Profil Prof Muammar Bakry Alumni Tulen DDI Mangkoso dan Guru Besar UIN Alauddin Terpilih Rektor UIM

TRIBUN-TIMUR.COM - Berikut profil Prof Muammar Bakry yang baru terpilih sebagai Rektor UIM atau Universitas Islam Makassar periode 2023/2027.

Proses pemilihan Rektor UIM sudah mencapai tahap akhir, dimana pada proses pemilihannya menetapkan Prof Muammar Bakry sebagai rektor terpilih.

Prof Muammar Bakry akan memimpin UIM sebagai rektor selama 5 tahun atau pada periode 2023/2027.

Sebelumnya diberitakan kabar terpilihnya Prof Muammar Bakry jadi rektor UIM ramai disejumlah grup WhatsApp, Sabtu (20/5/2023).

Terpilihnya Prof Muammar Bakry sebagai Rektor UIM dibenarkan oleh Kabag Humas UIM, dr Wachyudi Muchsin.

“Iye, benar dan beliau (Prof Muammar Bakry) terpilih (jadi rektor UIM),” kata dr Wachyudin Muchsin saat dihubungi Tribun-Timur.com, Sabtu (20/5/2023).

Sementara itu Prof Muammar Bakry yang dikonfirmasi terpisah terkait terpilihnya sebagai Rektor UIM belum terlalu banyak komentar terkait pemilihan tersebut.

Baca juga: Prof Muammar Bakry Bahas Fikih Ekstremisme dalam Pidato Pengukuhan Guru Besar di UIN Alauddin

Baca juga: Dorong Peningkatan Pendidikan Berkualitas, PLN Salurkan Bantuan Komputer untuk Mahasiswa UIM

Menurutnya Prof Muammar Bakry ia belum secara resmi ditetapkan sebagai rektor UIM karena masih ada proses pelantikan.

“Belum dilantik, belum resmi,” singkatnya.

Diketahui, Prof Muammar Bakry saat ini merupakan sekretaris umum (Sekum) Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sulawesi Selatan (Sulsel).

Ia juga merupakan Imam Besar Masjid Al Markaz Al Islami Jenderal M Jusuf.

Sebelumnya, setelah empat periode sebagai rektor UIM, Hj Andi Majdah M Zain memilih untuk tidak melanjutkan masa jabatannya.

Meski seluruh pengurus senat termasuk dekan tetap menginginkan ia kembali, Majdah memilih jalan lain.

Itu disampaikannya sebelum fit and proper tes calon rektor 2023-2027 di Wisma Kalla Makassar, Rabu (10/5/2023) lalu.

Fit and proper test calon rektor disaksikan seluruh civitas akademik UIM secara hybrid langsung di Misma Kalla dan zoom.

Ketua Yayasan Perguruan Tinggi Al Gazali Hj Fatimah Kalla mengatakan bahwa proses penjaringan Calon Rektor Periode 2023-2027 dilaksanakan di tingkat fakultas

"Kami telah melaksanakan proses penjaringan calon rektor di tingkat Fakultas dan Pascasarjana dengan memberikan kewenangan kepada Fakultas dan Pascassarja untuk mengusulkan Calon Rektor ke Panitia Seleksi," kata Hj Fatimah Kalla.

"Dari hasil usulan tersebut yang memenuhi kriteria dukungan berdasarkan tata tertib yaitu minimal diusung oleh 3 (tiga) Fakultas dan atau pascasarjana," lanjutnya.

Dari hasil pengusulan di tingkat fakultas dan pascasarjana, ada enam bakal calon rektor UIM periode 2023-2027.

Yakni H Andi Majdah M Zain dukungan 10 fakultas dan pascasarjana.

Kemudian Prof Muammar Bakry sekaligus Dekan Fakultas Syariah dan Hukum juga mendapat 10 dukungan fakultas dan pascasarjana.

Lalu Saripuddin Muddin juga mendapat 10 dukungan fakultas dan pascasarjana.

Selanjutnya Darmawan mendapat dukungan enam dukungan dan pascasarjana.

Ada juga Ruslan Wahab mendapat lima dukungan fakultas dan pascasarjana.

Terakhir Prof Muh Arfin Hamid mendapat empat dukungan fakultas dan pascasarjana.

Dari enam nama bakal calon ini, rapat senat memutuskan hanya empat yang lolos ke tahapan berikutnya.

