Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Calon Anggota KPU Sulsel

Timsel KPU Sulsel Tolak Rekomendasi Nahdlatul Ulama, Nur Fadhilah: Saya Kader NU

Sejak awal menolak rekomendasi dari organisasi masyarakat (ormas) Islam itu meskipun dirinya juga merupakan kader ormas itu.

Penulis: Wahyudin Tamrin | Editor: Hasriyani Latif
TRIBUN-TIMUR.COM/wahy
Ketua Timsel KPU Sulsel Nur Fadhilah Mappaselleng (tengah) saat mengumumkan calon anggota KPU Sulsel periode 2023-2028 di Hotel Mercure, Jl AP Pettarani, Makassar, Jumat (24/3/2023). Timsel KPU Sulsel menolak rekomendasi ormas ataupun organisasi lainnya perihal calon anggota KPU Sulsel. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Tim Seleksi (Timsel) calon anggota Komisi Pemilihan Umum Sulawesi Selatan (KPU Sulsel) periode 2023-2028 secara tegas menolak rekomendasi organisasi Nahdlatul Ulama (NU).

Demikian disampaikan Ketua Timsel KPU Sulsel Nur Fadhilah Mappaselleng di Hotel Mercure, Jl AP Pettarani, Makassar, Jumat (24/3/2023).

Ia mengatakan sejak awal menolak rekomendasi dari organisasi masyarakat (ormas) Islam itu meskipun dirinya juga merupakan kader ormas itu.

"Sejak awal kita tidak terima rekomendasi. Rekomendasi di email saya banyak. Ada banyak menitip nama. Maaf, saya larang," katanya.

"Kalau NU saya jamin tidak ada. Saya bilang jangan titip orang NU ke saya meskipun saya orang NU. Karena itu akan mempengaruhi kami punya pikiran dan seterusnya," tambahnya.

Selain NU, Nur Fadhilah juga mengaku menolak rekomendasi ormas Muhammadiyah ataupun organisasi lainnya.

Mereka yang mengikuti seleksi, kata akademisi Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar itu harus bertarung secara bebas.

Timsel tidak memegang satupun rekomendasi dalam proses menyeleksi calon anggota KPU Sulsel periode 2023-2028.

"Saya bilang jangan menitip. NU maupun Muhammadiyah. Biarkan mereka bertarung bebas. Orang sulsel itu petarung," katanya.

Nur Fadhilah menyatakan memperlakukan semua peserta sama rata. Tidak ada diistimewakan.

Baik itu peserta yang memiliki latar belakang ormas, petahana, maupun penyelenggara lainnya.

"Begitupun dengan petahana. Tidak ada petahana bagi saya. Silakan kalian bertarung," katanya.

Selama proses seleksi, Ia mengatakan Timsel telah melakukan sesuai prosedur.

Baca juga: 2 Periode Jadi Komisioner Bawaslu, Laode Arumahi dan Azry Yusuf Tak Lolos Seleksi KPU Sulsel

Baca juga: Profil Komisoner KPU Luwu Abdul Thayyib Wahid Ramli, Masuk 14 Besar Calon Anggota KPU Sulsel

"Saya yakin tidak ada itu di Sulsel (Menerima rekomendasi ormas). Kalau di pusat, kita tidak tahu. Itu urusannya pusat. Kami sudah serahkan. Tapi saya yakin pusat juga tidak mau cedera," ujarnya.

Sekadar diketahui, dua petahana KPU Sulsel yakni Fatmawati dan Upi Hastati memiliki latar belakang ormas Islam terbesar di Indonesia.

Upi Hastati saat ini menjabat sebagai Koordinator Divisi Hukum dan Pengawasan KPU Sulsel periode 2018-2023.

Ia juga merupakan kader Nahdlatul Ulama. Pernah menjadi Ketua Muslimat NU Barru.

Sementara Fatmawati adalah Koordinator Divisi Sumber Daya Manusia dan Litbang KPU Sulsel periode 2018-2023. Fatmawati merupakan kader Muhammadiyah.

Juga pernah menjadi Pimpinan Wilayah Aisyiyah Sulsel.(*)

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved