Haji 2023
Perjuangan Nenek 75 Tahun Yakinkan Anak Pergi Haji Sendiri Setelah 13 Tahun Tunggu Antrian
Meski sudah berusia 76 tahun, namun Sarimah Umar Matsum tak didampingi anaknya maupun cucunya saat menjalankan ibadah haji.
TRIBUN-TIMUR - Wajah sumringah diperlihatkan Sarimah Umar Matsum saat tiba di Bandar Ammir Muhammad bin Abdul Aziz (AMMA) Madinah menuju Hotel Arjwan Al Diafah, Kamis (25/5/2023).
Sarimah Umar Matsum merupakan salah satu jamaah haji tertua. Usianya kini sudah 76 tahun.
Ia merupakan jamaah haji dari Deli Serdang embarkasi Kualanamu, rombongan 07 dan regu 30.
Sarimah sudah memiliki tujuh orang anak dan 17 cucu.
Meski sudah berusia 76 tahun, namun Sarimah Umar Matsum tak didampingi anaknya maupun cucunya saat menjalankan ibadah haji.
Untuk bisa ke tanah suci, Sarimah harus berjuang meyakinkan ke anak - anaknya agar bisa mendapatkan izin pergi haji.
Perjalanan haji ini, adalah perjalanan haji yang pertama dialami Sarimah.
Dan ia harus menjalankannya sendiri tanpa ada yang mendampingi di usianya yang sudah masuk kategori lansia.
Sekalipun lansia, Sarimah ini cukup mandiri. Dia tidak mau dituntun ataupun didorong menggunakan kursi roda.
Ia berjalan sendiri. Bahkan, informasinya sejak di asrama haji sampai ke Madinah tetap berjalan sendiri.
Semangat dan enerjiknya Sarimah ini pun membuat kagum jemaah haji yang ada dalam satu rombongannya.
Hingga banyak jemaah haji lain yang menggagap dirinya sebagai cucu mbah sarimah.
“Ya waktu pamit, nangis semua. Baik itu anak cowok dua, dan cewek lima orang. Semuanya ya gak tega dan gak yakin melepas saya sendirian pergi haji. Padahal, saya bahagia bisa pergi haji," katanya.
Disampaikan dia, hal itu memang berat. Tapi, kesempatan untuk pergi haji tidak akan datang lagi di kemudian hari. Ia percaya ini adalah panggilan untuk datang ke tanah suci. Jadi, jangan disia-siakan.
"Anak - anak ya khawatir. Apa nenek bisa haji sendiri. Anak - anak takut nenek jatuh, diinjak orang, terus nanti gak pulang kumpul dengan keluarga dan khawatir - khawatir lainnya. Ya saya berusaha maklum," urainya.
Satu hal yang membuatnya yakin dan tetap berangkat haji, adalah menganggap semua jemaah ada saudara.
Ia percaya bahwa ada jalan dan pasti ada bantuan nanti saat perjalanan dari Indonesia sampai Arab Saudi.
"Eh ternyata betul, rejeki itu tidak akan kemana. Dari kemarin, saya dibantuin jemaah haji lain mengangkat koper saya yang berat. Saya hanya bawa tas pinggang saja yang melekat. Lainnya dibantuin bawa," urainya.
Sarimah pun yakin tidak akan merepotkan orang lain. Ia sudah biasa melakukan aktifitas sendiri. Bisa jalan sendiri, salat sendiri.
"Insyallah semuanya bisa sendiri dan berusaha tidak merepotkan," paparnya.
Dia mengaku menunggu momen ini sejak mendaftar 13 tahun yang lalu. Dulu,awalnya ingin daftar umroh saja karena masa tunggunya tidak lama. Tapi, anak - anaknya melarang dan diminta tetap daftar haji.
Mata Sarimah mulai berkaca - kaca. Ia tidak bisa menyembunyikan rasa syukurnya atas nikmat dan kesempatan datang ke tanah suci. Ia mengaku selama ini hanya mendengar cerita dari orang pulang haji.
"Sebentar lagi, saya sudah bisa lihat Masjid Nabawi Madinah itu seperti apa,Masjidil Haram di Mekkah itu seperti apa. Jadi saya bisa ikut cerita dengan orang - orang di kampung, haji itu seperti apa," tutupnya
76 Lansia Ikut Dalam Kloter I Jemaah Haji Embarkasi Makassar, Lansia Tidak Mandiri Prioritas |
![]() |
---|
Video: Jemaah Makassar Tampil Cantik Sebelum Pulang Kampung |
![]() |
---|
Video: Warga Turatea Berduka, 1 Warganya Meninggal di Arab Saudi |
![]() |
---|
Video: Penampilan Haji 'Koboi' Asal Pinrang saat Pulang dari Tanah Suci, Incaran Petugas Haji |
![]() |
---|
54 Jemaah Haji Debarkasi Makassar Meninggal Dunia di Musim Haji |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.