Ditimbun Pemerintah Lalu Dicueki, Warga Kompak Sulap Lapangan Larompong Luwu Jadi 'Kebun Pisang'
Kecewa dengan kondisi lapangan yang tidak terurus, warga menyulap Lapangan Larompong, menjadi kebun pisang.
Penulis: Muh. Sauki Maulana | Editor: Sukmawati Ibrahim
TRIBUN-TIMUR.COM, LUWU - Kecewa dengan kondisi lapangan yang tidak terurus, warga menyulap Lapangan Larompong, menjadi kebun pisang.
Lapangan itu berada di Larompong di Kecamatan Larompong, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan.
Warga kompak menanam pohon pisang sebagai bentuk kekecewaan karena tak terurusnya kondisi lapangan.
Sejak Lapangan Larompong ditimbun pemerintah dengan material pasir bercampur batu, lapangan menjadi rusak.
Daya serap tanah juga buruk. Bahkan tak jarang, genangan air muncul sehabis hujan turun.
Dari informasi yang dihimpun Tribunluwu.com, sudah setahun Lapangan Larompong tak difungsikan.
Tak pernah ada lagi pertandingan sepak bola yang berlansung di Lapangan Larompong.
Salah satu warga Adi, saat ditemui mengaku aksi penanaman pisang itu imbas dari kekecewaan warga akan kondisi lapangan yang kian tak terurus.
"Salah satunya karena kekecewaan kami warga, karena lapangan kita ini tidak terurus pemerintah terkait lagi," jelasnya, Senin (17/7/2023).
Kata Adi, material timbunan lapangan masih belum rampung dikerjakan.
"Kan sudah penimbunan, tapi sebenarnya belum rampung. Seharusnya masih ditimbun lagi dengan pasir halus. Dan waktu diratakan juga hanya alat berat kecil yang masuk," ujarnya.
Baca juga: Sopir Pengangkut Ikan Ngaku Dimintai Uang Rp100 Ribu Agar Lewat, Wakapolsek Larompong: Tidak Pernah
Dirinya menambahkan, kekecewaan warga ditambah akibat pelaksanaan 17 Agustus tak lagi dipusatkan di Lapangan Larompong.
Apalagi, Lapangan Larompong selalu menjadi langganan pusat kegiatan perlombaan.
"Ditambah juga kegiatan 17 Agustus nanti dipindahkan ke Desa Riwang. Padahal biasanya kan biasa di sini. Okelah kalau lapangan bola tidak bisa dipakai, tapi olahraga lain seperti voli atau gerak jalan masa mau dipindahkan. Apalagi jalan di sana kurang memadai karena sempit," tuturnya.
Camat Larompong Herman Alias belum banyak berkomentar terkait kejadian tersebut.
Kata Herman, ia belum tahu banyak apa penyebab warga menyulap lapangan menjadi kebun pisang.
"Saya sementara pelatihan di Makassar ini. Baru lihat WhatsApp ternyata ada kejadian begitu. Jadi belum bisa kasih komentar banyak," terangnya lewat panggilan. (*)
Laporan Jurnalis Tribun Timur Muh Sauki Maulana
Prof Qasim Mathar Akui Sering Beda Pendapat dengan Aswar Hasan, Namun Berakhir Teleponan |
![]() |
---|
2 Tahun Buron Penganiaya Babinsa di Luwu Ditangkap di Morowali Sulteng |
![]() |
---|
Rektor Unhas Prof Jamaluddin Jompa: Saya Berutang Tulisan ke Aswar Hasan |
![]() |
---|
Saiful Kasim: Aswar Hasan Sosok Sederhana Dibungkus Integritas |
![]() |
---|
Kenang Aswar Hasan, Rusdin Tompo: Orang yang Mendorong Saya Masuk KPID |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.