Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Haji 2023

VIDEO: Curhatan Anak Bupati di Instagram Saat Jadi Petugas Haji, Jemaah Ada yang Halu hingga Hilang

Curhatan anak bupati luwu Andi Muhammad Arfan Basmin saat menjadi petugas haji, hadapi jemaah yang halusinasi dan hilang.

Muh Sauki Maulana/Tribun Timur
Petugas haji Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan, Andi Muhammad Arfan Basmin saat ditemui di Rujab Bupati Luwu, Kecamatan Belopa Utara, Luwu. 

"Ada juga yang hilang. Beliau itu hilang dari jam 4 sore waktu setempat dan baru ditemukan di jam 2 subuh. Bahkan kami harus berjalan puluhan kilometer. Setiap petugas haji di Arab Saudi yang lewat itu kemudian bergantian memberi makan ketika melihat jemaah kita yang kesasar itu," tuturnya.

Tingginya mayoritas jemaah haji yang lanjut usia, sambung Arfan, menjadi tantangan tersendiri bagi petugas haji 2023.

"Kalau dari petugas haji, ini mungkin tahun ramah lansia yang paling berat. Karena mayoritas yang dibawa itu adalah orang tua dengan umur di atas 60 tahun," ujarnya.

"Sedangkan, hampir di setiap kloter di kabupaten itu hampir 70 persen sampai 80 persen itu lansia semua dan tenaga petugas haji juga terbatas. Seperti ini hal mustahil untuk diurus, tetapi alhamdulillah masih pulang dengan selamat," sambungnya.

Diketahui, 2 jemaah asal Luwu harus meninggal di Mekkah.

Keduanya harus berpulang karena kondisi yang tak lagi prima.

Kata Arfan, kondisi fisik yang terkuras selama menjalankan ibadah haji menjadi salah satu faktor kepulangan jemaah asal Luwu.

"H-1 meninggal itu, memang sudah lama mau dirujuk ke rumah sakit almarhumah nenek Sitti Hawa tapi karena rumah sakit full. Angka kematian kan total untuk jemaah Indonesia itu hampir 500 lebih. Itu baru dari Indonesia, belum dari jemaah negara lain. Sehingga untuk menampung, rumah sakit itu bisa dikatakan hampir tidak mungkin karena keterbatasan kamar," pungkasnya.

"Sehingga kita rawat di kamar. Cuman karena faktor nafsu makan yang beliau paksa untuk asupan gizi dan nutrisinya mungkin ini jadi salah satu faktornya," sambungnya.

Kata Arfan, selain kondisi fisik yang tak prima lagi, banyak jemaah asal Luwu yang terserang dimensia.

"Ada dua jemaah asal Luwu yang meninggal, dari Gowa 1 kalau dari kita ada 2 orang. Rata-rata meninggal karena faktor kesehatan. Kalah kita mau tarek asbabnya apa, tentu karena kelelahan. Mungkin juga dicampur dengan pikiran yang rindu akan kampung halamannya, yang menyebabkan mereka terganggu karena kesehatan," ujarnya. (*)

Laporan Jurnalis Tribun Timur Muh Sauki Maulana

Cek videonya:https://youtu.be/nywabeNg4sY

 

 


 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved