Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Jemaah Haji yang Terjebak 10 Jam di Muzdalifah Berhasil Dievakuasi, Petugas Bawa Stok Makanan

Evakuasi berlangsung pada Kamis (29/6/2023) malam waktu Arab Saudi atau Jumat (30/6/2023) dini hari, Wita.

|
Penulis: Thamzil Thahir | Editor: Ansar
Tribun-timur.com/Thamzil Thahir
Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag Hilman Latief di Mina, mengaku bersyukur setelah berhasil mengevakuasi jemaah haji asal Indonesia di Muzdalifah. 

Untuk antisipasi kejadian yang sama, Kemenag juga sudah membuat catatan banyak dan akan dikomunukasikan dengan menteri haji.

"Kira-kira desain tahun depan gumana. Karena kalau tenda semacam ini pasti tidak bisa diperluas lagi," kata dia. 

Sebelumnya, ribuan jamaah haji Indonesia, sepanjang Rabu (28/6/2023) pagi hingga pukul 14.00 WAS siang, terjebak di padang dan lembah mabit Musdalifah, antara Arafah dan Mina.

Mereka kena efek langsung "Jebakan Mashariq Muzdalifah" dari akumulasi kemacetan lalulintas, dan berimbas kepada layanan akomodasi, konsumsi, di kawasan Arafah-Muzdalifah-Mina (Armuzna), dan deploy transportasi bus jamaah dari Musdalifah ke Mina.

Hingga Kamis (29/6/2023) siang, jamaah terjebak sudah bersitirahat di tenda-tenda maktab Mina.

Bahkan sebagian besar sudah menunaikan ibadah wajib haji, melontar kerikil di Jamarat Aqobah, Mina.

Dan ternyata, insiden itu berbuah hikmah, setidaknya seperti yang dialami jamaah Kloter

"Hikmahnya, Alhamdulillah dari Musdalifah kami di Maktab 15 langsung ke Jamarat untuk Aqabah, malamnya. Tadi pagi, juga sudah melontar untuk nafar awal, dan besok nafar tsani," kata Haji Chaidir Muntu (53), Ketua Regu Jamaah Kloter 8 UPG asal Jayapura, Ibukota provinsi Papua, Kamis (28/6/2023).

Bersama 390 jamaah dari Papua, Sekrwtaris Taklim Masjis Taqwa Hamadi, Jayapura ini, kini mereka ditempatkan di Maktab 15 Mina.

Rabu (28/6) lalu, Chadir dan jamaah lain dari 7 embarkasi Tanah Air, dipaksa kondisi lalulintas Armuzna masuk "Jebakan Musdalifa".

Selama hampir 10 jam, tanpa tenda pemanen, tanpa air, tanpa sarapan, dan makan siang, mereka terpaksa "wuquf ulang kedua" di Musdalifah.

Otoritas haji di Armuzna mengkonfirmasi "jebakan Musdalifah" terjadi adalah akumulasi dari membeludaknya bus jamaah dari dan ke Arafah ke Mina dan Misdalifaj, angkutan konsumsi, dan utililitas lain antara Mina dan Musdalifah.

Kondisi macet terjadi hampir 3 -5 jam. Bahkan, banyak mesin bus over heat, rusak karena mesin air conditioner bus terus aktif, dan bus tak bergerak.

"Kami ini dari maktab 15, 16 dan 17 Arafah ini tak minum, tak asa bus dan tenda, banyak jamaah kelelahn, pingsan." ujar suara dari klip video yang khusus dikirim untuk Tribun.

Bahkan, kata dia, karena jamaah Papua banyak kena usir dari petugas dan askar, dari ambulance, karena dianggap bukan warga Insonesia.

Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved