Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Haji 2023

Alhamdulillah, 15 Dzulqaidah 1444, Madinah Basah

Inilah hujan keempat, Sejak jamaah Gelombang I Indonesia datang ke Madinah, 23 Mei 2023 lalu.

|
Penulis: Thamzil Thahir | Editor: Ansar
Tribun-Timur.com
BERKAH MADINAH - Samirah Alkahiraah (9 tahun), membuka pintu pondokan kerja ayah dan kakaknya, saat hujan mengguyur Madinah, Minggu (4/6/2023) sore di kawasan, Manasi, sekitar 1,2 km timur Masjid Nabawi, Madinah. 

TRIBUN-TIMUR.COM - Sepekan panas kering, Ahad 15 Dzulqaidah 1444 Hijriyah, bertepan Minggu (4/6/2023) sore, Masjid Nabawi dan sebagian besar Kota Madinah, Arab Saudi, basah diguyur hujan.

Inilah hujan keempat, Sejak jamaah Gelombang I Indonesia datang ke Madinah, 23 Mei 2023 lalu.

Hujan mengguyur beberapa saat berselang jamaah shalat Ashar meninggalkan Masjid Nabawi.

Lantai marner dan porselen pelataran, basah.

Hujan disertai guntur, dan angin.

Sepekan panas kering, Ahad 15 Dzulqaidah 1444 Hijriyah, bertepan Minggu (4/6/2023) sore, Masjid Nabawi dan sebagian besar Kota Madinah, Arab Saudi, basah diguyur hujan.
Sepekan panas kering, Ahad 15 Dzulqaidah 1444 Hijriyah, bertepan Minggu (4/6/2023) sore, Masjid Nabawi dan sebagian besar Kota Madinah, Arab Saudi, basah diguyur hujan. (Tribun-Timur.com)

Kain pakaian dan hijab wanita dan jamaah, berkibar laiknya bendera.

Di luar area Haram, hujan disambut suka cita.

Anak-anak, orang dewasa, keluar rumah, banyak turun ke jalan.

"Amthar, (hujan) Alhamdulillah!'" ujar Shamirah (9 tahun), Arab keturunan Mesir di kawasan Manasii, sekitar 1,3 km timur Masjid Nabawi.

Di tiga bulan akhir tahun, bagi warga Saudi dan Jazirah Arab, air dari langit adalah berkah.

Hingga pukuk 17.15 WAS, atau pukul 22.15 WITA, hujan sudah turun 35 menit.

Sekadar diketahui Anwaa.com adalah situs aplikasi cuaca dan iklim online resmi otoritas Arab Saudi.

Mencatat, saat hujan suhu udara turun hampir 10 - 13 point.

Suhu sebelum Lohor, mencapai 40 hingga 41 derajat Celcius, namun saat hujan turun mencapai 28 derajat celcius.

Akhir pekan lalu, hujan turun setelah Sholat Asar hingga Isya, 15.00 hingga 20.00 Waktu Arab Saudi (WAS).

Madinah sudah empat kali diguyur hujan dalam dua pekan terakhir.

Otoritas iklim Kerajaan Arab, National Center of Meteorology (NCM), melansir hujan batu es dan hujan deras di Madinah, sepanjang Rabu (25/5) hingga Kamis (26/5), adalah fenomena dan indikasi awal musim panas.

Hujan turun lagi di Madinah pada Sabtu (27/5), dan menyusul di Kota Mekkah, 460 km sebelah barat Madinah.

Musim panas di semenanjuk subtropik Arab berlangsung rerata 3-5 bulan.

Artinya, di puncak musim haji, 9-13 Dzulhijjah 1444 atau 27 hingga 30 Juni 2023, hembusan angin panas bisa terasa hingga 43 hingga 45 derajat celcius.

Dengan kelembaban fluktuatif rerata dibawah 20 persen, UV 1 persen, dan kecepatan angin rerata 15 hingga 21 km/jam, jadi tantangan sendiri bagi 229 ribu jamaah haji Indonesia.

Bandingkan, BMKG mencatat rerata kelembapan udara di Indonesia diatas 90 persen, suhu rerata 29 hingga 31 derajat celcius di awal kemarau.

Saudi Gazette, media berbahasa Inggris di Riyadh, Sabtu (27/5), melansir prakiraan cuaca NCM, Aqeel Al Aqeel, bahwa "masih ada 5 hari lagi sebelum musim semi berakhir," (tribun-timur.com)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved