Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Headline Tribun Timur

Vaksinasi Anak Segera Dimulai

Presiden Joko Widodo (Jokowi) memastikan vaksinasi terhadap anak usia 12-17 tahun segera dilakukan..

Tribun Timur
Ilustrasi vaksin anak - Bayi diimunisasi BCG di Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Ananda Makassar beberapa waktu lalu. 

TRIBUN-TIMUR.COM - Vaksin untuk anak dipastikan akan segera bertambah. Presiden Joko Widodo (Jokowi) memastikan vaksinasi terhadap anak usia 12-17 tahun segera dilakukan.

Hal itu seiring dengan keluarnya izin dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk penggunaan vaksin Sinovac.

Dinas Kesehatan (Dinkes) Sulsel siap menyambut “seruan” presiden. Tentang vaksinasi, Sulsel sudah terbukti. Daerah ini menjadi provinsi terbaik dalam penerapan vaksin inklusif. Sulsel juga terdepan dalam pelaksanaan Imunisasi Dasar Lengkap (IDL).

Vaksinasi Remaja

BPOM telah mengizinkan penggunaan vaksin Covid-19 pada anak usia 12-17 tahun. Izin itu tertuang dalam Surat Pengajuan Nomor G.01.02.322.06.21.00169/T mengenai Hasil Evaluasi Khasiat dan Keamanan Komite Nasional Penilai Obat yang mereka kirim ke Bio Farma tertanggal 27 Juni.

Dalam surat itu BPOM merekomendasikan untuk menerima usulan penggunaan vaksin corona pada anak usia 12-17 tahun dengan dosis 600 SU/0,5 ML.

”Kita bersyukur BPOM telah mengeluarkan izin penggunaan darurat atau EUA untuk vaksin Sinovac yang dinyatakan aman digunakan anak usia 12-17 tahun, sehingga vaksinasi untuk anak-anak usia tersebut bisa segera dimulai," kata Jokowi dalam rekaman video yang diunggah di kanal Youtube Sekretariat Presiden, Senin (28/6).

Ada beberapa pertimbangan yang mereka gunakan dalam menerima usulan penggunaan vaksin untuk golongan usia tersebut. Diantaranya adalah hasil uji klinis Fase I dan Fase II.

Sementara untuk usia anak di luar 12-17 tahun dinilai belum aman menerima vaksin Covid-19 lantaran data yang ada dinilai belum cukup, dalam hal ini, jumlah subjek rentang usia di luar 12-17 tahun.

”Dari data keamanan uji klinik fase I dan fase II, profil AE Sistemik berupa fever pada populasi 12-17 tahun tidak dilaporkan dibandingkan dengan usia 3-5 tahun dan 6-11 tahun," jelas BPOM.

"Imunogenisitas dan keamanan pada populasi remaja 12-17 tahun diperkuat dengan data hasil uji klinik pada populasi dewasa karena maturasi sistem imun pada remaja sesuai dengan dewasa," sambung surat tersebut.

Selain uji klinik fase I dan fase II, vaksinasi terhadap anak dan remaja juga dipertimbangkan BPOM karena angka mortalitas Covid-19 pada anak cukup tinggi. Di rentang usia 10 hingga 18 tahun, angka kematian Covid-19 anak sebesar 30 persen.

Ketua Umum Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Dr dr Aman Bhakti Pulungan, SpA(K), FAAP, menjelaskan, proporsi kasus Corona anak secara nasional beberapa waktu lalu mencapai 12,5 persen.

"Data nasional saat ini proporsi kasus konfirmasi positif COVID-19 pada anak usia 0-18 tahun ini adalah 12,5 persen. Artinya 1 dari 8 kasus konfirmasi itu adalah anak," kata dr Aman dalam konferensi pers, Jumat (18/6).

Terkait surat rekomendasi BPOM yang membolehkan vaksin Sinovac buatan Bio Farma diberikan pada anak usia 12-17 tahun, Aman mengatakan IDAI sejatinya terlibat dalam pengambilan keputusan tersebut.

"Kalau ditanya IDAI terlibat, iya IDAI terlibat. IDAI terlibat dan IDAI ikut rapatnya. Kami sangat mendukung imunisasi pada anak," kata dr Aman.
Aman mengatakan dalam waktu dekat, BPOM akan mengeluarkan emergency use of authorization atau EUA vaksin Sinovac Bio Farma untuk diberikan kepada anak usia 12-17 tahun.

"Jadi memang kami hari Sabtu dari IDAI diajak untuk rapat dan Insya Allah itu saya rasa emergency use authorization itu keluar dari Badan POM," paparnya lagi.

Ia mengatakan vaksinasi penting untuk mencegah kematian Covid-19 pada anak, yang angkanya mencapai 1,2 persen. Dengan kata lain, 1 dari 83 kematian akibat Covid-19 terjadi pada anak-anak.

”Angka ini bervariasi tiap minggu, tergantung jumlah kasus dan jumlah testing. Ini artinya, 1 dari 83 kematian akibat Covid-19 di Indonesia adalah anak,” katanya lagi.

Imunisasi Stunting

Kepala Dinkes Sulsel Rosmini Pandin, Jumat (30/6/2023) malam, mengatakan, progres imunisasi anak di Sulsel sudah mencapai angka 27,62 persen.

Sampai saat ini, Sulsel termasuk daerah dengan progres imunisasi anak tinggi di Indonesia. Pertama ada Banten.

"Progresnya sudah 27,62 persen dan masih akan terus kita tingkatkan," jelas Rosmini.

Diketahui, Sulsel menjadi provinsi dengan cakupan IDL terbaik di tahun 2022 lalu.

Catatan ini ditargetkan kembali bisa terulang dalam memaksimalkan imunisasi tahun 2023 ini.

Data yang dihimpun, Sidrap menjadi wilayah dengan persentase cakupan IDL tertinggi saat ini.

Dari sasaran 4.337 anak, sebanyak 2.390 anak sudah mendapatkan vaksinasi IDL atau 55,1 persen.

Mengikut dibawahnya ada Bantaeng dengan cakupan 1.116 sudah mendapat IDL dari target 2.439. Persentasenya 45,76 persen.

Berikutnya ada Kab Soppeng dengan cakupan 1.081 anak sudah IDL dari sasaran 2.376. Persentasenya 45,50 persen.

Saat ini, Kabupaten Gowa masih menjadi wilayah dengan persentase IDL terendah.

Dari target 12.225 anak, baru 1.578 anak yang sudah mendapatkan IDL atau kisaran 12,91 persen.

Kota Makassar sudah ada 5.388 anak mendapat IDL dari target 25.675 anak. Persentasenya masih 20,99 persen.

Imunisasi dasar lengkap menyasar bayi usia 0-11 bulan.

Dengan urutan 1 Bulan pertama yakni CG Polio 1, mencegah penularan tuberculosis dan polio. Kemudian di usia 2 Bulan, ada DPT-HB-Hib 1 Polio 2.

Tujuannya mencegah polio, difteri, batuk rejan, retanus, hepatitis B, meningitis, & pneumonia Lalu DPT-HB-Hib 2 Polio 3 di usia 3 bulan pada anak.

Diikuti DPT-HB-Hib 3 Polio 4 pada bulan berikutnya.

Serta vaksin Campak pada anak usia 9 bulan.

"Semua anak sekarang terdata. Jadi di desanya kalau belum vaksin pasti diketahui. Anak yang belum di vaksin akan didatangi dan diarahkan vaksin," ujar Rosmini.

Percepatan vaksin IDL pun kini menjadi salah satu fokus Dinkes Sulsel.
Targetnya Sulsel kembali menjadi daerah dengan presentasi IDL tertinggi di 2023 ini.(tribun network/fik/rin/dod/qih)

HL TRIBUN TIMUR 2 JULI 2023. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved