Kejurda Mobile Legends
Kejurda Mobile Legends Makassar Bakal Digelar 19-21 Mei, IESPA Siap Jaring Atlet
Ngobrol virtual kembali menyapa Tribuners. Khususnya pecinta mobile legends, Rabu (3/5/2023).
Penulis: Nining Angraeni | Editor: Sukmawati Ibrahim
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Ngobrol virtual kembali menyapa Tribuners. Khususnya pecinta mobile legends, Rabu (3/5/2023).
Kali ini, temanya membahas terkait Kejurda Mobile Legends Makassar Kumpul Atlet Lokal Sulsel.
Dengan menghadirkan Ketua Indonesia Esports Association (IESPA) Sulsel, Iksan Rabbani dan Ketua Bidang Talenta IESPA Sulsel, Puan Khalisa.
Ngobrol Virtual disiarkan langsung di YouTube Tribun Timur Makassar dan Facebook Tribun Timur Berita Online Makassar.
Kejurda Mobile Legends Makassar bakal diadakan selama tiga hari. Yakni 19-21 Mei 2023.
Ajang ini akan menjadi tempat berkumpulnya para atlet di Sulsel.
IESPA sendiri akan mencari para atlet di kejurda ini untuk diajak bergabung di IESPA.
Ketua IESPA Sulsel Iksan Rabbani mengatakan, pihaknya siap sukseskan kejurda Mobile Legends Makassar nantinya.
"Peran IESPA nantinya itu kita saling berkoordinasi dengan ESI untuk acara kejurda ini. InsyaAllah kita ikut bergabung mensukseskan acara ini," ungkapnya.
Di kejurda ini nantinya, IESPA akan menerjunkan para atletnya.
"Kita rencananya, para atlet di simpan di satu tim. Kalau mereka mau bawa nama IESPA boleh. Kalau nama pribadi, silahkan. Selain dari mengirim atlet, rencana IESPA itu menarik atlet untuk agenda sendiri. Seperti turnamen-turnamen nantinya. Serta bekerja sama ESI. Ketika ESI butuh atlet, kita bisa kirim atlet," tuturnya.
Ia melihat, banyak potensi atlet anak muda yang tertarik dengan esport.
"Tentunya bakal ikut kejurda ini. Karena banyak yang menggemari mobile legends," ungkapnya.
Iksan juga meyakini adanya potensi untuk anak SD atau SMP mengikuti kejurda ini.
Namun, kemungkinan terhalang izin orang tua.
"Kalau anak SD atau SMP bermain mobile legends potensinya pasti ada. Selagi orang itu berbakat dan dapat restu orang tua. Hambatan terbesarnya, kalau anak SD mau ikut turnamen itu restu orang tua. Biasanya anak umur segitu masih labil. Belum di tahu keinginannya di situ atau tidak. Tapi tidak menutup, potensi anak SD untuk menjadi pemain esport profesional itu ada," paparnya.
Ketua Bidang Talenta IESPA Puan Khalisa menuturkan, atlet perempuan masih minim di esport.
"Khusus di Makassar, mungkin untuk saat ini belum ada atlet perempuan yang diketahui. Tapi akan diusahakan untuk mencari atlet perempuan yang minat dengan mobile legends," ujarnya.
Dia melihat, sebuah ini potensi atlet perempuan sebenarnya ada.
"Mungkin masih banyak perempuan yang belum tertarik. Tapi, saat ini sudah ada di UKM kampus yang anggotanya perempuan. Yang perempuan juga tidak kalah jago dengan laki-lakinya kalau bermain," sebutnya.
Menurutnya, bermain mobile legends bisa menambah teman dan punya keseruan tersendiri.
"Seru. Karena bisa banyak teman, bisa interaksi dengan teman baru, adu kecepatan dan taktik," imbuhnya. (*)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/makassar/foto/bank/originals/Ngovi35.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.