Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Talud Sungai Galaggara Rp3,3 M Milik BPBD Maros Timpa Bronjong Rp2 M Dinas PUPR, Cara Kerja Diprotes

Sebelum dianggarkan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Maros, sungai tersebut sudah di bronjong.

Editor: Ansar
Kolase Tribun-timur.com/Ansar Lempe
Proyek rekonstruksi pelimpah banjir atau talud Sungai Galaggara, Kelurahan Mattirodeceng, Kecamatan Lau, Kabupaten Maros, diprotes warga. Bronjong Dinas PU ditimpa oleh proyek BPBD Maros. 

Seharusnya, sebelum melakukan pondasi, pekerja sudah membuat tanggul penahan air asin.

Akibatnya, air asin akan bercampur dengan besi dan semen yang akan digunakan kontraktor.

Semen dan pasir yang digunakan juga dicampur manual. Seharusnya material menggunakan truk molen.

"Cara kerjanya juga asal-asalan. Seperti tidak ada pengawasnya. Kenapa tidak ditanggul dulu, lalu keringkan lokasi yang akan digalih," kata dia.

Akibatnya, air asin masuk ke dalam papan yang dijadikan cetakan beton.

Jika air asin sudah bercampur dengan besi dan semen, material proyek akan cepat rusak.

"Material sudah bercampur dengan material garam. Harusnya ditanggul lebih awal, supaya air garam tidak masuk," kata dia.

"Paling setahun sudah rusak itu pekerjaan. Angaran miliaran terkesan asal jadi," kata dia.

Pihak BPBD juga tak mendirikan Direksi Kit atau kantor sementara di lokasi.

Jadi warga yang akan pertanyakan soal proyek tersebut, tak memiliki akses.

"Direksi KIT juga tak ada. Jadi tak ada wadah untuk bertanya," kata dia.

Warga curiga, buruknya proyek BPBD tersebut lantaran pekerja tidak didampingi oleh tenaga profesional.

Proyek tersebut juga dicurigai sudah melenceng dari Rencana Anggaran Biaya (RAB).

"Sehingga kerja asal-asal. Tidak sesuai dengan RAB," kata dia.

Sebagai informasi, Sungai Galaggara adalah sebuah sungai yang terletak di wilayah Kabupaten Maros.

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved