Cerita Pengurus Perempuan IESPA Sulsel, Mulai Main Mobile Legends Sejak Kelas 1 SMA

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Kehadiran gaming telah berubah sejak adanya olahraga elektronik atau esports.

Tidak hanya digandrungi kaum laki-laki, esports kini juga mulai diminati kaum perempuan.

Salah satunya, Puan Khalisa yang tergabung dalam Asosiasi Olahraga Elektronik Indonesia atau Indonesian Esports Association (IESPA) Sulawesi Selatan (Sulsel).

Di IESPA Sulsel, Puan menjabat sebagai Ketua Bidang Talenta.

"Pertama kali saya menekuni mobile legends itu waktu kelas 1 SMA. Saya lihat, teman- teman semua main mobile legends. Jadi saya bilang, saya mau ikut juga supaya bisa gabung. Pertamanya cuma iseng," kata Puan saat hadir di Ngobrol Virtual Tribun Timur, Rabu (3/5/2023).

Dari situ, ia juga mengikuti turnamen kecil-kecilan di sekolahnya.

"Jadi sudah sekitar 6 tahun saya bermain mobile legends," ujarnya.

Menurutnya, bermain mobile legends bisa menambah teman dan punya keseruan tersendiri.

Baca juga: Kejurda Mobile Legends Makassar Bakal Digelar 19-21 Mei, IESPA Siap Jaring Atlet

"Seru. Karena bisa banyak teman, bisa interaksi dengan teman baru, adu kecepatan dan taktik," imbuhnya.

Langkah Puan menekuni mobile legends mendapatkan izin dari orang tuanya.

"Alhamdulillah, orang tua saya beri izin. Yang penting tidak ganggu pelajaran. Kalau main game tidak apa-apa. Terang-terangan saja," ungkapnya.

Bahkan, kata dia, waktu di SMA mau ikut turnamen, ia dibelikan HP oleh orang tuanya untuk ikut lomba tersebut.

"Waktu mau ikut lomba di SMA itu, bahkan saya dibelikan HP. Karena waktu itu masih baru, jadi belum dapat juara," sebutnya.

Meskipun sudah enam tahun bermain mobile legends, Puan masih belum berani mengikuti kompetisi nasional.

"Untuk ikut lomba-lomba tingkat nasional belum terlalu pede. Kalau tingkat kampus bisa. Kalau untuk yang nasional belum," ujarnya.

Ia pun berharap, nantinya banyak atlet-atlet perempatan yang bergabung di IESPA Sulsel.

"Sebenarnya banyak juga perempuan yang bermain game mobile legends ataupun free fire dan lainnya. Namun, mungkin mereka belum mau untuk menekuni ini," katanya. (*)

Laporan jurnalis Tribunpinrang.com, Nining Angreani.