Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

8 Hari Hilang, Lansia Andi Tahir Siri Ditemukan Meninggal di Empang Warga Pinrang

Seorang lansia di Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan, ditemukan meninggal setelah 8 hari dikabarkan hilang, Rabu (22/3/2023).

Penulis: Nining Angraeni | Editor: Sudirman
Polres Pinrang
Seorang lansia di Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan, ditemukan tewas setelah 8 hari dikabarkan hilang, Rabu (22/3/2023). 

TRIBUN-TIMUR.COM, PINRANG - Seorang lansia di Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan, ditemukan meninggal setelah 8 hari dikabarkan hilang, Rabu (22/3/2023).

Lansia laki-laki tersebut bernama Andi Tahir Siri (65) warga Desa Lotang Salo, Kecamatan Suppa, Kabupaten Pinrang.

Tahir ditemukan dalam kondisi terapung disebuah empang milik Berahima di Pallabessie, Dusun Garessi, Desa Lotang Salo, Kecamatan Suppa, Kabupaten Pinrang.

Kasat Reskrim Polres Pinrang, Iptu Ahmad Risal mengatakan, saat ditemukan, kondisi mayat sudah agak sulit dikenali.

Apalagi beberapa bagian tubuh korban dalam kondisi hancur akibat terendam terlalu lama di dalam air.

"Namun berkat keterangan saksi-saksi, tim inavis dan dokter, korban diketahui bernama Andi Tahir yang sebelumnya dilaporkan hilang oleh keluarganya," kata Iptu Ahmad.

Ia menuturkan, dari hasil pemeriksaan dokter, tidak ada tanda-tanda kekerasan ataupun benda tajam pada bagian tubuh korban.

"Pihak keluarga juga menolak untuk dilakukan autopsi dan telah dibuatkan surat pernyataan tidak keberatan atas kematian korban," ungkapnya.

Menurut keterangan keluarga, korban sudah pikun dan meninggalkan rumah sejak 15  Maret 2023.

"Dari keterangan keluarga kalau memang korban sudah pikun dan dia meninggalkan rumah sejak 15 maret 2023 pukul 04.00 Wita," sebutnya.

Sebelumnya diberitakan, Andi Tahir Siri (60) warga Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan (Sulsel) dilaporkan hilang oleh keluarganya.

Andi Tahir Siri tinggal di Dusun Garessi, Desa Lotang Salo, Kecamatan Suppa, Kabupaten Pinrang.

Menurut Andi Suarni, ayahnya meninggalkan rumah pada Rabu (15/3/2023) sekitar pukul 02.30 Wita.

"Awalnya mama saya bangun tapi tidak melihat bapak saya di kamar. Jadi dicari-cari mulai dari WC sampai di luar rumah tidak ada juga. Jadi mama saya panik," katanya kepada Tribun Timur.

"Kami cari-cari juga tidak dapat. Tetangga juga bantu cari. Kami hubungi semua sanak keluarga tapi tidak ada yang tahu juga," ucapnya.

Suarni menuturkan, terakhir ayahnya memakai baju kaos putih dan menggunakan sarung kotak-kotak warna biru serta sandal jepit hitam.

Laporan jurnalis Tribunpinrang.com, Nining Angreani

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved