Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Headline Tribun Timur

Macet Parah di Poros Maros-Bone, Rokok dan Mi Instan Laris Manis

Pemilik kios di tepi jalan poros Kecamatan Cenrana, Maros, ini mengaku panen setiap kali terjadi kemacetan.

Penulis: Nurul Hidayah | Editor: Hasriyani Latif
dok warga
Macet parah di Poros Maros-Bone, tepatnya Kawasan Hutan Karaengta, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, Rabu (21/3/2023). Imbas kemacean, warung kelontongan di kawasan itu panen pembeli. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAROS - Jika pengendara tersiksa dengan macet yang kerap terjadi di jalan poros Maros-Bone, namun bagi pemilik warung kelontongan macet adalah berkah.

Irdah, misalnya. Pemilik kios di tepi jalan poros Kecamatan Cenrana, Maros, ini mengaku panen setiap kali terjadi kemacetan.

Saat macet, Irdah mengaku omset penjualan berkali-kali lipat. Bahkan hingga jutaan rupiah.

“Biasanya kalau macet parah seperti ini, pemasukan bisa Rp800 ribu sampai Rp1 juta,” ujarnya.

Jika jalan macet, Irdah membuka warungnya hingga subuh.

“Kalau macet, sampai pukul 03.00 Wita saya belum tutup. Tapi kalau jalanan lancar, pukul 23.00 Wita sudah tutup,” ujarnya.

Menurutnya, jualan yang laris manis saat macet adalah rokok dan mi instan.

“Biasanya pengendara beli Pop Mie, jadi kami siapkan air panas,” katanya.

Namun, bagi warga yang tidak membuka usaha warung kelontongan, macet di jalan poros ini sangat menyusahkan.

Seorang warga setempat, Asty Utami, mengatakan belakangan ini, jalur Camba macet hampir tiap hari.

Penyebab paling sering adalah karena truk mogok.

Baca juga: 15 Jam Poros Maros-Bone Macet

Baca juga: 8 Hari Hilang, Lansia Andi Tahir Siri Ditemukan Meninggal di Empang Warga Pinrang

"Mobil mogok paling sering jadi penyebab macet sama truk berpapasan di tikungan sempit," ujarnya.
Sepekan terakhir, Asty mengaku harus berangkat kerja lebih awal.

"Kadang berangkat pukul 09.00, tapi semingu terakhir pukul 08.00 sudah berangkat karena waktu tempuh jadi lebih lama karena macet," keluhnya.

Namun khusus hari ini (kemarin), Asty terpaksa tidak berangkat kerja karena tak bisa menembus kemacetan.

"Hari ini saya izin tidak masuk (kerja). Soalnya macetnya parah sekali. Dulu masih bisa menyalip, sekarang sudah lumpuh total," ujar karyawan swasta ini.(*)

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved