Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

PSM Makassar

Sindiran Syamsuddin Umar Markas PSM Makassar Tak Kunjung Dibangun: 'Pemerintah Harus Sadar'

PSM Makassar terpaksa bermain di Stadion Gelora BJ Habibie setelah Stadion Mattoangin dirobohkan 2020.

Penulis: Kaswadi Anwar | Editor: Sudirman
TRIBUN-TIMUR.COM/SANOVRA JR
Kondisi Stadion Mattoanging Makassar terekam menggunakan kamera drone Tribun Timur di Jl Cendrawasih, Makassar, Rabu (13/4/2022). 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Markas PSM Makassar, Stadion Mattoanging, tak kunjung dibangun.

PSM Makassar terpaksa bermain di Stadion Gelora BJ Habibie selama Liga 1 musim 2022 / 2023.

Pasukan Bernardo Tavares harus menempuh perjalanan 155 kilometer atau 3 jam dari Makassar ke Parepare.

Meski tanpa stadion di Makassar, kini PSM Makassar menjadi tim favorit juara Liga 1 2022-2023.

Ia memimpin klasemen Liga 1 dengan 62 poin dari 28 laga.

Namun prestasi PSM Makassar kurang mendapatkan dukungan dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulsel maupun Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar.

Markas PSM Makassar, Stadion Mattoanging, yang dirobohkan sejak 2020 tak kunjung dibangun.

Sementara untuk latihan harus menumpang di Kabupaten Gowa.

Pengamat sepak bola, Syamsuddin Umar mengatakan, pemerintah harusnya sadar bangun sarana dan prasarana olahraga dengan prestasi diraih PSM Makassar saat ini.

Sebab, pemerintah memiliki kewajiban menyediakan sarana dan prasarana olahraga dalam meningkatkan prestasi cabang olahraga berdasarkan peraturan perundang-undangan.

 "Ada Inpres 3 Tahun 2019 tentang Percepatan Pembangunan Persepakbolaan Nasional. Salah satu dipersiapkan adalah sarana dan prasarana," terangnya.

Dalam Inpres tersebut tidak disinggung PSSI, artinya tugas sarana dan prasarana diberikan kepada pemerintah.

"Di Indonesia tidak ada klub yang punya stadion sendiri, semua stadion pemerintah. Pemerintah harus hadir, tapi jangan masuk diorganisasi," ungkapnya.

Bahkan sudah kewajiban pemerintah menyiapkan sarana dan prasarana sesuai yang tertuang di peraturan perundang-undangan.

Syamsuddin Umar menyebut pemerintah harus menyadari bahwa sepak bola apalagi PSM Makassar adalah simbol harga diri masyarakat Sulsel.

Itu merupakan kebanggaan dan siri na pacce masyarakat Sulsel.

"PSM Makassar itu di mana mana, tidak pandang siapa pelatih, siapa pemain, seluruh masyarakat Sulsel selalu ada. PSM Makassar adalah kebanggaannya," sebut pelatih yang bawa PSM Makassar juara Liga Indonesia 1999-2000 ini. (*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved