Bukan Menunda Keberangkatan, JCH yang Gagal Berangkat karena Faktor Meninggal dan Digantikan Anak

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Kepala Kanwil Kemenag Sulsel, Khaeroni menyebut sejauh ini belum ada Jamaah Calon Haji (JCH) Sulsel yang batal berangkat

Hal tersebut sesuai laporan petugas penyelenggara ibadah haji (PPIH).

"Sesuai dari hasil pemeriksaan alhamdulillah belum ada yang batal berangkat," ujarnya, Rabu (24/5/2023)

Dia menjelaskan, bagi JCH gagal berangkat karena faktor meninggal, sakit permanen, maka sesuai dengan sistem yang bersangkutan akan digantikan oleh anaknya atau saudara kandungnya.

"JCH yang batal berangkat karena faktor meninggal dunia, atau sakit permanen maka sesuai dengan sistem akan digantikan oleh anaknya, atau saudara kandungnya. Kalau cucunya sudah tidak boleh," jelasnya.

Ketua PPIH Embarkasi Makassar ini berharap seluruh kouta JCH yang akan berangkat terpenuhi semuanya.

"Kami berharap perjalanan ibadah haji tahun ini dapat berjalan lancar dan kouta yang berangkat terpenuhi semuanya," ujarnya

Dari 8 ribu penambahan kouta haji Indonesia, khsusus kouta haji Sulsel  bertambah 2 kloter atau berkisar 800.

Embarkasi Makassar membawahi delapan provinsi di Indonesia Timur dengan 41 kloter.

Dengan penambahan 2 kloter, sehingga menjadi 43 kloter.

Embarkasi Makassar menampung terdiri  JCH Sulsel 7.272, JCH Sulawesi Tenggara 2.019, JCH Sulawesi Barat 1.453 dan JCH Gorontalo 978.

Kemudian, JCH Maluku 1.086, JCH Maluku Utara 1.076, JCH Papua 1.076 dan JCH Papua Barat 723. 

Di embarkasi Makassar, kloter pertama JCH berasal dari Makassar dengan totoal JCH sebanyak 393.

Dengan rincian 388 orang jamaah ditambah 5 orang petugas kloter.

Kloter pertama sudah berangkat Rabu  (24/5/2023) dini hari.(*)

Laporan TribunTimur.com, Sayyid Zulfadli