Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Soal Wisuda TK hingga SMA, Disdikbud Maros: Tidak Ada yang Merayakan Kelulusan Seperti Itu!

Pelaksanaan wisuda mulai dari TK hingga SMA kini menjadi perbincangan publik di sosial media.

Penulis: Nurul Hidayah | Editor: Sukmawati Ibrahim
Bangka Pos
Pelaksanaan wisuda mulai dari TK hingga SMA kini menjadi perbincangan publik di sosial media. 

TRIBUNMAROS.COM, MAROS - Pelaksanaan wisuda mulai dari TK hingga SMA kini menjadi perbincangan publik di sosial media.

Menanggapi hal tersebut, Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Maros, Andi Patiroi mengaku sejauh ini hal tersebut belum terjadi di Maros.

“Di Maros tidak ada yang merayakan kelulusan seperti itu mulai dari tingkat SD SMP dan PAUD,” katanya, Jumat (16/6/2023).

Ia mengatakan kegiatan penamatan atau kelulusan dilakukan biasa-biasa saja.

“Dilakukan di sekolah, di gedung-gedung maupun tempat wisata, itu menjadi wadah atau silaturahim antara pihak sekolah dan orang tua siswa dan juga menjadi ajang kreativitas daripada penampilan-penampilan siswa,” ujarnya.

Biaya penamatan pun kata dia disesuaikan dengan kondisi kegiatan tersebut.

Ia mengatakan, sebenarnya tak ada masalah jika sekolah mengadakan acara wisuda, selama tidak memberatkan orang tua siswa.

“Tidak ada larangan dan tidak juga diwajibkan,” tutupnya.

Anggota Dewan Pendidikan Maros, Lory Hendrajaya pun mengatakan, sejauh ini kegiatan seperti itu belum terjadi di Kabupaten Maros.

“Saya belum pernah melihat penamatan seperti wisuda sarjan, baik itu SD, SMP maupun SMA, mereka hanya pengalungan medali tanda lulus, bukan toga,dan tanpa jubah wisuda,” imbuhnya.

Ia hanya menjumpai hal tersebut pada tamatan TK/TPA yang dinyatakan lulus dan berhak atas kemampuan baca alqurannya. 

Lory menyebut, tak ada urgensi perayaan wisuda di tingkat TK sampai SMA.

“Sebaiknya memang tradisi wisuda itu hanya ada di perguruan tinggi sebagai tanda mereka telah melewati masa pendidikan, ujian, dan yudisium,” ucapnya

Ia pun menyarankan sekolah di Maros untuk tidak ikut-ikutan trend tersebut.

“Tidak usah mengikuti gaya wisuda sarjana saat penamatan. Tetaplah dengan gaya tamat anak sekolah yang biasa. lebih memberi pertunjukan bakat anak dalam bentuk kesenian saat perpisahan,” tutupnya. (*)

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved