Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Ustad Dasad Latif

Ustaz Dasad Latif Sakit: Doakan Saya Segera Sembuh dan Kembali Menyapa di Ramadan

Kabar kurang baik itu disampaikan langsung Ustaz Dasad Latif melalui akun Instagramnya Minggu (19/3/2023).

|
Editor: Ari Maryadi
Instagram/@dasadlatif1212
Ustaz Dasad Latif sedang duduk di atas ranjang rumah sakit menyampaikan kabar kesehatannya. Ia memakai jaket hitam tebal dipadu kopiah putih. 

TRIBUN-TIMUR.COM -- Dai kondang asal Kota Makassar, Ustaz Dasad Latif sedang sakit.

Kabar kurang baik itu disampaikan langsung Ustaz Dasad Latif melalui akun Instagramnya @dasadlatif1212 Minggu (19/3/2023).

Dalam video itu Ustaz Dasad Latif tampak sedang duduk di atas ranjang rumah sakit.

Ia memakai jaket hitam tebal dipadu kopiah putih.

Dalam kesempatan itu, Ustaz Dasad Latif memohon doa untuk kesembuhan dirinya.

"Saya menginformasikan selama ini saya tidak cerah sudah hampir satu bulan karena dalam keadaan sakit sehingga tidak bisa lagi berdakwah," kata Ustaz Dasad Latif dalam videonya di Instagram Minggu (19/3/2023).

"Saya mohon kepada kaum muslimin untuk ikhlas mendoakan saya agar bisa sembuh secara sempurna dan bisa kembali menyapa kaum muslimin di bulan suci Ramadan ini. Terima kasih semoga Allah memberkati kita," sambung Ustaz Dasad Latif.

Ustaz Dasad Latif sangat populer di media sosial sebab potongan ceramahnya tersebar di YouTube, Instagram, TikTok, Facebook, hingga aplikasi pesan instan WhatsApp.

Ustaz Dasad Latif basic-nya bukan lulusan dari Timur Tengah, bukan alumnus pondok pesantren, melainkan pengajar komunikasi.

Namun, cara dakwahnya sangat digemari, antara lain karena sering menyentil serta kocak.

Mantan calon Wakil Wali Kota Makassar itu memang populer, namun mungkin masih banyak yang belum mengetahui riwayat hidupnya.

Memiliki 2,23 juta subscribers di channel YouTube-nya, Das'ad Latif dan 1,3 juta followers di akun Instagramnya @dasadlatif1212.

Di TikTok, dia memiiki 183 ribu followers.

Alumnus IAIN Alauddin Makassar (sekarang UIN Alauddin) dan Universitas Kebangsaan Malaysia Ustadz Das'ad Latif adalah seorang mubaligh yang aktif berdakwah dari satu mimbar ke mimbar yang lain, dan dari satu televisi hingga ke media sosial.

Nama lengkap dan titelnya adalah Dr H Das’ad Latief SSos SAg MSi PhD.

Dakwahnya sangat menggugah dan membuat para pendengarnya mampu meresapi pesan-pesan Islam secara damai.

Selain aktif memberikan tausiyah kepada umat muslim, Ustadz Das’ad Latief berprofesi dosen dan peneliti di Jurusan Ilmu Komunikasi, FISIP Unhas.

Suami Naurah Shiddiqiah itu juga pengusaha biro/agen perjalanan umrah dan haji plus.

Lahir di Makassar pada 21 Desember 1973, Ustadz Das’ad Latief menyelesaikan seluruh kesarjanaannya di bidang Ilmu Komunikasi.

Pendidikan strata 1 beliau ditempuh di dua tempat sekaligus, yaitu UIN Alauddin pada bidang Peradilan Islam dan di Universitas Hasanudin pada bidang Ilmu Komunikasi.

Pendidikan magister Ustadz Das’ad Latif diselesaikan di universitas yang sama dalam bidang komunikasi.

Keseriusannya dalam menuntut ilmu dibuktikannya dengan gelar PhD dari Universitas Kebangsaan Malasyia dalam bidang Ilmu Komunikasi sekaligus gelar doktor kedua kalinya di Universitas Islam Makasar dalam bidang Ilmu Syariah.

Cara dakwahnya yang ringan dan santai membuat Ustadz Das’ad Latif dikenal publik.

Mengisi pengajian keagamaan di berbagai stasiun televisi, antara TV One, SCTV, Metro TV, TVRI, NET TV, dan berbagai stasiun radio.

Beliau juga aktif keliling berceramah secara offline di daerah perantauan orang Bugis - Makassar, serta menjadi pembimbing untuk ibadah haji dan umrah.

Mubaligh yang populer karena slogan "gaspol" itu juga aktif mengajar di berbagai kampus swasta di Makassar di dalam bidang Ilmu Komunikasi serta menjadi CEO PT Gelora Indah Perdana, biro perjalanan haji plus umrah.

Selain ceramah, beliau juga aktif menulis dan telah menghasilkan beberapa karya berjudul:

1. Pilkada; Nikmat atau Bencana? Pemikiran Politik Seorang Da’i,

2. Islam yang Diperdebatkan, Membahas Masalah Khilafiah dalam Islam Perspektif Ilmiah,

3. Dari Hati ke Hati, dan

4. Media Sosial Suatu Alternatif.(tribun-timur.com/cariustadz.id/wikipedia.org)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved