Apindo Makassar: Pengusaha Akan Terdampak Jika Solar dan Pertalite Naik

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia ( Apindo ) Kota Makassar, Muammar Muhayyang menilai kenaikan Harga Bahan Bakar Minyak (BBM) tidak terlalu terdampak bagi dunia usaha.

Sebelumnya diberitakan bahwa Pertamina mengumumkan kenaikan BBM per 1 Juli 2023 hari ini.

Namun, harga BBM Pertamina yang naik hanya terjadi pada BBM nonsubsidi, yakni Pertamax Turbo, Dexlite dan Pertamina Dex.

Harga Pertamax Turbo mengalami kenaikan menjadi Rp 14.000 per liter dari yang sebelumnya Rp 13.600 per liter pada periode Juni 2023.

Harga BBM jenis solar nonsubsidi seperti Dexlite mengalami perubahan dari yang sebelumnya Rp 12.650 per liter, kini menjadi Rp 13.150 per liter mulai 1 Juli 2023.

Harga Pertamina Dex mengalami kenaikan dari yang sebelumnya Rp 13.250 per liter menjadi Rp 13.550 per liter.

Menurut Muammar, kenaikan BBM jenis tersebut tidak memberikan pengaruh besar pada industri usaha.

“Saya rasa tidak (berdampak) karena ini memang BBM non subsidi dan pengunannya sebagain besar memang kalangan tertentu,” katanya, saat dihubungi Tribun-Timur.com, Sabtu (1/7/2023).

Menurutnya, pengusaha baru akan terdampak jika BBM jenis solar dan pertalite naik.

“Keberlangsungan usaha baru akan berdampak kalau BBM yang banyak digunakan seperti solar subsidi dan pertalite yang naik, ini bisa mengancam pergerakan ekonomi dan bisnis ke depannya,” jelasnya.

Baca juga: Harga BBM Pertamina Pertamax Turbo, Dexlite, Pertalite, Solar di Seluruh Provinsi dari Aceh - Papua

Baca juga: Penampakan Gudang Solar Diduga Milik AKBP Achiruddin Hasibuan, Lurah Enggan Berkomentar

Muammar menyebut, dunia usaha kini perlahan mulai membaik pasca pandemi Covid-19.

Kendati demikian, diperlukan waktu untuk bisa kembali normal seperti sebelum pandemi.

“Iya sudah mulai menggeliat lagi, tapi tentunya membutuhkan waktu tapi situasi dan kondisi pasca covid sudah berangsur normal,” katanya.

Ia juga menyebut bahwa pengusaha juga membutuhkan dukungan dari berbagai pihak untuk bisa kembali membaik.

“Perlu dukungan percepatan project dan kemudahan permodalan dan suku bunga,” tuturnya.(*)