Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Haji 2023

MUI Sulsel Kritik Hajjah Suarnati Dg Kanang Pamer Emas 180 Gram dari Tanah Suci, Salahi Pesan Haji

Daeng Kanang mendadak viral setelah aksi pamer emas 180 gram ia tunjukkan setibanya di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin

Penulis: Muslimin Emba | Editor: Edi Sumardi
TRIBUN TIMUR/NURUL HIDAYAH
Potret jemaah haji asal Makassar Suarnati Dg Kanang. Jemaah haji tampil nyentrik berbalur emas saat turun dari tangga pesawat, di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin, Makassar, Sulsel, Rabu (5/7/2023) 

Laporan jurnalis Tribun-Timur.com, Muslimin Emba

MAKASSAR, TRIBUN-TIMUR.COM - Fenomena pamer perhiasan emas oleh jamaah haji asal Makassar, Sulawesi Selatan menuai sorotan.

Seperti dilakukan Hajjah Suarnati Daeng Kanang (46).

Daeng Kanang mendadak viral setelah aksi pamer emas ia tunjukkan setibanya di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin, Rabu (5/7/2023).

Sekretaris Majelis Ulama Indonesia atau MUI Sulsel, Prof Dr Muammar Bakry turut menyesalkan adanya fenomena seperti itu.

Pamer emas tidak sepatutnya dilakukan sebab Tindakan seperti itu tidak mencerminkan pesan haji yang baru saja ditunaikan.

"Jadi haji itu kegiatan ibadah puncak dari seorang muslim. Dalam haji itu banyak nasihat-nasihat bagi kehidupan seorang Muslim," kata Muhammar Bakry kepada Tribun-Timur.com, Sabtu (8/7/2023) malam.

Muammar Bakry pun mencontohkan proses haji yang menyiratkan pesan hidup sederhana, yakni saat ihram.

Dalam prosesi ihram itu, kata dia, jamaah hanya mengenakan dua helai kain.

"Seorang yang berihram tidak mengenakan apa-apa kecuali dua lembar helai pakaian. Ada nilai sosialnya. Jadi nilai haji itu adalah seorang merasa tidak ada apa-apanya di hadapan Allah," kata Muammar Bakry.

"Itulah sebabnya tidak ada pakaian kemewahan yang dibawa ketika melakukan proses haji," katanya.

Aksi pamer emas Daeng Kanang dan jamaah lainnya pun dianggap telah menyalahi pesan-pesan haji.

"Jadi, kemabruran haji itu, tentu tidak dilihat dari harta yang dipamerkan setelah pulang," sebut Rektor terpilih pada Universitas Islam Makassar itu.

"Tapi kemabruran haji itu adalah, ketika seseorang meningkatk kebaikan spritual dan kebaikan sosialnya di masyarakat, maka itulah ciri mabrurnya haji seseorang," jelasnya.

Muammar Bakry pun menyinggung masih adanya jamaah yang berhaji dengan mengejar prestise atau strata sosial.

"Jadi makna haji itu bukan untuk mengejar prestise atau strata sosial di masyarakat, karena pesan haji itu me-low profile kebersamaan, ke-tawaddu-an dan kesetaraan," tuturnya.

Dari fenomena pamer emas itu, Muammar Bakry pun menganggap perlu pembenahan terhadap pembekalan para jamaah sebelum berangkat haji tentang esensi ibadah haji.

Sebab kata dia, fonomena pamer perhiasan emas nyaris berulang tiap tahun.

"Jadi mulai dari rencana pemberangkatan sampai di Tanah Haram dan pulang, saya rasa perlu adanya pembekalan-pembekalan," tuturnya.(*)

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved