Kepala BRIN Akhirnya Angkat Bicara Soal Kemungkinan Andi Pangerang Hasanuddin Dipecat
Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko akhirnya bersuara merespons kemungkinan Andi Pangerang Hasanuddin diberhentikan dar
TRIBUN-TIMUR.COM - Buntut komentar tak bijak di facebook, Peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Andi Pangerang Hasanuddin terancam bakal diberhentikan.
Sebelumnya Andi Pangerang Hasanuddin mengeluarkan pernyataan yang disebut mengancam warga Muhammadiyah.
Sontak, komentar ini langsung jadi sorotan. Nasib Andi Pangerang Hasanuddin di ujung tanduk.
Usai libur Lebaran, BRIN akan menggelar sidang majelis etik ASN terhadap Andi Pangerang Hasanuddin.
Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko akhirnya bersuara merespons kemungkinan Andi Pangerang Hasanuddin diberhentikan dari BRIN.
Menurut Laksana bahwa terkiat kemungkinan itu menunggu sidang Majelis Hukuman Disiplin ASN untuk penetapan sanksi final.
"Kita tunggu saja nanti Majelis," kata Laksana kepada Tribunnews.com, Selasa (25/4/2023).
Diketahui Sidang Majelis Etik ASN dalam tindakan yang dilakukan Andi Pangerang Hasanuddin dijadwalkan akan diagendakan Rabu (26/4/2023).
Nantinya setelahnya sidang Majelis Hukuman Disiplin ASN untuk penetapan sanksi final.
Diberitakan sebelumnya oknum Peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Andi Pangerang Hasanuddin yang berkomentar tak bijak di akun Facebook peneliti antariksa BRIN, Prof Thomas Jamaluddin, meminta maaf atas komentar yang dibuatnya.
Diketahui dalam komentarnya di akun Facebook AP Hasanuddin, Peneliti BRIN tersebut menuliskan ancam halalkan darah Muhammadiyah hingga siap di penjara.
"Melalui Surat ini memohon maaf kepada pimpinan dan warga Muhammadiyah atas komentar saya di Facebook terhadap seluruh warga Muhammadiyah di akun Facebook tertanggal Minggu, 23 April 2023," kata Andi, dikutip dari surat yang dikirim Profesor Thomas Djamaluddin kepada Tribunnews.com, Senin (24/4/2023).
Andi melanjutkan dalam suratnya komentar tersebut dikarenakan rasa emosi dan ketidakbijaksanaan saya saat melihat akun Thomas Djamaluddin diserang oleh sejumlah pihak.
"Saya MEMINTA MAAF SEBESAR-BESARNYA KEPADA PIMPINAN DAN SELURUH WARGA MUHAMMADIYAH yang merasa tersinggung dengan komentar saya tersebut. Saya berjanji tidak akan mengulangi perbuatan semacam ini lagi di waktu-waktu mendatang. Demikian surat pernyataan ini dibuat, atas perhatian masyarakat semua, saya ucapkan terima kasih," pungkasnya. (*)
Siapa Andi Pangerang Hasanuddin?
Andi menjabat sebagai Peneliti Ahli Pertama di satuan kerja Pusat Riset Antariksa.
Ditelusuri Tribunnews.com, Andi memiliki akun LinkedIn atas nama Andi Pangerang.
Menurut akun LinkedIn-nya, Andi adalah lulusan Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, Jawa Tengah, tahun 2015.
Lulus dari Undip, Andi merantau ke Jakarta dan bekerja sebagai staf akademik di Bimbingan Belajar (Bimbel) Delta Global selama enam bulan, terhitung sejak April-September 2016.
Usai dari Bimbel Delta Global, ia menjadi guru fisika di PT Sinotif Internasional selama 1 tahun 3 bulan, mulai Oktober 2016-Desember 2017.
Dua tahun setelahnya, tepatnya Februari 2019, Andi menjadi Peneliti Ahli Pertama di LAPAN-BRIN.
Ia juga menjadi Peneliti Muda untuk BRIN sejak September 2021.
Sebelum bergabung dengan LAPAN-BRIN, Andi sudah berulang kali mencoba peruntungan sebagai Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS). (*)
Mahasiswa FKIK Unismuh Dibekali Keterampilan Media di Era Digital |
![]() |
---|
Ketum Muhammadiyah: BPKH Harus Independen, Dana Haji Harus Berdayakan Umat |
![]() |
---|
Artefak Tertua di Wallacea Ditemukan di Soppeng, Usia Diperkirakan 1,5 Juta Tahun |
![]() |
---|
Jadi Narasumber di Unismuh, Mendikdasmen Dorong Ulama Muhammadiyah Kuasai Ruang Publik Digital |
![]() |
---|
Senyuman Gubernur Sulsel Sambut Agenda Strategis Muhammadiyah Sulsel |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.