Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Lily Yulianti Farid Meninggal Dunia

Kenangan Pemred Tribun Timur dengan Almarhumah Lily Yulianti Farid, Duka Mendalam

Pendiri dan Direktur Rumata' Artspace, Lily Yulianti Farid meninggal dunia pada usia 51 tahun.

Editor: Edi Sumardi
YOUTUBE.COM/AUSTRALIA - INDONESIA ALUMNI
Pendiri dan Direktur Rumata' Artspace, Lily Yulianti Farid. Penulis yang tinggal di Melbourne, Australia itu meninggal dunia pada usia 51 tahun di Rumah Sakit Peter MacCallum Cancer Centre di Melbourne, Victoria, Australia, Jumat (10/3/2023) pukul 01.00 waktu setempat atau Kamis (9/3/2023) pukul 22.00 Wita. 

TRIBUN-TIMUR.COM - Pendiri dan Direktur Rumata' Artspace, Lily Yulianti Farid meninggal dunia pada usia 51 tahun.

Beliau menghembuskan nafas terakhir di Rumah Sakit Peter MacCallum Cancer Centre di Melbourne, Victoria, Australia, Jumat (10/3/2023) pukul 01.00 waktu setempat atau Kamis (9/3/2023) pukul 22.00 Wita.

Semasa hidupnya, istri jurnalis ABC Australia, Farid Ma'ruf Ibrahim itu, mengabadikan dirinya menjadi penulis dan peneliti.

Beliau juga pernah menjadi jurnalis Kompas.

Jurnalis senior sekaligus Editor In Chief Tribun Timur, Thamzil Thahir mengenang sosok Lily Yulianti Farid sebagai sahabat rasa saudara.

Juga sebagai senior di profesi jurnalis.

Baca juga: Lily Yulianti Farid Meninggal, Suami: Selamat Jalan Kekasihku. Tunggu Saya di Sana

Thamzil Thahir pernah sama-sama tinggal di Melbourne, beberapa tahun lalu.

Berikut ini catatan singkat dari Thamzil Thahir untuk obituari Lily Yulianti Farid.

"Kak Lily Yulianti Farid

انا لله وانا اليه راجعون

KABAR duka datang lagi.

Kak Lily Yulianti Farid, senior jurnalis saat saya masih jadi kadet reporter di harian FAJAR, awal orde Reformasi, meninggal dunia.

Kabar itu dibenarkan kaka iparnya, Kak Hasymi Ibrahim.

Kak Lily meninggal dengan tenang Didampingi suami, Kak Farid dan Fawwaz, putra semata wayangnya, di Peter MacCallum Cancer Centre di Melbourne.

Almarhum jadi jurnalis harian KOMPAS wilayah timur Indonesia.

Suaminya, kak Faried Ma'ruf Ibrahim, juga senior saya di FAJAR.

Tahun 2001-2003, kami jadi tetangga di Melbourne.

Saban akhir pekan tiap bulan, kami saling mengunjungi.

Kadang dia ke Clayton atau kami yang ke Footscray.

Dari Fawwas, putra tunggalnya, saya jadikan tandem partner bercas-ciscus ala Victoria.

Sambil kuliah di Melbourne Uni, Kak Lily bekerja di Radio ABC Melbourne untuk siaran Indonesia dan Asia.

Belakangan, FMI, ayah Fawwas juga bergabung di stasiun radio siaran Indonesia itu, dan format digitalnya.

Satu dekade terakhir, Lily melalui RumaTa Art Space, menggagas Makassar Writing Festival.

Dia menyemangati dan membangkitkan, kerelawanan para penulis muda timur Indonesia, berkiprah bersama penulis internasional.

Selewat Pandemi, keluarga Kak Lily begitu senang. Mereka memutuskan membeli apartemen suburb dekat Kota Melbourne.

Mereka menyiapkan itu sebagai rumah berkaryanya untuk Indonesia, untuk kampung halaman.

Terakhir, Desember lalu, dia mengabari tengah mencoba merajut lagi, kebersamaan suku asli Australia, Aborigin dengan para pelaut Bugis Makassar.

Saat bersamaan, dia san suaminya, juga tengah mempersiapkan acara Mantuannya di Indonesia.

Padahal, di masa-masa itu, Kak Farid mengabari, mamanya Fawwas tengah jalani masa pemulihan fisik.

Kuatki ayahnya Fawwas

duka mendalam dari saya, Lily dan keluarga di Makassar."(*)

 

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved