Gerhana Matahari Hibrida
Siang Ini Masjid Agung Ummul Quraa Sengkang Gelar Salat Gerhana Matahari Hibrida, Simak Tata Cara
Salat Gerhana Matahari atau shalat kusuf adalah salah satu salat sunnah yang dianjurkan pada saat terjadinya Gerhana Matahari.
Penulis: M. Jabal Qubais | Editor: Hasriyani Latif
TRIBUNWAJO.COM, SENGKANG - Gerhana Matahari Hibrida (GMH) akan terjadi di beberapa wilayah di Indonesia pada hari ini, Kamis (20/4/2023).
Umat Islam dianjurkan untuk melaksanakan salat gerhana matahari atau salat khusuf selama gerhana terjadi.
Masjid Agung Ummul Quraa Sengkang Kabupaten Wajo akan menggelar Salat Gerhana Matahari pukul 12.30 Wita.
Salat Gerhana Matahari atau shalat kusuf adalah salah satu salat sunnah yang dianjurkan pada saat terjadinya Gerhana Matahari.
Diketahui, salat sunnah tersebut dapat dilakukan sendiri maupun berjamaah.
Hal tersebut disampaikan Imam Desa Assorajang, Kecamatan Tanasitolo Kabupaten Wajo, Ustadz Muhammad Yusuf.
"Dianjurkan untuk melaksanakan sholat sunnah gerhana matahari apabila melihat fenomena tersebut," ujarnya.
Salat sunnah ini pada umumnya sama dengan salat sunnah yang lain.
"Dikerjakan dua rakaat pada saat gerhana matahari, jika gerhana selesai itu tidak dianjurkan lagi pelaksanaannya," jelasnya.
Lantas bagaimana niat dan tata caranya?
Niat dan Tata Cara Salat Gerhana Matahari
Inilah bacaan niat salat gerhana matahari:
"Ushalli sunnatan-likhusuufi-syamsi imaaman/makmuman lillali ta'ala,"
Artinya: Saya berniat mengerjakan salat sunah Gerhana Matahari sebagai imam/makmum karena Allah semata.
Bila dilakukan sendirian, berikut niat salat gerhana matahari:
"Ushalli sunnatal khusuufi rak'ataini lillali ta'ala"
Artinya: Saya shalat sunnah gerhana matahari dua rakaat karena Allah SWT.
Baca juga: Usai Melaksanakan Salat Gerhana di Al-Markaz, Warga Makassar Manfaatkan Momen dengan Berswafoto
Baca juga: Prakiraan Cuaca Wajo Kamis 20 April 2023, BMKG: Pagi Cerah, Siang Hujan Ringan, Malam Berawan
Adapun tata cara sholat sunnah gerhana matahari yakni :
1. Takbiratul ihram seperti salat biasa
2. Membaca doa iftitah dan berta'awudz, kemudian membaca surat Al-Fatihah dan membaca surat yang panjang dengan di-jahr-kan (perdengarkan) suaranya.
3. Kemudian ruku' sambil memanjangkannya
4. Bangkit dari ruku' (i’tidal)
5. Setelah I'tidal ini tidak langsung sujud, tapi dilanjutkan dengan membaca surat Al-Fatihah dan surat yang panjang (berdiri yang kedua lebih singkat dari pertama).
6. Ruku' kembali (ruku' kedua) yang panjangnya lebih pendek dari ruku' sebelumnya
7. Bangkit dari ruku' (i’tidal)
8. Sujud yang panjangnya sebagaimana ruku’, lalu duduk di antara dua sujud kemudian sujud kembali
9. Bangkit dari sujud lalu mengerjakan rakaat kedua sebagaimana rakaat pertama (bacaan dan gerakan-gerakannya lebih singkat dari sebelumnya)
10. Tasyahud
11. Salam.(*)
Gerhana Matahari Hibrida
gerhana matahari
Salat Khusuf
Tribun Timur
Masjid Agung Ummul Quraa
Sengkang
Wajo
Sulawesi Selatan
Salat Gerhana Matahari
Rahasia Mesin Awet: Jadwal Ganti Oli Motor Matic yang Sering Terabaikan |
![]() |
---|
Bloedus Padel Battle Ajang Silaturahmi, Tim Munafri Arifuddin Lawan Solihin Kalla |
![]() |
---|
RT RW Garda Terdepan Urban Farming, Siap Sukseskan Pertanian Kota dan Pengelolaan Sampah |
![]() |
---|
Mr Qodari: No Guts No Glory |
![]() |
---|
Jadi Idaman di Sulawesi, Toyota Agya Bikin Gen Z Tampil Lebih Kece |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.