Lulus 100 Persen, 84 Siswa SD Telkom Ikuti Wisuda di Hotel Claro Makassar

Makassar, Tribun - Sekolah Dasar (SD) Telkom Makassar menggelar wisuda di Ballroom Sandeq A Horel Claro Makassar, Rabu (14/6).

Sebanyak 84 siswa dari tiga kelas, mengikuti wisuda angkata ketiga, yang digelar sejak pukul 07.30 wita pagi ini.

Wisuda ini mengambil tema Gr3at Celebration. Selain siswa-siswi, dihadiri juga para orang tua peserta didik dan perwakilan Dinas Pendidikan Kota Makassar.

Seremoni wisuda dilakukan Kepala SD Telkom Makassar, Hardy, dan Direktur Primary & Secondary Education Yayasan Pendidikan Telkom, Arif Rudiana,

Tak hanya seremoni wisuda, sejumlah siswa-siswi menampilkan tarian dan lagu serta drama, di atas panggung, Disebutkan juga 20 wisudawan terbaik, masing-masing 10 dari akademik dan non akademik.

“Alhamdulillah kelulusan 100 persen. Semua lulusan terbaik mendapat beasiswa pendidikan di SMP Telkom,” kara Arif.

Dipaparkan Arif Rudiana, tema A Gr3at Celebration bermakna perayaan, dengan harapan meninggalkan kenangan manis bagi peserta didik. Karena angkatan ketiga ini adalah angkatan yang melewati pandemi Covid-19.

Hadir dalam kesempatan ini Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Makassar H Aminuddin Tarawe. Dalam sambutannya ia mengatakan pihaknya berharap para alumnus SD Telkom melanjutkan pendidikan ke SMP Telkom, karena kualitasnya.

“Saya pernah masuk kelas, melihat proses pembelajaran ada bilingual. Sehingga anak bahasa Inggrisnya sangat bagus. Membentuknya tentunya dari SD. Saya yakin percaya Telkom bisa membentuk itu. Selanjutnya sekolahnya aman,” papar Aminuddin.

Wisudawan terbaik akademik diraih Azka Rafifah Bintany Hairil dengan nilai akhir 94,73. Sementara itu wisudawan terbaik non akademik diraih A Arasya Attaulah Nur. Untuk non akademik ini dinilaiberdasarkan prestasi dan lomba yang diikuti.

“Kami mohon doa restu, agar setelah meninggalkan sekolah ini kami tetap mengharumkan nama SD Telkom,” ujar Azka.

Kepala SD Telkom Makassar, Hardy, pada kesempatan ini memaparkan SD Telkom selalu memberi perhatian terhadap kualitas pengajar maupun fasilitas.

“Kami melengkapi antara lain dengan lab komputer serta peningkatan bandwith internet. Sekolah kami juga mengikuti sekolah adiwiyata dan ramah anak, dan tentunya mengikuti kurikulum merdeka,” ujar Hardy.

Sementara untuk pengajar selalu digelar coaching dan mentoring, karena pendidikan sekarang tidak sama dengan dulu.(*)