Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Haji 2023

Gegar Budaya, Ingin Viral, Terang Kemudian Hikmah dari Kasus Jamaah UPG 14 Luwu Utara di Tanah Suci

Seratusan jamaah haji kloter 14 UPG (embarkasi Makassar) asal Luwu Raya, Sulawesi Selatan (Sulsel), memantik geger sosial media di Indonesia.

Editor: Sakinah Sudin
Dok Pribadi
Dr Mahmoud Syaltut SH, DEA. 

Ya, malam itu aku sebagai anggota Tim Monitoring dan Evaluasi (MONEV) di bawah koordinasi Prof Abu Rokhmad, sekaligus berkesempatan meminta evaluasi kepada beliau berdua, bagaimana kualitas layanan ibadah haji 2023 ini.

Ya, beliau berdua menyampaikan bahwa kualitas akomodasi yang jemaah terima di Madinah ini Alhamdulillah baik dan sangat nyaman.

Istimewa sekali, pintu hotel persis berhadapan pagar Masjid Nabawi, tak jauh dari situ banyak petugas yang melayani dan melindungi jemaah haji Indonesia di Sektor Khusus Masjid Nabawi yang selalu standby sehari 24 jam!

Ya, beliau berdua berkata jujur penuh bahagia bagaimana jemaah bisa makan 3 kali sehari, dengan menu khas Indonesia. Istilahnya Bu Hatika, rasanya seperti makan di Sulsel, tapi dengan barokah di Madinah.

Ya, beliau berdua juga sampaikan dengan tulus bahwa para petugas selalu siap dan sedia menemani, membimbing, melayani dan melindungi jemaah.

Petugas haji, entah petugas kesehatan, petugas Media Center Haji, entah lainnya, bersedia menolong jemaah, termasuk mendorongkan kursi roda, menggendong jemaah Lansia, dimintai tolong antar ke gerai Telkomsel untuk ngurus Roaming, ke ATM, atau Money Changer dan bahkan beli parfum Arab yang bagus tapi murah meriah.

Ya, dalam kesempatan itu pula, Pak Ukkah dan Bu Hatika menyampaikan penyesalan bahwa video yang mereka rekam dan sebarkan itu viral, dan ternyata berlainan 180 derajat dengan fakta, terlebih faktanya adalah bahwa sebenarnya beliau berdua gak terlalu paham dengan bahasa Arab yang diucapkan oleh petugas hotel.

Ya, semalam aku juga buat simulasi, bagaimana jika misalnya kemarin itu petugas hotel menyampaikan dengan bahasa Indonesia dan khas Indonesia yang ramah, “Pak, Bu, jadi begini.

Pak Menteri Urusan Haji Arab Saudi itu sobat kentelnya Pak Menteri Agama Indonesia, sudah berpesan agar jemaah haji Indonesia itu harus dapat layanan paling prima.

Nah, berhubung Bapak, Ibu dan rombongan sudah bermalam 3 hari di hotel kami yang ini, dan pas kebetulan hotel dalam satu grup perusahaan kami, yang kualitasnya jauh lebih baik dari yang Bapak Ibu tempati sekarang, sudah kosong untuk beberapa hari ke depan, silakan Bapak, Ibu dan rombongan jemaah haji Indonesia pindah ke hotel kami yang di depan itu ya.

Hotel yang mepet Masjid Nabawi itu lho! Hotel yang kalau Menteri-Menteri dari Indonesia atau negara lain, itu senengnya ya tinggal di sana.

Nah, kamar-kamar Bapak, Ibu, dan rombongan, biar ditempati jemaah haji negara lain saja.

Bersedia ya?” Jawaban spontan dari keduanya, “Ya pasti bersedia, kami bisa langsung pindah sekarang juga?”

Ya, dalam kesempatan itu pula, keduanya menyesal dan meminta maaf karena video yang tidak sesuai fakta yang dilakonkan keduanya viral, digoreng politisi, dan seterusnya, sekaligus menyampaikan ucapan terima kasih setinggi-tingginya dan doa-doa baik kepada Gusmen Yaqut Cholil Qoumas dan seluruh jajarannya yang bekerja dengan sebaik-baiknya untuk melayani para jemaah haji Indonesia tahun ini.

Akhirnya, pertemuan selesai, suasana bersahabat menutup malam tabayyun kita, termasuk rasa syukur dari Pak Ukkas dan Bu Hatika karena akhirnya bisa punya kesempatan bisa berdiskusi dengan kami (tapi aku mah apalah atuh), ya tentu lengkap dengan foto-foto bareng dengan simbol jari LOVE.

Demikian, mohon jadi periksa.

Madinah, 10 Juni 2023
Mahmud Syaltout".

Ulasan ini dimuat di https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=pfbid04Q5B1QVKeqHfJH3JEaqk8FoN3McFUFZBGkTovJ4iYx1RV5gm4TnzMnXdhURnrZCEl&id=700791043&mibextid=qC1gEa. (*)

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved