Pesulap Merah Disebut Meninggal Usai Lawan Ida Dayak, Marcel Radhival: Wah, Sekarang Saya Jadi Hantu

TRIBUN-TIMUR.COM - Pesulap Merah yang juga dikenal dengan nama asli Marcel Radhival dikabarkan meninggal dunia setelah mengikuti sebuah adu sakti dengan seorang ibu Ida Dayak di suku pedalaman Kalimantan.

Namun, narasi video di YouTube dan TikTok yang viral tersebut mengait-ngaitkan kematian Pesulap Merah dengan perseteruan sebelumnya dengan ibu Ida Dayak, yang memicu reaksi masyarakat Dayak, termasuk Eda Steven Lalung, warga Suku Dayak Maanyan, Kalimantan Tengah yang juga memiliki ilmu pengobatan turun-temurun.

Sebelumnya, Pesulap Merah telah memberikan klarifikasi mengenai komentarnya terhadap ibu Ida Dayak, dan juga menyatakan bahwa dirinya tidak menantang suku Dayak dan Kalimantan.

Kabar meninggalnya Pesulap Merah setelah adu kesaktian kemudian menjadi viral di media sosial, termasuk di beberapa akun TikTok dan YouTube.

Baca juga: Seorang Ustaz Bela Ida Dayak, Beda Pendapat dengan Pesulap Merah, Kabar Pakai Ilmu Gaib Dibongkar

Sebuah video viral berdurasi 3 menit 42 detik yang menyebar juga memberitakan tentang kematian Pesulap Merah.

Namun, belum ada keterangan resmi atau informasi lebih lanjut mengenai penyebab kematian Pesulap Merah tersebut.

“Kabar meninggal nya PESULAP MERAH #pesulapmerah #tiktok #fyp viral,” demikian keterangan ditulis pemilik akun @tasti*** menyertai video viral TikTok itu. 

Video viral 3 menit 42 detik yang beredar tersebut terdapat narasi kabar bahwa Pesulap Merah meninggal dunia.

“Innalillahi wa inna ilaihi rojiun, kabar duka Marcel Radhival atau Pesulap Merah dikabarkan meninggalnya usai pembuktian ilmu santet di Jakarta,” kata voice over video beredar tersebut.

Narasi video serupa yang mengabarkan Pesulap merah meninggal tersebut juga diunggah akun @ijo***.

“Kabar duka #ibuida #ibuidadayak #viral #fyp #tiktok,” demikian keterangan video viral TikTok berdurasi 45 detik tersebut.

• Nasib Pesulap Merah Setelah Bongkar Trik Pengobatan Ida Dayak, Suku Dayak Turun Tangan

Selain voice over berisi suara, video tersebut juga menyertakan gambar tangkapan layar kanal YouTube yang sebelumnya mengabarkan kabar duka Marcel Radhival atau Pesulap Merah.

“INNALILLAHI. MARSEL RADIVAL MENINGGAL DUNIA USAI ADU KESAKTIAN DENGAN DUKUN,” demikian judul video yang diunggah kanal YouTube TC Media tersebut.

Tampak sampul video tersebut memperlihatkan foto Marcel.

Selain itu, ada gambar ambulans, serta beberapa orang yang berada di sekitar jenazah yang ditutup.

Pesulap Merah disebutkan meninggal dunia setelah pembuktian ilmu dari suku pedalaman Kalimantan.

"Inalillahi wainailaihi rojiun, kabar duka Marsel Radival atau Pesulap Merah meninggal usai pembuktian ilmu santet di Jakarta,” kata voice over video viral tersebut.

“Marcel Radhival dikabarkan meninggal dunia usai pembuktian ilmu dari suku pedalaman Kalimantan dengan salah satu pemuda asal Kalimantan Tengah,” lanjut keterangan video tersebut.

Saat itu, Pesulap Merah disebut tak merasa hal buruk terjadi, tetapi kemudian mual-mual setelah pulang.

"Diketahui, pesulap merah saat pembuktian biasa-biasa saja, tidak terjadi apa-apa. Namun, setelah selesai pembuktian, Pesulap Merah merasakan mual-mual setelah pulang ke rumah kediamannya di Jakarta," demikian disampaikan dalam video.

Kemudian, Pesulap Merah dikabarkan muntah darah hingga dilarikan ke rumah sakit.

Namun, nyawa Marcel Radhival dikatakan tak tertolong dan meninggal dunia.

"Keluarga panik melihat pesulap merah muntah darah di lantai."

“Keluarga langsung melarikan Marcel Radhival ke rumah sakit, namun tak sampai rumah sakit, nyawa Marsel tak bisa diselamatkan."

“Marcel menghembuskan napas terakhirnya saat sedang perjalanan ke rumah sakit,” kata keterangan video tersebut.

Selanjutnya, narasi video berlanjut dengan pembuktian kesaktian ilmu Dayak yang dilakukannya.

“Seperti diketahui nama Marsel Radival atau Pesulap Merah telah meninggal dunia seusai pembuktian kesaktian ilmu dayak,” ujar penutur dalam video yang kini viral tersebut.

Selanjutnya, video itupun dilanjutkan dengan narasi komentar Marsel terkait pengobatan ibu Ida Dayak.

Hingga kemudian memantik reaksi masyarakat suku Dayak yang salah satunya bernama Eda Steven Lalung.

Pesulap Merah meninggal adalah hoaks

Video viral yang mengabarkan Marsel Radival atau Pesulap Merah meninggal dunia itupun mengundang komentar warganet.

Dalam kolom komentar kanal YouTube tersebut, sejumlah komentar menyayangkan kabar Pesulap merah meninggal yang belum jelas.

Banyak komentar lainnya juga memberikan dukungannya kepada ibu Ida Dayak untuk melanjutkan pengobatannya.

Senada dengan berbagai unggahan video viral TikTok yang sebelumnya diunggah beberapa akun,

“Aku sih masih bingung ya sampai sekarang tdk jelas bener atau tdk berita ini," tulis pemilik akun @Ibnu**** mengomentari video akun @tasti***.

Sang kreator pun membalas komentar tersebut.

“Gk jelas seperti kasusnya SAM ya...,” tulisnya.

Akun @ponsu**** pun menanyakan kebenaran kabar Pesulap merah meninggal tersebut.

“Betul gak ini beritanya,” tulisnya.

Senada dengan akun @Rofy*****, “benar gak siiii penasaran aku belum ada kabar dari pihak terkait,” tanyanya.

Kabar Pesulap merah meninggal itu adalah hoaks.

Marcel Radhival atau Pesulap Merah pun mengomentari video viral yang mengabarkan dirinya meninggal dunia tersebut.

Hal ini diketahui melalui unggahan di Instagram @marcelradhival1.

Pesulap Merah mengunggah foto sampul video dari kanal YouTube terkait.

Awalnya, ia menanggapi hal tersebut dengan nada candaan.

“Waaaah sekarang saya jadi hantu chuakakakssss terrrrrrrrr," tulis keterangan postingan.

Namun, Pesulap Merah tak heran apabila kabar tersebut dipercaya oleh banyak masyarakat setelah disebarluaskan.

“Kalo dishare ke TikTok atau group keluarga pasti pada percaya nih sama berita sampah beginian,” jelasnya.

Pesulap Merah pun menilai masyarakat masih banyak yang minim literasi lantaran menyebarkan fitnah tanpa bukti.

“Bhahaha parah memang, dari kasus saya difitnah (lagi) ini, membuktikan banyak masyarakat indonesia yang MINIM LITERASI alias GAMPANG PERCAYAAN TERHADAP HAL YANG TIDAK ADA BUKTINYA,” ujarnya.(*)