di Pulau Dewata Bali

Kalau jodoh tak akan ke mana, meski beda benua sekalipun.

Begitulah kira-kira kisah pria asal dusun pelosok nikahi bule Polandia.

Pasangan yang tengah berbahagia ini bernama Randi Guntur.

Ia warga dari salah satu daerah terpencil yakni Dusun Laiya, Desa Tompobulu, Kecamatan Bulupoddo, Kabupaten Sinjai

Rumah Randi Guntur berkisar 30 Kilometer dari Ibu Kota Sinjai.

Meski berasal dari daerah pelosok yang jauh dari hiruk pikuk kota, ia sukses mempersunting kekasih hatinya Warga Negara Asing (WNA) asal Negara Polandia, Weronika Kuras.

Pernikahan keduanya diwarnai dengan adat dan budaya mempelai pria atau khas bugis Sinjai

Rombongan keluarga warga negara asal Polandia itu akan disambut oleh tokoh adat di desa tersebut.

"Kami akan sambut secara adat rombongan pengantin perempuan di desa kami," kata Kepala Desa Tompobulu, Andi Mappaware, Kamis (20/3/2023).

Pesta pernikahannya di Dusun Laiya, Desa Tompobulu, Kecamatan Bulupoddo atau sekitar 30 kilometer di bagian barat Ibu Kota Sinjai.

Diperoleh informasi dari keluarga mempelai Randi Guntur bahwa perkenalan mereka saat mereka berada di Bali.

Rupanya, cinta pasangan beda benua ini bersemi di pulau dewata Bali. 

Prosesi pernikahan mereka digelar secara adat Bugis Sinjai.

Kemarin malam mempelai pengantin laki-laki menggelar acara adat Mappaccing atau Bilangpenni.

"Prosesi pesta pernikahannya tetap menyelenggarakan secara istiadat Bugis Sinjai, ada prosesi lamaran, akad nikah, Mappaccing hingga pesta pernikahan," kata Abd Haris, kerabat Randi Guntur.

Prosesi pernikahan itu tak ada yang terlampaui.

Kerabat Randi Guntur sudah mempersiapkan prosesi adat sejak beberapa pekan terakhir ini.

Kemarin petang mempelai perempuan Weronika Kuras sudah tiba di Kecamatan Bulupoddo.

Desa Tompobulu adalah salah satu desa yang terpencil di Kabupaten Sinjai.

Desa berbatasan langsung dengan Kabupaten Bone dan bagian selatannya berbatasan dengan Kecamatan Sinjai Barat.

Menikah dengan WNA tidak sama menikahi sesama Warga Negara Indonesia (WNI)

Tentunya berbagai dokumen harus lebih dulu dilengkapi sebelum mengurus berbagai kebutuhan lain yang bisa dilakukan dalam waktu yang singkat.

Menikah dengan WNA tidak sama menikahi sesama Warga Negara Indonesia (WNI)

Tentunya berbagai dokumen harus lebih dulu dilengkapi sebelum mengurus berbagai kebutuhan lain yang bisa dilakukan dalam waktu yang singkat.

1. Dokumen untuk WNA:

CNI (Certificate of No Impediment) alias surat single, yaitu surat keterangan yang menyatakan bisa menikah dan akan menikah dengan WNI. Surat ini dikeluarkan oleh instansi yang berwenang di negaranya, seperti kedutaan

Fotokopi kartu identitas (KTP) dari negara asal calon suami atau istri

Fotokopi paspor

Fotokopi akta kelahiran

Surat keterangan tidak sedang dalam status kawin

Akta Cerai jika sudah pernah kawin

Akta Kematian pasangan kawin bila meninggal

Surat keterangan domisili saat ini

Pasfoto 2×3 (4 lembar) dan 4×6 (4 lembar)

Untuk pernikahan di KUA harus menyertakan surat keterangan Mualaf jika sebelumnya beragama non-muslim

Syarat yang harus dipenuhi untuk mendapatkan CNI dari kedutaan asing

Akta kelahiran terbaru (asli)

Fotokopi kartu identitas (KTP) dari negara asal

Fotokopi paspor

Bukti tempat tinggal atau surat domisili (bisa berupa fotokopi tagihan telepon atau listrik)

Formulir pernikahan dari kedutaan yang bersangkutan

Nah, semua surat tersebut harus diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia oleh penerjemah yang disumpah.

Kemudian dilegalisir oleh Kedutaan Negara WNA tersebut yang ada di Indonesia.

2. Dokumen untuk WNI:

Surat pengantar RT/RW yang menyatakan bahwa tidak ada halangan untuk melangsungkan pernikahan.

Formulir N1, N2, dan N4 dari Kelurahan dan Kecamatan

Formulir N3 khusus yang menikah di KUA (surat persetujuan mempelai yang harus ditandatangani oleh kedua mempelai)

Fotokopi KTP

Fotokopi Akta Kelahiran

Data orangtua calon mempelai

Fotokopi Kartu Keluarga (KK)

Buku nikah orangtua (hanya jika anda anak pertama)

Data dua orang saksi pernikahan dan fotokopi KTP yang bersangkutan

Pasfoto 2×3 (4 lembar) dan 4×6 (4 lembar)

Bukti pembayaran PBB (Pajak Bumi Bangunan) terakhir

Prenup (perjanjian pra nikah)

Dokumen WNI yang diminta oleh Kedutaan Asing:

Akta kelahiran asli dan fotokopi

Fotokopi KTP

Fotokopi surat N1, N2 dan N4 dari Kelurahan

Fotokopi prenup (jika ada). (*)

 

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved