Eksperimen Petani Alatengae Maros Berhasil Usai Gagal Panen, Jenis Hama dan Penyakit Sudah Diketahui
Untuk mencegah kegagalan kali kedua, petani pun melakukan percobaan dengan menggunakan tiga jenis obat kesuburan padi.
"Ini kegiatan agrofair di sini kita mau memberi edukasi penggunaan pestisida yang bijak,sehingga parapetani bisa mengenal hama dan penyakit pada tanaman.
Tujuan lainya, agar petani tidak mengeluarkan biaya begitu besar dalam penggunaan pestisida.
Sering kali petani lakukan pemborosan saat menggunakan pestisida.
Kadang hanya mengikuti dari petani lain, tentu hal yang perlu dilakukan dengan tepat,sehingga hal tersebut mendapatkan hasil yang sempurna.
Di sini, kata Lutfi , petani dituntut untuk menjadi dokter pada tanaman sendiri atau dengan melakukan pengamatan terhadap tanaman yang diserang penyakit atau hama.
Kedua, tepat pestisida.
Kalau sudah tahu awal dalam melakukan pengamatan penyakit atau hama pada tanaman, disitu bisa tentukan pestida yang cocok.
Ketiga, tepat dosis.
Dalam hal ini yang menentukan penyakit mati atau kebal.
Keempat, tepat waktu. Harus bisa sesuaikan waktu mana yang tepat untuk melakukan penyemprotan.
Petani harus melihat dari sifat tanaman.
Kelima, tepat cara, yakni cara campur pestisida, juga perhatikan semburan air saat melakukan penyemprotan.
Keenam, tepat harga.
Petani Maros mudah paham
Lutfi mengatakan, petani di Maros secara teknis budidaya sudah sangat paham.
Penyaluran Pupuk Subsidi di Maros Lambat, Realisasi Baru 12.106 Ton |
![]() |
---|
Program TJSL PLN Dorong Petani Desa Lampoko Tingkatkan Hasil Panen Bawang |
![]() |
---|
Petani Bone Diminta Optimalkan Petroganik, Panen Padi Tembus 8,4 Ton per Hektare |
![]() |
---|
Ratusan Hektare Sawah di Bone Diserang Hama, Produksi Petani Anjlok 30 Persen |
![]() |
---|
Petani Bone Terpuruk, Kemarau Panjang Picu Hama dan Turunkan Hasil Panen |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.