Kepala Kejari Luwu Timur Yadyn Luncurkan Kampung Pangan di Argomulyo Kalaena

TRIBUNLUTIM.COM, MALILI - Kepala Kejaksaan Negeri (Kejari) Luwu Timur, Yadyn meluncurkan program kampung pangan di Desa Argomulyo, Kecamatan Kalaena, Sulawesi Selatan (Sulsel), Jumat (17/3/2023).

Program Kejari Luwu Timur ini, upaya menjaga kondisi terpenuhinya pangan yang cukup baik jumlah dan mutunya bagi masyarakat.

Yadyn mengatakan, menginisiasi suatu program itu harapannya berdampak luas terhadap masyarakat.

Termasuk kata dia, program kampung  pangan yang diharapkan dapat menjadi barometer bagi daerah lainnya.

Alasan Desa Argomulyo dipilih jadi lokasi program kampung pangan.

Yadyn mengatakan dipilihnya desa ini hasil diskusi di Cafe Adhyaksa (dalam komplek Kejari Luwu Timur).

Diskusi itu melibatkan kelompok stakeholder dengan pertimbangan beberapa kriteria pada Desa Argomulyo.

Yadyn menambahkan, bukan hanya persoalan tanaman pangannya, bukan hanya persoalan perkebunan.

"Tapi Argomulyo suatu daerah yang memiliki "danau" atau rawa yang akan kita manfaatkan bersama masyarakat," ujar Yadyn.

Dia melanjutkan, ketahanan pangan bukan hanya dari sisi pangan atau perkebunan semata tapi juga dari sisi perikanan.

"Insyaallah kegiatan ini bukan sebagai pembuka dan penutup tapi kita membangun kontinuitas,"

"Bagaimana Desa Argomulyo bisa menjadi pilot project dan role model di waktu mendatang. Sekaligus menjadi scoping ketahanan pangan di Luwu Timur," katanya.

Disisi lain, lewat program ini pula, diharapkan desa Argomulyo menjadi desa ketahanan pangan tapi juga desa agro wisata.

Hadir Kepala Dinas Pariwisata Luwu Timur, Andi Tabacina Akhmad, Camat Kalaena Muhammad Yusri, Kepala Desa Argomulyo Widiatmoko.

Ratusan benih ikan Nila dilepaskan di kolam  pemancingan Marobo, juga penanaman tanaman alpukat, mangga, rambutan dan lain-lain.

Kepala Desa Argomulyo Widiatmoko mengapresiasi kebijakan kepala kejari Luwu Timur memilih Argomulyo sebagai kampung pangan.

"Semoga kita bisa bersinergi mewujudkan desa ini sebagai percontohan dalam program ketahanan pangan," kata Widiatmoko.(*)