Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Perusahaan Otomotif Volkswagen Mau Gandeng Vale dan Kalla Group Bikin Baterai Mobil Listrik

Perusahaan otomotif, Volkswagen akan membangun ekosistem baterai kendaraan listrik (EV) di Indonesia dan akan bermitra dengan perusahaan tambang Vale

Editor: Edi Sumardi
FINANCIAL TIMES
Ilustrasi mobil listrik Volkswagen. Volkswagen akan membangun ekosistem baterai kendaraan listrik (EV) di Indonesia dan akan bermitra dengan perusahaan tambang Vale, Ford, dan produsen mineral baterai China, Zhejiang Huayou Cobalt. 

TRIBUN-TIMUR.COM - Perusahaan otomotif, Volkswagen akan membangun ekosistem baterai kendaraan listrik (EV) di Indonesia dan akan bermitra dengan perusahaan tambang Vale, Ford, dan produsen mineral baterai China, Zhejiang Huayou Cobalt.

Produsen mobil tersebut sedang memburu Indonesia untuk bahan mentah yang digunakan dalam produksi baterai EV, yang mencapai sekitar 40 persen dari harga jual kendaraan, dengan tujuan untuk mengurangi biaya dan mengejar ketertinggalan dengan pemimpin pasar EV, Tesla.

Demikian diwartakan Reuters, Senin, 17 April 2023.

Menteri Investasi/Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia mengatakan dalam sebuah pernyataan video bahwa Volkswagen, produsen mobil terbesar di Eropa, akan bekerja sama dengan Vale, Ford, Huayou, perusahaan tambang Prancis Eramet, dan beberapa perusahaan Indonesia seperti Merdeka Gold Copper, perusahaan induk Merdeka Battery, dan perusahaan energi Kalla Group.

Bahlil mengatakan kemitraan tersebut akan terdiri dari usaha patungan atau pasokan bahan mentah.

Volkswagen, Ford, Eramet, Merdeka Battery, Kalla Group, dan Merdeka Gold Copper tidak segera menanggapi permintaan komentar.

PT Vale Indonesia menolak untuk berkomentar.

Indonesia, yang memiliki cadangan nikel terbesar di dunia, telah mencoba mengembangkan industri hulu untuk logam tersebut, dengan tujuan akhir memproduksi baterai dan kendaraan listrik.

Bulan lalu, Ford melakukan investasi pertamanya di Indonesia dengan bergabung dengan Vale Indonesia dan Huayou dalam pabrik pengolahan nikel senilai $4,5 miliar atau setara Rp 66,5 triliun di Pomalaa, Sulawesi Tenggara, di mana Vale mengoperasikan tambang nikel.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved