Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Kerusuhan Wamena

Kondisi Terkini Wamena Pasca-Kerusuhan, 13 Orang Ditangkap hingga 509 Warga Pilih Nginap di Kodim

Penduduk pendatang atau perantau jadi sasaran amukan massa. Mereka mengalami kerugian besar.

Editor: Ansar
Kolase Tribun-timur.com
Warga Kota Wamena yang masih trauma dan ketakutan masih memilih bertahan di lokasi pengungsian pasca bentrok dan rusuh di Sinakma, Kota Wamena, Kabupaten Jayawijaya. 

TRIBUN-TIMUR.COM - Kobdisi terbaru Wamena, Papua Tengah pasca- kerusuhan terjadi akibat isu penculikan anak.

Penduduk pendatang atau perantau jadi sasaran amukan massa. Mereka mengalami kerugian besar.

Ruko dan rumah warga dibakar massa yang mengamuk. 

Para penyerang tak peduli dengan tembakan gas air mata yang ditembakkan polisi.

Namun saat TNI turunkan prajurit ke lokasi, kondisi sudah mulai kondusif.

Terbaru, 13 orang terduga pelaku pembakaran dan penyerangan ditangkap polisi.

13 orang tersebut membabi buta setelah beredarnya isu penculikan anak.

Penangkapan 13 orang tersebut disampaikan Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol Ignatius Benny, Minggu (26/2).

"Tiga belas orang (terduga pelaku) diamankan," kata Benny.

Hanya saja Benny belum menjelaskan soal peran masing-masing terduga pelaku yang ditangkap tersebut.

Kini terduga pelaku sedang menjalani pemeriksaan secara intensif.

"Masih pemeriksaan," kata dia.

Pengungsi trauma dan belum mau pulang

Sebanyak 509 warga masih bertahan di pengungsian di Komando Distrik Militer (Kodim) Kabupaten Jayawijaya,  pasca aksi kerusuhan di Kota Wamena, Kamis (23/2/2023).

Para warga yang mengungsi masih merasa takut dan trauma kejadian yang dipicu kabar bohong atau hoaks terkait penculikan anak di Kawasan Sinakma, Kota Wamena.

Apalagi dalam aksi kerusuhan tersebut, menewaskan 12 orang, belasan warga mengalami luka-luka dan sejumlah rumah serta ruko terbakar.

"Hari ini jumlah warga yang mengungsi bertambah, tercatat sebanyak 509 baik anak-anak maupun dewasa," kata Mayor CHB Yusuf Rinding Kasdim di Kodim, Sabtu (25/02/2023) kepada Tribun-Papua.com.

Ia menyebutkan, warga yang merasa ketakutan berdatangan ke Kodim sebanyak 135 jiwa, dan saat ini terus bertambah sampai Jumat kemarin sebanyak 307 orang.

Untuk kebutuhan para warga yang mengungsi tersebut, menurut Kasdim Yusuf masih terpentuhi.

Saat ini Pemkab Jayawijaya sudah menyalurkan bantuan berupa 1 ton beras, Supermi, Selimut, Air, Gula dan kebutuhan lainya.

"Tempat penampungan pengungsian saat ini ada beberapa tempat baik di Masjid, Gereja dan di perumahan anggota kodim," ungkapnya.

 Sementara salah satu pengunsi, Albert mengatakan, saat ini dirinya bersama keluarga memilih mengunsi dikarenakan rasa ketakutan pasca peristiwa kerusuhan.

“Saya takut makanya saya dengan keluarga lebih memilih mengamankan diri hingga situasi normal kembali kami akan pulang ke rumah,” katanya.

Menurutnya ada rasa trauma dengan peristiwa sebelumnya apalagi setiap kejadian mengorbankan Jiwa.

"Saya berharap kejadian ini cepat berlalu agar aktivitas masyarakat kembali normal," tutupnya. (*)

Sebagian artikel ini telah tayang di Tribun-Papua.com

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved