Ari Wibowo Dituduh Pelit oleh Inge Anugrah, Buya Yahya Jelaskan Risiko Suami Pelit, Jelas Melanggar

TRIBUN-TIMUR.COM - Ari Wibowo akhirnya memberikan klarifikasi terkait tudingan bahwa dirinya dinilai pelit sebagai kepala rumah tangga.

Suami Inge Anugrah juga mengungkapkan kondisi ekonominya yang mengalami masalah akibat pandemi dua tahun yang lalu.

Maka dari itu, Ari Wibowo memutuskan untuk tidak menerima semua pekerjaan demi mencegah penyebaran Covid-19 di rumahnya.

"Selain itu, saat pandemi, saya memilih untuk tidak bekerja, tidak mengambil peran dalam sinetron dan film, sebagai kepala rumah tangga, saya merasa bertanggung jawab untuk tidak membawa virus ke rumah kami. Pada awalnya, kita tidak tahu berapa lama situasi ini akan berlangsung, ternyata berlangsung selama dua tahun, dan kesehatan saya sangat penting," ujar Ari Wibowo di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pada Senin (15/5/2023).

Namun, bukan hanya itu, Inge Anugrah juga menyatakan bahwa suaminya tidak pernah memberikan nafkah bulanan kepada dirinya sama sekali.

Ari Wibowo membantah tuduhan tersebut dan bahkan menunjukkan bahwa beberapa koleksi pakaian Inge telah mengisi lemari mereka.

Pernyataan Inge Anugrah terkait hal tersebut pun dibantah Ari Wibowo karena dianggap melebih-lebihkan.

"(Dianggap tak kasih nafkah istri) Silahkan, kalau misalnya bisa melihat lemari pakaian Inge itu banyak sekali. Kalau itu dibilang serba kekurangan, aku rasa itu agak sedikit dilebih-lebihkan, didramatisir," tegas Ari Wibowo.

Ari Wibowo tidak mau banyak menceritakan terkait masalah rumah tangganya kepada publik.

Ia sangat ingin menjaga hubungan rumah tangga itu untuk mencegah dampak buruk ke depannya.

"Gini loh, aku tidak mau menjelekkan istri saya. Dia diluar mau ngomong apa aja, kita sama-sama tahu, selama 17 tahun tidak ada masalah apa-apa, semua baik-baik aja," pungkasnya.

Kemungkinan Ari Wibowo dan Inge Anugrah Rujuk Sedikit

Sidang cerai mediasi Ari Wibowo dan Inge Anugrah telah berlangsung di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin (15/5/2023).

Hadil sidang mediasi tersebut dianggap gagal lantaran tidak menemui titik terang terkait masalah perceraian Ari Wibowo dan Inge Anugrah.

Sehingga sidang mediasi akan dilanjutkan kembali pada dua minggu ke depan pada 29 Mei 2023.

"Ya hasil daripada sidang mediasi tadi tidak membuahkan hasil apa apa dua minggu lagi kita akan ketemu lagi karena ya namanya hakim mediasi maunya kalau bisa rujuk kembali, mungkin ini hal yang harus saya bicarakan dengan istri saya," kata Ari Wibowo di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.

Kemudian kuasa hukum Ari Wibowo, Ricky Saragih membeberkan isi dari mediasi yang dilakukan oleh kliennya dan Inge Anugrah.

"Sidang mediasi tadi dipimpin oleh mediator bapak Agung Mustomo , seperti biasa membuka mediasi dengan membacakan perma dan latar belakangnya kemudian memberikan waktu pada kami untum bicara dari hati ke hati, pada intinya perceraian ini kan bicara soal hati ke hati yah,"

"Bukan soal nominal atau angka atau apapun yang ada bentuknya, ini soal hati lah jadi memberikan waktu pada kami untuk bicara dengan inge," lanjutnya.

Kemudian pihaknya akan berusaha untuk terus membicarakan terkait perceraian tersebut kepada pihak Inge Anugrah untuk menemukan jalan keluar.

Kendati begitu, Ricky Saragih meyakinkan bahwa kemungkinan untuk rujuk kembali dari keduanya kecil usai mediasi pertama dianggap gagal.

"Mudah-mudahan dalam waktu dua minggu apa ada pesan untuk rujuk atau tidak, tapi sampai saat ini kami bisa memberikan kepastian bahwa sangat kecil kemungkinan untuk rujuk tapi kita harus menghargai peraturan Mahkamah Agung khususnya jadi kita menunggu sampai sidang berikutnya 29 Mei pagi," ucap Ricky Saragih.

Bahaya pelit kepada istri menurut Buya Yahya

Menurut Buya Yahya, bahaya pelit kepada istri adalah tindakan yang tidak dianjurkan dalam Islam dan dapat berdampak negatif pada kehidupan rumah tangga.

Berikut adalah beberapa pandangan Buya Yahya terkait bahaya pelit kepada istri:

1. Merusak keharmonisan

Sikap pelit dapat merusak keharmonisan dan kedekatan antara suami dan istri.

Ketika suami tidak memberikan nafkah yang cukup kepada istri, hal ini dapat menimbulkan ketegangan dan ketidakpuasan dalam hubungan.

2. Memicu pertengkaran

Kurangnya dukungan finansial dan material dari suami kepada istri dapat memicu pertengkaran dan konflik di antara mereka.

Ketika istri merasa tidak dihargai atau tidak mendapatkan kebutuhan yang cukup, hal ini dapat menimbulkan ketegangan dalam rumah tangga.

3. Menimbulkan ketidakstabilan ekonomi.

Jika suami tidak memenuhi tanggung jawabnya untuk memberikan nafkah yang cukup kepada istri, hal ini dapat menyebabkan ketidakstabilan ekonomi dalam keluarga.

Istri mungkin akan mengalami kesulitan memenuhi kebutuhan sehari-hari dan menghadapi kesulitan keuangan.

4. Merugikan kesehatan mental istri:

Ketika istri merasa tidak dihargai dan tidak mendapatkan dukungan finansial yang cukup, hal ini dapat berdampak negatif pada kesehatan mentalnya.

Istri mungkin mengalami stres, kecemasan, dan rasa tidak aman karena kurangnya dukungan dari suami.

5. Melanggar tuntutan agama:

Dalam Islam, suami memiliki kewajiban untuk memberikan nafkah yang cukup kepada istri sesuai dengan kemampuannya.

Jika suami tidak melaksanakan kewajiban ini dan bersikap pelit, hal tersebut dianggap sebagai pelanggaran terhadap ajaran agama.

Buya Yahya menekankan pentingnya sikap dermawan dan memberikan nafkah yang cukup kepada istri sebagai wujud kasih sayang dan tanggung jawab suami dalam membangun kehidupan rumah tangga yang harmonis dan sejahtera.