Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Rakernas Apeksi

Dikenal Sebagai Pohon Mujarab, Ini Manfaat Pohon Tabebuya Ditanam Danny Pomanto, Bima Arya di Maros

Penanaman pohon pohon Tabebuya di sekitar Colloseum Tokka Tena Rata ini juga diikuti ratusan pemuda dari berbagai kota di Indonesia.

Penulis: Rudi Salam | Editor: Saldy Irawan
zoom-inlihat foto Dikenal Sebagai Pohon Mujarab, Ini Manfaat Pohon Tabebuya Ditanam Danny Pomanto, Bima Arya di Maros
internet
Pohon Tabebuya

TRIBUN-TIMUR.COM, MAROS - Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto dan Ketua Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi) Bima Arya menanam puluhan pohon di Tokka Tena Rata, Maros, Selasa, (11/7/2023).

Penanaman pohon pohon Tabebuya di sekitar Colloseum Tokka Tena Rata ini juga diikuti ratusan pemuda dari berbagai kota di Indonesia.

Danny, sapan akrab Ramdhan Pomanto mengatakan bahwa  isu lingkungan menjadi bagian penting dalam kegiatan ini. Apalagi event ini melibatkan para pemuda.

“Pemuda merupakan garda terdepan dalam solusi permasalahan perubahan iklim atau climate change,” katanya.

Danny menyebut dunia mengahadapi tantangan besar yakni potensi empat bencana global yakni bencana populasi, perubahan iklim, pandemi dan perang Rusia-Ukraina.

Baca juga: Wali Kota Makassar Danny Pomanto dan Ketua Apeksi Tanam Pohon di Maros, Danny Singgung Bencana

Bencana perubahan iklim termasuk di dalamnya makin berkurangnya tanaman hijau. 

Olehnya, kata dia, gerakan penghijauan melalui penanaman pohon sangat penting.

Dalam kesempatan dirinya juga mengatakan bahwa terdapat program Gerakan Terus Menanam terutama di Lorong Wisata. 

Hal tersebut dilakukan agar masyarakat punya daya tahan terhadap pangan.

"Itulah mengapa saya mengajak untuk menanam pangan di lorong agar Makassar bisa survive di masa depan. Tetapi semoga bencana pangan ini semoga tidak terjadi," kata Danny.

Sementara itu, Kepala Bidang Pemberdayaan Pemuda Dispora Muhammad Dasysyara Dahya mengatakan bahwa penanaman pohon merupakan salah satu rangkaian dalam acara YCC ini.

Langkah penghijauan itu, sebut dia, sejalan dengan empat poin penting dalam agenda YCC, yakni Sustainable (isu lingkungan).

Baca juga: Ugal-ugalan di Hadapan Polisi Bisa Ditilang, Polres Luwu Timur Ingatkan Pengendara Hati-hati

"Ini bagian dari satu tema penting YCC yakni sustainability yang mana isu lingkungan sangat erat kaitannya dengan pemuda," katanya.

Dia berharap dengan penanaman pohon ini makin menguatkan kesadaran seluruh pihak terutama pemuda dalam menjaga dan melestarikan lingkungan.

Bunga yang berasal dari Amerika ini rupanya memiliki banyak manfaat kesehatan.

Pohon ini banyak ditanam di Kota Surabaya.

Kehdairan pohon ini menambah estetika wajah dari kota pahlawan itu.

Tentu ini semakin indah dan asri dengan banyaknya bunga tabebuya di sejumlah jalan protokol.

Bunga yang memiliki aneka ragam warna ini tidak hanya membuat Surabaya semakin cantik namun juga mirip dengan negara Jepang.

Pasalnya, meski berbeda, bunga jenis ini mirip dengan bunga sakura yang umumnya dijumpai di Jepang.

Menurut Gentry dalam penelitiannya A Synopsis of Bignoniaceae Ethnobotany and Economic Botany, teh tabebuya bisa membantu menurunkan demam.

Hanya saja, sampai saat ini, belum ada banyak bukti yang menguatkan manfaat dan efektivitas tabebuya untuk kesehatan.

Bagaikan Surga Dunia! Intip Keindahan Alam Pulau Tak Berpenhuni di Sulsel, Hanya 2 Jam dari Makassar

Selain itu juga ini bisa cegah Malaria

Dengan kandungan berupa naphthoquinone, bunga tabebuya yang sudah diproses menjadi obat herbal ternyata ampuh melawan penyakit malaria.

Di samping itu, dengan dosis yang tepat, bunga tabebuya juga bisa memperkuat sistem imun untuk mencegah infeksi.

Mengobati Flu

Akar pohon bunga tabebuya cenderung kering dan di beberapa negara dimanfaatkan sebagai bahan pembuat teh yang disebut tahibo.
Walau rasanya kurang menyenangkan, namun minumn ini bisa mengobati flu yang sering menyerang ketika cuaca lebih dingin.

Mengatasi Masalah Pankreas Bunga tabebuya sebenarnya bisa disulap menjadi teh bernama teh lapacho.

Penduduk asli Amerika mengenali racikan ini sebagai ramuan tradisional dan memiliki nama lain teh Inca.

Nutriplanet.org menyebutkan jika teh hasil ekstrak tanaman ini tidak memiliki kafein dan kaya akan vitamin dan mineral.

Sedangkan melansir Phytotherapy Research, mengatakan tehnya mampu mengatasi masalah pankreas.

Hal itu sudah diujicobakan pada tikus percobaan.(*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved