Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

BPBD Sulsel Susun Rencana Kontigensi Bencana Banjir

Sebagai peserta ada BPBD tingkat daerah, evaluator BNPB, akademisi, pelaku usaha hingga media.

Penulis: Faqih Imtiyaaz | Editor: Saldy Irawan
DOK PRIBADI
Suasana diskusi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulsel dalam Table Top Exercise (TTX) rencana Kontigensi Banjir bersama jajaran stakeholder pada Senin (13/3/2023). 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulsel membuka Table Top Exercise (TTX) bersama jajaran stakeholder pada Senin (13/3/2023) malam

Kepala BPBD Sulsel Amson Padolo hadir memimpin kegiatan.

Sebagai peserta ada BPBD tingkat daerah, evaluator BNPB, akademisi, pelaku usaha hingga media.

Amson menyebut forum ini lahir untuk membahas rencana kontigensi banjir

Dirinya pun memperkenalkan aplikasi Si-Andalan yang memuat data kejadian bencana di Sulsel.

"Aplikasi Si - Andalan merupakan aplikasi yang disediakan oleh BPBD Provinsi Sulawesi Selatan yang menyajikan data bencana yang terjadi di wilayah Provinsi Sulawesi Selatan berdasarkan laporan resmi dari BPBD Kabupaten / Kota," jelas Amson Padolo.

Data kejadian bencana dalam aplikasi Si - Andalan sejak tanggal 1 Januari hingga 8 Maret 2023 tercatat 210 bencana.

Bencana yang terjadi diantaranya banjir , angin kencang / puting beliung , tanah longsor , gempa bumi , kebakaran hutan dan lahan , serta gelombang tinggi dan abrasi .

Bencana banjir terjadi di 11 daerah akibat curah hujan yang tinggi di wilayah Sulawesi Selatan

Yaitu Kota Makassar , Kota Parepare , Kabupaten Maros , Barru , Bone , Wajo , Barru , Sinjai , Sidrap , Luwu , dan Luwu Utara

"Pertemuan kita pada hari ini untuk menjalankan arahan dari Bapak Presiden dalam Rakornas PB Tahun 2023, yaitu memprioritaskan kesiapsiagaan dan kewaspadaan masyarakat," ucap Amson Padolo.

Kepala BPBD Sulsel ini mengatakan verifikasi dokumen rencan kontigensi menjadi fokus pertemuan ini.

"Kit akan menguji, mendalami, mengklarifikasi memverifikasi dokumen rencana kontigensi banjir sesuai peran sehingga bisa diaplikasikan saat terjadi bencana," kata Amson Padolo

"Urusan bencana tidak dapat diatasi oleh satu pihak saja namun memerlukan kolaborasi yang bersinergi dari pentahelix , diantaranya pemerintah , dunia usaha , akademisi , media , dan masyarakat. mulai dari tahap pra bencana hingga pascabencana," tutupnya.

Terdekat, BPBD Sulsel akan menyasar peserta didik jenjang SD - SMA untuk memberikan edukasi terkait siap siaga bencana.

Pelatihan kerjasama ini akan masuk dalam pelajaran muatan lokal kesiapsiagaan bencana.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved