Haji 2023
Mobilisasi Jamaah Haji dari Makkah ke Madinah, 2.400 Bus Dipantau GPS
Sedikitnya 2.400 unit bus pengangkut jamaah haji gelombang II, Senin (10/7/2023) besok, akan mengaplikasi teknologi global
Penulis: Thamzil Thahir | Editor: Ansar
MADINAH, TRIBUN - Panitia penyelenggara ibadah haji Indonesia (PPIH) perlahan mulai mengaplikasikan teknologi digital untuk memantau pergerakan jamaah.
Sedikitnya 2.400 unit bus pengangkut jamaah haji gelombang II, Senin (10/7/2023) besok, akan mengaplikasi teknologi global positioning system (GPS).
Tiap coaching bus rerata mengangkut 45 jamaah haji.
Total jamaah gelombang kedua 209 ribu jamaah dan sekitar 2.400 petugas.
Mereka diangkut bertahap dalam periode sembikan hari, 10 hingga 18 Juli 2023.
Senin (10/7/2023) hari ini, dijadwakna bergerak 20 kloter dari Makkah ke Madinah.

Dengan asumsi transit 20 hingga 30 menit di pos check point, terminal haji, 20 km sebelum Masjid Nabawi, perjalanan darat ini ditempuh sekitar 6,5 jam hingga 7,5 jam.
Titik koordinat pergerakan bus dari hotel di 11 sektor pemondokan jamaah di Makkah, dan jarak tempuh 470 km ke Madinah, terpantau secara realtime.
"Sebagaimana arahan Pak Menteri kita akan mentracking mobil bus yang ada dari Makkah. Jadi kita sudah koordinasi dengan naqobah dan 11 syarikah (perusahaan otobus)." kata Kepala Daerah Kerja Madinah Zaenal Muttaqin, Sabtu (8/7/2023) di Madinah.
Ke-11 syarikah bus ini, ditunjuk otoritas haji dan transportasi kerajaan Arab Saudi.
Zaenal, menyebut perusahaan bus mitra PPIH ini sebagian besar menggunakan coaching bus, yang sudah menginstal teknologi GPS di unit busnya.
"Kita minta GPS dan user id-nya. Sehingga posisi bus dari Makkah kita bisa mengetahuinya dengan perangkat milik kita," ujar Zaenal.
Selain peralatan dan teknologi, Pihak PPIH Daker Madinah juga sudah menyiapkan sumber daya manusia (SDM) untuk aplikasi tekonologi pelacak posisi realtime bus.
Zainal juga mengaku sudah berkoordinasi dengan perusahaan-perusahaan hotel di Madinah yang akan menerima kedatangan jemaah gelombang II dari Makkah ke Madinah.
Harapannya, mereka sudah siap menerima kedatangan jemaah Indonesia secara maksimal.
Selain itu terkait dengan konsumsi jemaah, pihaknya juga sudah berkomunikasi dengan 21 perusahaan yang akan memberikan layanan katering untuk jemaah haji Indonesia.
"Tadi pagi kita sudah koordinasi dengan 21 perusahaan katering. Kita sampaikan apresiasi dari pimpinan berkaitan dengan komitmen dan layanan yang baik.
Dan alhamdulillah mereka juga sangat antusias dan bersemangat terhadap pelayanan gelombang yang pertama dan siap untuk pelayanan gelombang kedua," ujar Zaenal.
Zaenal menegaskan, seluruh komponen terkait dengan proses persiapan layanan gelombang kedua sudah siap.
Harapannya, seperti juga harapan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas dan Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (Dirjen PHU), Hilman Latif, semuanya bisa berjalan dengan lancar dan tanpa kendala apapun.
Sebagai informasi, jumlah jemaah gelombang kedua yang akan diberangkatkan dari Makkah ke Madinah sekitar 109 atau 108 ribu jamaah.
Selama di Madinah, jemaah haji gelombang kedua akan melaksanakan salat Arba'in dan ziarah ke tempat-tempat bersejarah lainnya.
"Mereka ziarah di sekitar kota Madinah, baik ke Masjid Quba, Qiblatain, ziarah ke Makam Nabi Muhammad dan tempat-tempat lainnya, di samping juga salat 40 waktu di Masjid Nabawi," pungkas Zaenal.
76 Lansia Ikut Dalam Kloter I Jemaah Haji Embarkasi Makassar, Lansia Tidak Mandiri Prioritas |
![]() |
---|
Video: Jemaah Makassar Tampil Cantik Sebelum Pulang Kampung |
![]() |
---|
Video: Warga Turatea Berduka, 1 Warganya Meninggal di Arab Saudi |
![]() |
---|
Video: Penampilan Haji 'Koboi' Asal Pinrang saat Pulang dari Tanah Suci, Incaran Petugas Haji |
![]() |
---|
54 Jemaah Haji Debarkasi Makassar Meninggal Dunia di Musim Haji |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.