Bakal calon Rektor UIM Dr Andi Majdah M Zain menyatakan tidak bersedia untuk dicalonkan. 

Sedangkan Dr Darmawan tidak menyetor kelengkapan berkas.

Profil Prof Muammar Bakry

Sekretaris Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sulsel Prof Dr H Muammar Muhammad Bakry dikukuhkan sebagai guru besar UIN Alauddin Makassar di Auditorium Kampus II UIN, Kamis (16/3/2023).

Prof Muammar Bakry lahir di Ujung Pandang, 22 November 1973.

Sejak tahun 2000, ia merupakan dosen tetap di Fakultas Syariah dan Hukum UIN Alauddin Makassar.

Prof Muammar Bakry tinggal di Jl Barawaja Barat no 17 Makassar.

Ia lahir dari pasangan Drs Muh Bakri Kadir dan ibu Dr Hj Nurlailah.

Sekretaris MUI ini mempersunting Hj Radhia Saad.

Pernikahannya ini membuahkan empat orang anak perempuan.

Putri sulungnya ialah Nahidha Rilebina yang kini melanjutkan pendidikan di Pascasarjana Unhas.

Kemudian ada Najla Rivilena masih duduk di Madrasah Aliyah DDI Mangkoso.

Putri ketiganya Nafila Ridalena merupakan siswi Tsanawiyah Alfakhriyah Makassar.

Sedangkan putri bungsunya Naqiya Riatina belajar di SDIT Ma'arif Makassar.

Sejak kecil, Muammar Bakry banyak menghabiskan waktu di Makassar.

Ia lulus sekolah dasar di SD Datuk Ri Bandang Makassar tahun 1986.

Setelahnya, Muammar Bakry memilih lanjut pendidikan di Madrasah I'dadiyah DDI Mangkoso selama satu tahun.

Di tahun 1990, ia menyelesaikan bangku Madrasah Tsanawiyah Pondok Pesantren DDI Mangkoso.

Tiga tahun berselang, pria berusia 50 tahun ini lulus dari Madrasah Aliyah Pondok Pesantren DDI Mangkoso.

Prof Muammar Bakry pun melanjutkan pendidikan tinggi di negeri Piramida.

Ia terbang belajar di Universitas Al-Azhar, Kairo, Mesir.

Di Al-Azhar, Prof Muammar Bakry mengambil studi Islam dan Arab Fakuktas Dirasat Islamiyah Wal Arabiyah dan lulus tahun 1997.

Jenjang Magister Prof Muammar Bakry selesai ditempuh di IAIN Alauddin tahun 1999.

Terakhir, program Doktoral Prof Muammar Bakry diselesaikan di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2005.

Selain dosen tetap di UIN, ia juga menjabat Dekan Fakultas Syariah dan Hukum.

Diluar UIN, Prof Muammar Bakry merupakan pimpinan pesantren Multidimensi Alfakhriyah Makassar.

Ia juga direktur Sekolah Islam Ma'arif.

Prof Muammar Bakry juga merupakan Dewan Pengawas Syariah BPRS Dana Moneter dan Harta Insan Karimah.

Pria kelahiran Ujungpandang ini juga menjabat Dewan Hakim MTQ/STQ Nasional bidang Tafsir dan 30 juz

Dibidang aktifitas sosial dan keagamaan, Prof Muammar Bakry merupakan imam besar Masjid Al-Markaz sejak 2016.

Ia juga merupakan Rais Takmir Masjid Al-Markaz Makassar.

Di MUI, Prof Muammar Bakry berbakti sebagai Ketua MUI Makassar tahun 2018-2020.

Kemudian naik menjadi ke MUI Sulsel menjadi sekretaris umum.

Prof Muammar Bakry juga sekretaris di Majelis Istisyar DDI (Darud Dakwah Wal Irsyad).

Di Dewan Masjid Indonesia (DMI) Sulsel, Prof Muammar Bakry menjabat sebagai majelis pakar.

Ia juga pengurus Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Sulsel.

Prof Muammar Bakry juga aktif menulis buku.

Mulai dari Aqidah Aswaja, Akhlak Aswaja, Fiqh Aswaaja, Rekonstruksi sikap toleransi dalam bermazhab hingga etika dan praktik bermazhab.(*)

Baca berita terbaru dan menarik lainnya dari Tribun-Timur.com via Google News atau Google Berita