Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Talud Sungai Galaggara Rp3,3 M Milik BPBD Maros Timpa Bronjong Rp2 M Dinas PUPR, Cara Kerja Diprotes

Sebelum dianggarkan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Maros, sungai tersebut sudah di bronjong.

Editor: Ansar
Kolase Tribun-timur.com/Ansar Lempe
Proyek rekonstruksi pelimpah banjir atau talud Sungai Galaggara, Kelurahan Mattirodeceng, Kecamatan Lau, Kabupaten Maros, diprotes warga. Bronjong Dinas PU ditimpa oleh proyek BPBD Maros. 

Sungai Galaggara memiliki luas 41.00 km persegi yang berhulu dari arah selatan di Kecamatan Lau menuju ke arah utara Sungai Pute di Kecamatan Bontoa yang merupakan hilirnya.

Sungai Galaggara memiliki kontur berkelok-kelok sehingga jika curah hujan tinggi maka air mencari tempat yang lebih rendah dan merendam rumah-rumah warga. 

Pembelaan Kepala BPBD Maros

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Maros, Fadli mengaku apa yang sedang terjadi di proyek rekonstruksi pelimpah banjir atau talud Sungai Galaggara sudah benar.

Pengerjaan rehabilitasi rekonstruksi pelimpah banjir Sungai Galaggara tak menghilangkan aset negara yang sebelumnya dikerja oleh Dinas PUPR.

Pihaknya merehabilitasi pelimpah banjir Sungai Galaggara lantaran bangunan lama sudah rusak.

"Untuk kehabilitasi dan rekonstruksi BNPB itu memang aset Pemda yang ada kerusakannya yang dikerja," kata Faldi.

Sejak awal, pihaknya hanya fokus pada kerusakan yang ada bronjong rusak.

"Jadi dawi awal fokus, yang dikerja itu yang ada bronjongnya rusak. Nanti kalau ada kekurangan volume, nanti diarahkan ke kondisi yng parah dan membutuhkan perkuatan tebing.

Terutama kalau ada permintaan masyarakat. Biasanya diminta dalam bentuk surat permohonan," lanjut dia.

Untuk persoalan air asin, Fadli mengaku sudah menyarankan kepada rekanan untuk menggunakan tandon atau penampungan air.

Fadli percaya terhadap kinerja konsultan yang sedang mengawasi proses berjalannya proyek.

"Kami serahkan kepada konsultan pengawasnya, yang tiap hari dis ana untuk mengawasi. Jika memang ada pemakaian air asin karena hal tersebut dapat mempengaruhi kualitas pekerjaan," kata dia.

Namun berdasarkan laporan yang telah diterima Fadli, kondisi air di sekitar lokasi proyek tak mengandung zat garam.

"Menurut anggota di lapangan, kalau Minggu lalu juga sempat dicek sama pengawas terkait air sungai di sana dan tidak asin-ji," kata Fadli. (*)

Halaman 3 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved