Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Demam Babi Afrika

Apa itu Demam Babi Afrika atau Virus ASF Apakah Bahaya Bagi Manusia? 48 Ribu Ekor Terpapar di Sulsel

Berdasarkan hasil penelitian terbaru kematian ribuan babi di Gowa disebabkan virus ASF atau African Swine Faver yang juga disebut demam babi afrika.

Editor: Alfian
DOK PRIBADI
Suasana peternakan babi di Desa Balang papa' Kecamatan Bontomarannu, Kabupaten Gowa, Sulsel, Rabu (17/5/2023). Ribuan babi mati akibat terjangkit demam babi afrika atau virus ASF. 

Hingga bulan Desember 2019, tujuh negara di Asia Tenggara telah melaporkan kasus ASF termasuk Indonesia.

Di Indonesia kejadian ASF diumumkan secara resmi melalui Keputusan Menteri Pertanian Nomor 820/KPTS/PK.320/M/12/2019 tentang Pernyataan Wabah Penyakit Demam Babi Afrika (African Swine Fever) pada Beberapa Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara.

Penularan Demam Babi Afrika

Darah, cairan tubuh dan jaringan babi-babi yang terinfeksi merupakan sumber penularan karena mengandung virus dalam konsentrasi tinggi.

Oleh karena itu penularan dapat terjadi secara kontak langsung dengan babi yang sakit.

Penularan juga dapat terjadi melalui peralatan, pakan dan minuman yang tercemar virus.

Selain itu penularan juga dapat terjadi melalui gigitan caplak yang bertindak sebagai vektor biologis virus ASF yaitu caplak lunak dari genus Ornithodoros, seperti O. erraticus dan O. moubata.

Babi yang telah sembuh dari infeksi sebenarnya masih tetap terinfeksi walaupun tidak menampakkan gejala klinis atau berstatus terinfeksi secara persisten dan berperan sebagai pembawa virus.

Infeksi yang berkelanjutan ini dapat berlangsung lama bahkan virus masih dapat terisolasi dari beberapa jaringan sampai lebih satu tahun setelah infeksi awal.

Demam Babi Afrika Menular ke Manusia ?

African Swine Fever (ASF) menyerang ternak babi di Sulsel.

Kabupaten Gowa, Luwu Timur dan Luwu Utara menjadi 3 wilayah terkonfirmasi ASF. 

Penyebaran ASF di Sulsel begitu tinggi, terkini 48 ribu ternak babi di Sulsel mati akibat ASF.

Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) Sulsel Nurlina Saking memastikan ASF tidak berbahaya dan tidak menular untuk manusia.

"Penyakit ini tidak menular ke manusia, namun perpindahan kerena virus bisa bertahan lama diluar tubuh babi," jelas Nurlina Saking.

Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved